Kembali ke Surat Al-Hujurat

الحجرٰت (Al-Hujurat)

Surat ke-49, Ayat ke-7

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ فِيْكُمْ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۗ لَوْ يُطِيْعُكُمْ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنَ الْاَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيْكُمُ الْاِيْمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ اِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرَّاشِدُوْنَۙ

Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ketahuilah, bahwa diantara kalian ada Rasulullah, bersikaplah sopan kepadanya, sesungguhnya dia lebih mengetahui tentang apa yang baik bagi kalian daripada diri kalian sendiri, dia menginginkan kebaikan bagi kalian, sedangkan kalian terkadang menginginkan keburukan dan kemudaratan yang tidak disetujui oleh Rasulullah. Seandainya Rasulullah menuruti kalian dalam banyak perkara yang kalian inginkan, niscaya ia membuat kalian kesulitan, tetapi Allah membuat hati kalian mencintai iman dan memandangnya baik, maka kalian pun beriman, dan Allah membuat hati kalian membenci kekafiran, keluar dati ketaatan kepada-Nya dan kemaksiatan. Orang-orang yang memiliki sifat-sifat di atas adalah orang-orang yang lurus yang berjalan di atas jalan yang benar.

Sumber: https://tafsirweb.com/9777-surat-al-hujurat-ayat-7.html

📚 Tafsir as-Sa'di

7. Artinya, hendaklah kalian mengetahui bahwa “Rasulullah,” ada di tengah-tengah kalian, dialah Rasul mulia, lagi baik dan berakal yang menginginkan kebaikan pada kalian, menasihati kalian, di mana kalian menginginkan keburukan serta kejelekan terhadap diri kalian sendiri, namun hal itu tidak sesuai dengan yang dikehendaki Rasulullah. “ Kalau menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan,” tentu akan terasa berat dan membebani kalian, tapi Rasulullah menunjukkan kalian. Dan Allah menjadikan kalian cinta kepada “keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu,” karena rasa cinta terhadap kebenaran serta lebih mengedepankan kebenaran yang tertanam dalam benak kalian serta tegaknya hati di atas kebenaran dengan berbagai saksi dan dalil yang menunjukkan kebenarannya serta diterimanya oleh hati dan fitrah serta pertolongan yang diberikan Allah kepada kalian agar kalian kembali kepadaNya.

Allah menjadikan “kamu benci kepada kekafiran dan kefasikan,” yaitu dosa-dosa besar, “dan kedurhakaan,” yaitu dosa-dosa kecil karena rasa benci terhadap keburukan yang ditanamkan Allah dalam hati kalian, kalian tidak ingin untuk melakukannya serta berbagai dalil dan saksi yang ditegakkan oleh Allah yang menunjukkan rusak dan berbahayanya hal itu serta tidak sesuai dan tidak bisa diterima oleh fitrah, serta karena Allah menanamkan kebencian pada hati kalian untuk tidak menyukai hal itu. “Mereka itulah,” orang-orang yang hatinya dihiasi oleh Allah dengan keimanan dan Allah menjadikan keimanan itu dicintai oleh mereka dan menjadikan mereka membenci kekufuran, kefasikan, dan kedurhakaan, “orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” yakni orang-orang yang ilmu dan amalnya baik, tegak di atas Agama dan jalan yang lurus. Kebalikan dari mereka adalah orang-orang sesat yang di dalam hatinya diberi rasa senang terhadap kekufuran, kefasikan, dan kedurhakaan serta benci terhadap keimanan. Dosa yang mereka lakukan itu adalah dosa mereka sendiri, sebab ketika mereka berbuat kefasikan, maka kefasikan itu dibentuk oleh Allah dalam hati mereka, ketika mereka sesat, maka Allah menyesatkan hati mereka, dank arena mereka tidak beriman pada kebenaran yang datang pada mereka pada pertama kalinya, maka Allah membalikkan hati mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/9777-surat-al-hujurat-ayat-7.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

7. Ketahuilah wahai orang-orang mukmin bahwa di antara kalian itu ada rasulallah, maka janganlah kalian berkata bathil, karena sesungguhnya Allah akan memberitahunya tentang hal itu. Kalau dia menuruti banyak perkara yang kalian beritahukan kepadanya dan itu berbeda dengan kenyataan, maka kalian pasti berada dalam kesusahan, yaitu kesusahpayahan dan penderitaan, serta kehancuran dan kesakitan.

Akan tetapi Allah memperbaiki keimanan kalian, membuat kalian cinta pada keimanan, menanamkannya di dalam hati kalian, dan membuat kalian membenci kekufuran (menyelubungi nikmat Allah SWT dengan mengingkarinya), kefasikan (keluar dari batas-batas agama. yang dimaksud disini adalah kebohongan), dan kemaksiatan (pertentangan, kemaksiatan dan perbuatan dosa. Kata ini merupakan sesuatu yang umum untuk menyebut sesuatu yang khusus). Sebagian orang yang dijelaskan itu adalah orang-orang yang berpegang teguh pada agama mereka dan orang-orang yang ditunjukkan kepada keutamaan dan sopan santun.

Sumber: https://tafsirweb.com/9777-surat-al-hujurat-ayat-7.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 6-8 Allah SWT memerintahkan untuk memeriksa berita orang fasik, dan hendaklah mereka bersikap hati-hati dan tidak menerima ucapannya, bisa saja dalam hal itu dia berdusta dan salah. Jadi orang yang menerima begitu saja berita darinya, maka sungguh dia mengikuti jejaknya. Sedangkan Allah SWT melarang mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.

Firman Allah SWT: (Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah) yaitu ketahuilah bahwa di antara kalian terdapat Rasulullah SAW, maka hormatilah, muliakanlah, dan bersopan santunlah saat berhadapan dengan beliau, dan turutilah perintah beliau, karena sesungguhnya beliau lebih mengetahui kemaslahatan kalian dan lebih sayang kepada kalian daripada kalian sendiri. Dan pendapat beliau untuk kalian lebih sempurna daripada pendapat kalian untuk diri kalian sendiri. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri) (Surah Al-Ahzab: 6) Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa pendapat mereka sia-sia jika ditinjau dari kemaslahatan mereka.

Maka Allah SWT berfirman: (Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan, benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan) yaitu sekiranya beliau menuruti kalian dalam semua apa yang kalian pilih, maka hal itu akan mengakibatkan kalian mengalami kesusahan dan merasa berdosa. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka, tetapi mereka berpaling dari kebanggaan (71)) (Surah Al-Mu’minun) Firman Allah: (tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu) yaitu menjadikan iman itu dicintai hati kalian dan memperindahnya (serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan) yaitu Allah menjadikan hatimu membenci kekafiran dan kefasikan yaitu dosa-dosa besar dan kemaksiatan yaitu semua perbuatan maksiat, ini merupakan kesempurnaan nikmat yang bertingkat-tingkat.

Firman Allah SWT: (Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus) yaitu, orang-orang yang disifati dengan sifat-sifat ini adalah orang-orang yang diberi petunjuk dimana Allah telah menganugerahkan hal ini kepada mereka. Kemudian Allah berfirman: (sebagai karunia dan nikmat dari Allah) yaitu pemberian yang telah diberikan kepada kalian ini merupakan karunia dan nikmat dariNya (Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) yaitu Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat petunjuk dan siapa yang berhak mendapat kesesatan, dan Maha Bijaksana dalam semua firman, perbuatan, syariat, dan takdirNya

Sumber: https://tafsirweb.com/9777-surat-al-hujurat-ayat-7.html

Informasi Tambahan

Juz

26

Halaman

516

Ruku

450

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved