Kembali ke Surat Al-Jasiyah

الجاثية (Al-Jasiyah)

Surat ke-45, Ayat ke-4

وَفِيْ خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَاۤبَّةٍ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَۙ

Dan pada penciptaan dirimu dan pada makhluk bergerak yang bernyawa yang bertebaran (di bumi) terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) untuk kaum yang meyakini,

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan pada penciptaan kalian (wahai manusia) dan penciptaan berbagai macam makhluk-makhluk hidup lainnya di muka bumi, terkandung hujjah-hujjah dan dalil-dalil bagi kaum yang meyakini Allah dan syariatNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9496-surat-al-jatsiyah-ayat-4.html

📚 Tafsir as-Sa'di

3-5. kemudian Allah mengukuhkan hal itu dengan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam semesta (al ayat al-ufuqiyah) dan yang ada di dalam diri manusia (al ayat an nafsiyyah), berupa penciptaan langit dan bumi serta binantang melata yang menyebar pada keduanya serta berbagai manfaat yang disimpan oleh Allah di langit dan di bumi. Demikian juga air yang diturunkan oleh Allah, dengan air itulah Allah menghidupkan bumi dan manusia. Semua itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah serta bukti-bukti jelas yang menunjukkan kebenaran al-qur’an yang agung ini serta kebenaran berbagai hikmah dan hukum yang terkandung di dalamnya.

Juga sebagai bukti atas kesempurnaan Allah dan kekuasaan untuk membangkitkan.

Sumber: https://tafsirweb.com/9496-surat-al-jatsiyah-ayat-4.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

4. Wahai manusia, Allah menciptakan kalian dalam kondisi dan keadaan yang berbeda-beda, apa yang tersebar dan tumbuh dari perut bumi, yang meliputi binatang melata diatas bumi, merupakan bukti yang jelas atas kekuasaan Allah bagi mereka yang mempercayai kekuasaan Allah dan percaya adanya hari kebangkitan.

Sumber: https://tafsirweb.com/9496-surat-al-jatsiyah-ayat-4.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-5 Allah SWT membimbing makhlukNya untuk memikirkan tanda-tanda kekuasaanNya, nikmat-nikmatNya, dan kekuasaanNya yang besar yang dengan itu Dia menciptakan langit, bumi dan semua makhluk yang ada pada keduanya yang beragam macam dan jenisnya. yaitu para malaikat, jin, manusia, binatang-binatang melata, burung-burung, hewan-hewan pemangsa, hewan-hewan liar, berbagai jenis serangga, dan berbagai macam makhluk di dalam laut, serta pergantian siang dan malam hari yang tanpa henti, yang ini datang dengan membawa kegelapannya, dan yang lainnya dengan sinarnya. dan apa yang diturunkan Allah SWT dari langit melalui awan berupa hujan saat diperlukan, yang hal ini disebut rezeki karena dengan itu rezeki bisa didapatkan (lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya) yaitu sebelumnya bumi kering dan tandus, tidak ada tumbuhan padanya. Firman Allah: (dan pada pergerakan angin) yaitu dari selatan, utara, angin dabur dan shaba, angin darat dan angin laut, angin malam dan siang, yang antara lainnya ada yang membawa air hujan, dan ada yang menyemaikan benih, dan ada yang menjadi penyegar bagi jiwa, ada juga yang mandul tidak menghasilkan apapun, pada mulanya Allah berfirman: (benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman) Kemudian Allah berfirman, (untuk kaum yang meyakini) kemudian (bagi kaum yang berakal) Hal ini merupakan ungkapan yang bertingkat-tingkat dari suatu keadaan yang mulia kepada keadaan yang lebih mulia dan lebih tinggi, ayat ini mirip dengan apa yang disebutkan di dalam surah Al-Baqarah melalui firmanNya SWT (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (164)) (Surah Al-Baqarah)

Sumber: https://tafsirweb.com/9496-surat-al-jatsiyah-ayat-4.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

499

Ruku

434

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved