Kembali ke Surat Al-Jasiyah

الجاثية (Al-Jasiyah)

Surat ke-45, Ayat ke-13

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dia menundukkan untuk kalian segala apa yang ada di langit berupa matahari, rembulan dan bintang-bintang, dan segala yang ada di bumi berupa hewan, pohon, kapal dan lain-lainnya untuk kemanfaatan kalian. Seluruh nikmat ini merupakan karunia dari Allah semata, Dia melimpahkannya kepada kalian sebagai nikmat, memberikannya kepada kalian sebagai karunia, maka hanya kepadaNya-lah hendaknya kalian beribadah, jangan mengangkat sekutu bagiNya. Sesungguhnya dalam apa yang Dia tundukkan bagi kalian itu terkandung tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk atas keesaan Allah bagi kaum yang merenungkan ayat-ayat, hujjah-hujjah dan dalil-dalil Allah lalu mereka mengambil pelajaran darinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9505-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html

📚 Tafsir as-Sa'di

13. “dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,” artinya, dari karunia dan kebaikanNya. Karunia dan kebaikan tersebut mencakup semua yang ada di langit dan di bumi, berupa matahari, bulan, bintang, meteor dan lainnya yang terdapat di langit dan di bumi, berupa matahari, bulan, bintang, meteor dan lainnya yang terdapat di langit serta berbagai macam binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan serta berbagai macam barang tambang dan lain sebagainya yang dipersiapkan untuk kepentingan dan kebutuhan pokok manusia. Semua karunia dan kebaikan tersebut mengharuskan manusia untuk mencurahkan semua daya upayanya untuk mensyukuri nikmat Allah serta menggerakkan pikiran dalam merenungkan tanda-tanda kebesaran dan berbagai hikmah yang diciptakan Allah.

Karena itulah Allah berfirman,”sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” Secara garis besar, penciptaan semua yang tersebut di atas serta pengaturannya menunjukkan atas terlaksananya kehendak dan sempurnanya kuasa Allah.

Kesetaraan, kerapian, indahnya ciptaan dan bentuk yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi adalah sebagai petunjuk atas kesempurnaan hikmah dan ilmu Allah. Keluasan, keagungan serta banyaknya makhluk ciptaan Allah menunjukkan atas kesempurnaannya kuasa Allah. Berbagai manfaat serta kepentingan, baik yang bersifat ukhrawi maupun duniawi yang terdapat dalam penciptaan langit dan bumi menunjukkan bahwa Allah berbuat apa pun yang Dia kehendaki.

Dan semua itu menunjukkan bahwa hanya Allah semata yang Mahatinggi dan berhak disembah, dimana semua ibadah, ketundukkan dan kecintaan hanya patut untukNya. Semua berita yang dibawa oleh para rasul adalah benar. Semua hal tersebut adalah dalil aqli yang jelas dan tidak meragukan.

Sumber: https://tafsirweb.com/9505-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

13. Allah telah menundukkan makhlukNya, dari apa yang ada di langit, dari matahari, bulan, hujan dan angin, dan apa yang ada di bumi dari kebaikan, ilmu dan kemanfaatan, sesungguhnya semua itu adalah bukti yang jelas atas kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berfikir

Sumber: https://tafsirweb.com/9505-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 12-15 Allah SWT menyebutkan tentang nikmat-nikmatNya kepada para hambaNya melalui apa yang Dia tundukkan bagi mereka, yaitu laut (supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya) Sesungguhnya yang menjadikan demikian adalah Allah; Dialah yang memerintahkan kepada laut untuk membawa kapal-kapal itu padanya (dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya) yaitu melalui berdagang dan mata pencaharian lainnya (dan mudah-mudahan kamu bersyukur) yaitu karena memperoleh berbagai macam manfaat yang didatangkan dari berbagai wilayah yang jauh. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) yaitu berupa bintang-bintang, gunung-gunung, lautan, sungai-sungai, dan semua dapat kalian manfaatkan, yaitu semua itu adalah karunia, kebaikan dan anugerah Allah. Oleh karena itu Allah berfirman: (semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya) yaitu dari sisiNya, tidak ada sekutu bagiNya dalam hal itu.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya). Dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan (53) (Surah An-Nahl) Firman Allah SWT: (Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaklah mereka memaafkan orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah) yaitu hendaklah mereka memaafkan orang-orang tersebut dan bersabar dalam menghadapi gangguan dari mereka.

Hal ini ditetapkan di permulaan Islam. Orang-orang muslim diperintahkan untuk bersabar dalam menghadapi gangguan dari orang-orang musyrik dan orang-orang Ahli Kitab, agar sikap ini dijadikan sebagai pemikat hati untuk mereka. Tetapi setelah mereka tetap ingkar, maka Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk berjuang dan berjihad melawan mereka.

Demikian juga diriwayatkan dari Qatadah. Mujahid berkata tentang firmanNya: (orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah) yaitu orang-orang yang tidak memperoleh nikmat-nikmat Allah SWT. Firman Allah SWT: (karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan) yaitu, apabila orang-orang mukmin memaafkan mereka di dunia, maka sesungguhnya Allah SWT akan membalas amal mereka yang buruk itu di akhirat.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan (15)) yaitu kalian dikembalikan di hari kiamat kepada Allah SWT, lalu semua amal perbuatan kalian ditampakkan di hadapanNya. Maka Dia akan membalas semua amal perbuatan kalian, yang baik maupun yang buruk

Sumber: https://tafsirweb.com/9505-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html

Informasi Tambahan

Juz

25

Halaman

499

Ruku

435

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved