البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-38
قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Allah berfirman kepada mereka: "turunlah kalian dari surge, akan datang kepada kalian dan keturunan pengganti kalian wahyu yang mengandung hidayah bagi kalian kepada kebenaran.
Barang siapa mengamalkannya maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka berkaitan dengan apa yang akan mereka hadapi di akhirat dan mereka tidak bersedih atas apa-apa yang tidak mereka raih di dunia.
Sumber: https://tafsirweb.com/326-surat-al-baqarah-ayat-38.html
📚 Tafsir as-Sa'di
38. Allah mengulangi kata menurunkan agar tersambung jelas dengan apa yang disebutkan yaitu firmanNya, “ kemudian jika datang petunjukKu kepadamu, ” yakni di waktu dan zaman apa pun petunjukKu datang kepadamu wahai sekalian makhluk, berupa seorang Rosul dan sebuah kitab suci yang menunjukkan kalian kepada perkara yang mendekatkan kalian kepadaKu dan kepada ridhaKu; maka barangsiapa di antara kalian yang mengikuti petunjukKu, yaitu dengan beriman kepada RosulKu dan kitabKu lalu mengambil petunjuk dari mereka, dan hal tersebut direalisasikan dengan membenarkan segala kabar-kabar para rosul dan kitab-kitab, dan menunaikan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan (di dalamnya), “niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati, ” dalam ayat lain "barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka" (QS. Thoha : 123) Allah mengimplikasikan bagi orang yang mengikuti petunjukNya empat perkara: Menghilangkan “kekhawatiran” dan “kesedihan”, dan perbedaan antara keduanya adalah bahwasanya suatu hal yang dibenci apabila telah berlalu, mengakibatkan kesedihan namun apabila hal itu adalah sesuatu yang ditunggu, maka mengakibatkan kekhawatiran, oleh karena itu Allah menghilangkan kedua hal itu dari orang yang mengikuti petunjuk, lalu apabila kedua hal tersebut telah hilang, niscaya terjadilah yang kebalikan dari keduanya yaitu rasa aman yang sempurna.
Sumber: https://tafsirweb.com/326-surat-al-baqarah-ayat-38.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
Allah SWT berfirman kepada orang-orang yang melanggar perintahNya: “Turunlah kalian dari surga! dan jika datang kepada kalian petunjuk dariKu yaitu kitabKu, maka barangsiapa menerimanya dan mengamalkannya, niscaya tidak ada kekhawatiran bagi mereka tentang siksa akhirat dan mereka tidak sedih terhadap apa yang meninggalkan mereka di dunia
Sumber: https://tafsirweb.com/326-surat-al-baqarah-ayat-38.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Allah berfirman untuk memberitahu tentang apa yang Dia peringatkan kepada nabi Adam, istrinya (Hawa), dan Iblis ketika Dia mengeluarkan mereka dari surga.
Yang dimaksud dengan "keturunan" di sini adalah bahwa Allah akan menurunkan kitab-kitab, mengutus para nabi dan rasul; sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Al-'Aliyah, dan yang dimaksud dengan “petunjuk” adalah para nabi dan rasul, serta penjelasan. Mujahid berkata bahwa “petunjuk” (di sini) adalah nabi Muhammad SAW. Al-Hasan berkata bahwa “petunjuk” (di sini) adalah Al-Quran.
Dua pendapat ini benar. Adapun pendapat Abu Al-‘Aliyah itu lebih umum. (barang siapa yang mengikuti petunjukKu) maknanya yaitu siapa saja yang menerima kitab-kitab yang diturunkanNya dan rasul-rasul yang diutusNya (niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka) yaitu terhadap apa yang akan mereka hadapi berupa perkara akhirat. (dan tidak (pula) mereka bersedih hati) atas apa yang telah mereka tinggalkan berupa perkara dunia, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Thaha (Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka (123)) (Surah Thaha :123) Disebutkan bahwa perintah “turun” yang kedua ini memiliki makna yang berbeda dari yang pertama.
Beberapa ulama’ beranggapan bahwa ini adalah bentuk pengulangan dan penegasan, sebagaimana ketika seseorang berkata "Bangkit, bangkit!". Ulama’ lain berpendapat bahwa perintah “turun” yang pertama adalah itu turun dari surga ke langit dunia, sedangkan yang kedua adalah turun dari langit dunia ke bumi. Yang benar adalah pendapat yang pertama, dan Allah SWT lebih mengetahui rahasia kitabNya
Sumber: https://tafsirweb.com/326-surat-al-baqarah-ayat-38.html
Informasi Tambahan
Juz
1
Halaman
7
Ruku
5