Kembali ke Surat Al-Fath

الفتح (Al-Fath)

Surat ke-48, Ayat ke-4

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana;

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dia-lah Allah Yang menurunkan ketenangan pada hati orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya di hari Hudaibiyah, hati mereka pun menjadi tenang, keyakinan bersemayam kokoh didalamnya, agar pembenaran mereka kepada Allah dan sikap mereka mengikuti RasulNya semakin bertambah di samping pembenaran dan sikap mengikuti mereka yang sudah ada. Hanya milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, yang dengan mereka Allah memenangkan hamba-hambaNya yang beriman. Allah Maha Mengetahui kebaikan hamba-hambaNya, Mahabijaksana dalam pengaturan dan penciptaanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9716-surat-al-fath-ayat-4.html

📚 Tafsir as-Sa'di

4. Allah mengabarkan karuniaNya kepada kaum mukminin dengan menurunkan ketenangan di hati mereka, ketenangan itu berupa kedamaian serta ketenangan hati saat musibah menggertarkan serta berbagai hal berat menerpa mereka yang mengusik hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Di antara nikmt-nikmat Allah yang diberikaNya kepada hamba-hambaNya dalam situasi seperti ini adalah dengan keteguhanya dan mengikat keteguhan tersebut di hati mereka dan menurunkan ketenagan agar berbagai beban berat tersebut bisa mereka hadapi dengan hati yang kokoh yang tenang sehingga siap untuk menunaikan perintah Allah pada situasi sulit seperti itu.

Dengan perrtolongan seperti itu, keimana mereka semakin bertambah dan keyakinan mereka semakin sempurna. Para sahabat saat terjadinya peristiwa antara Rosululoh dengan kaum musrik dengan berbagai butir-butir kesepakatan yang nampaknya merendahkan dan meremehkan kemampuan mereka itu, hampir membuat jiwa mereka tidak sabar, tatkala mereka menghadapinya dengan sabar dan mereka menguatkan diri, keimanan merekapun semakin bertambah. Firman Allah ”Dan kepunyaan Allah-lah langit dan bumi,” yakni, semuanya berada dalam penguasanya, maka jangan sekali-kali orang-orang musrik mengira bahwa Allah tidak akan menolong Agamanya dan NabiNya, Karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dah Maha Bijaksana, yang kebijaksanaanNya mengharuskan adanya pergantian kemenangan diantara manusia serta menunda kemenangan kaum muslimin di waktu lain.

Sumber: https://tafsirweb.com/9716-surat-al-fath-ayat-4.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

4. Dia-lah Allah yang telah menurunkan dan menghadirkan ketenangan dan ketetapan di dalam hati orang-orang mukmin. Mereka adalah orang-orang yang ikut serta dalam peristiwa Hudaibiyah.

Mereka yang berbaiat kepadamu, mereka ridho atas ketetapan dalam berperang hingga datangnya pertolongan. Agar keimanan mereka semakin bertambah atas datangnya pertolongan, kemuliaan dan kelapangan jalan tersebarnya Islam. Hanya milik Allah –lah tentara langit dan bumi yang telah melaksanakan segala perintah-Nya.

Tentara Allah itu adalah para malaikat, manusia, para jin, bebatuan dan goncangan serta lainnya. Allah telah mengatur urusan mereka dan menuntun mereka sesuai kehendak-Nya. Allah Maha Tahu atas keadaan makhluk-Nya.

Allah Maha Bijakasana atas segala apa yang Allah lakukan. Maksud dari tentara Allah adalah yang telah menolong orang-orang mukmin (la’alla ash shawab)

Sumber: https://tafsirweb.com/9716-surat-al-fath-ayat-4.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 4-7 Allah SWT berfirman: (Dialah yang telah menurunkan ketenangan) yaitu menjadi ketenangan. Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas dan diriwayatkan juga darinya bahwa yang dimaksud adalah rahmat. Qatadah berkata makna yang dimaksud adalah ketenangan dalam hati orang-orang mukmin, yakni para sahabat di hari Hudaibiyah, dimana mereka adalah orang-orang yang memenuhi seruan Allah dan rasulNya SAW serta tunduk patuh kepada hukum Allah dan rasulNya.

Setelah hati mereka tenang dan tenteram, maka Allah menambahkan keimanan kepada mereka selain dari keimanan mereka. Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa seandainya Dia menghendaki, bisa saja Dia melancarkan pembalasan terhadap orang-orang kafir. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi) yaitu seandainya Allah mengirimkan terhadap mereka seorang malaikat, maka malaikat itu dapat membinasakan mereka semua.

Tetapi Allah SWT memerintahkan kepada para hambaNya yang beriman untuk berjihad dan berperang, mengingat di dalam hal itu terkandung hikmah yang jelas, hujjah yang pasti, dan bukti yang terang. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) Kemudian Allah SWT berfirman: (supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya) Disebutkan dalam hadits Anas bahwa ketika para sahabat berkata,"Wahai Rasulullah, selamat untukmu, maka apakah yang untuk kami?" Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai'mereka kekal di dalamnya) yaitu tinggal di dalamnya untuk selamanya (dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka) yaitu kesalahan dan dosa-dosa mereka.

Dia tidak menghukum mereka atas hal itu, bahkan memaafkan, mengampuni, menutup, mengasihani dan mensyukurinya (Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah) sebagaimana firman­Nya: (Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya) (Surah Ali Imran: 185).

Firman Allah SWT: (dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah) yaitu mereka berprasangka buruk terhadap Allah SWT dalam hukumNya, serta terhadap Rasulullah SAW dan para sahabatnya, hendaklah mereka semuanya dibunuh dan dilenyapkan semua. Oleh karena iru Allah SWT berfirman: (Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka) yaitu menjauhkan mereka dari rahmatNya (dan menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulah sejahat-jahat tempat kembali) Kemudian Allah SWT berfirman seraya menegaskan kekuasaanNya untuk memberikan pembalasan terhadap para musuh, yaitu musuh-musuh Islam dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang munafik (Dan kepunyaan Allahlah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (7))

Sumber: https://tafsirweb.com/9716-surat-al-fath-ayat-4.html

Informasi Tambahan

Juz

26

Halaman

511

Ruku

446

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved