Kembali ke Surat Al-Hujurat

الحجرٰت (Al-Hujurat)

Surat ke-49, Ayat ke-14

۞ قَالَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا ۗ قُلْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا وَلٰكِنْ قُوْلُوْٓا اَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْاِيْمَانُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَاِنْ تُطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَا يَلِتْكُمْ مِّنْ اَعْمَالِكُمْ شَيْـًٔا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang arab Badui berkata, “Kami beriman kepada Allah dan rasulNya dengan iman sempurna.” Katakanlah kepada mereka (wahai nabi) “jangan mengklaim iman sempurna untuk diri kalian, akan tetapi katakanlah, ‘Kami masuk islam.’ Karena iman belum masuk ke dalam hati kalian. Dan jika kalian menaati Allah dan rasulNya, niscaya Allah tidak mengurangi pahala amal perbuatan kalian sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat dari dosa-dosanya dan Maha Penyayang kepadanya.” Dalam ayat ini terkandung hardikan terhadap orang-orang yang memperlihatkan iman dan mengikuti as-Sunnah, tetapi amal perbuatannya menyelisihinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/9784-surat-al-hujurat-ayat-14.html

📚 Tafsir as-Sa'di

14. Allah mengabarkan tentang perkataan orang-orang Arab Badui. Mereka adalah orang-orang yang masuk Islam di masa Rasulullah tanpa disertai pengetahuan dan tidak menunaikan kewajiban dan tuntutan keimanan, meski demikian mereka mengklaim seraya berkata, “Kami telah beriman,” dengan keimanan yang sempurna yang memenuhi semua perkaranya.

Inilah maksud dari perkataan mereka. Maka Allah memerintahkan RasulNya untuk membantah mereka, “Katakanlah (kepada mereka), ‘Kamu belum beriman’.” Artinya, janganlah kalian mengklaim kedudukan iman yang sempurna pada diri kalian, baik secara lahir maupun batin, ”tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk’,” yaitu telah masuk Islam dan cukupkan pada batasan itu, “dan,” penyebab hal itu adalah karena ” Iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” Kalian hanya baru masuk Islam karena takut atau mengharap sesuatu dan lainnya yang menjadi penyebab keimanan kalian, karena itulah pancaran keimanan belum merasuk ke dalam hati kalian. Firman Allah, ”Iman itu belum masuk ke dalam hatimu,” yakni pada waktu kalian mengutarakan pembicaraan ini.

Dalam ayat ini terdapat isyarat tentang hal ihwal mereka setelah itu, sebab tidak sedikit dari mereka yang diberi keimanan hakiki oleh Allah serta berjihad di jalanNya, “dan jika kamu taat kepada Allah dan RasulNya,” dengan mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan, “Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu,” yakni, tidak menguranginya sebesar biji atom pun, justru Allah akan menyempurnakannya untuk kalian hingga kalian tidak akan kehilangan pahala amalan yang besar maupun yang kecil. “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun terhadap orang yang bertaubat dan kembali padaNya serta Maha Penyayang padanya karena taubatnya diterima.

Sumber: https://tafsirweb.com/9784-surat-al-hujurat-ayat-14.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

14. Orang-orang Baduwi (penduduk lokal) berkata: “Kami mengimani apa yang datang bersamamu wahai Rasulallah dan menjalankan perintah”. Katakanlah kepada mereka: “Katakanlah, kami meninggikan Islam hanya bagian luarnya saja, Kami tunduk hanya bagian zhahir saja.

Iman yang benar belum merasuk kedalam hati kalian. Jika kalian menaati Allah dan rasulNya dengan ikhlas dan meninggalkan kemunafikan, maka Allah tidak akan mengurangi pahala amal ibadah kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas apa yang telah kalian lalaikan.

Jika kalian bertaubat, maka Dia akan mencurahkan keutamaanNya untuk kalian dengan menerima taubat orang yang bertaubat dan orang-orang yang meminta ampuanan”. Ayat ini diturunkan bagi pembenci dari Bani Asad bin Khuzaimah. Mereka datang ke Madinah saat masa-masa gersang.

Mereka menampakkan ungkapan syahadatain, namun mereka belum beriman dalam hati

Sumber: https://tafsirweb.com/9784-surat-al-hujurat-ayat-14.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 14-18 Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang Arab Badui yang baru saja masuk Islam, lalu mengajak dirinya beriman, padahal keimanan masih belum meresap ke dalam hati mereka (Orang-orang Arab Badui itu berkata, "Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk,' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) Dari makna ayat ini dapat disimpulkan bahwa keimanan itu lebih khusus daripada Islam, sebagaimana yang dikatakan mazhab Ahlussunnah Wal Jama'ah. Pengertian ini diperkuat dengan hadits malaikat Jibril ketika dia bertanya tentang Islam, kemudian iman, lalu tentang ihsan. dia memulai dari yang lebih umum, kemudian kepada yang lebih khusus, lalu kepada yang lebih khusus lagi. Diriwayatkan dan Ibnu Zaid tentang firmanNya: (tetapi katakanlah, “Kami telah tunduk”) yaitu kami tunduk dan patuh karena takut dibunuh atau ditawan.

Mujahid berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang dengan orang-orang Bani Asad bin Khuzaimah. Qatadah berkata bahwa ayat ini diturunkan tentang suatu kaum yang mengakui kepada Rasulullah SAW bahwa mereka mau beriman. Tetapi pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama bahwa mereka adalah suatu kaum yang mendakwakan bahwa mereka beriman, padahal keiman masih belum meresap ke dalam hati mereka.

Maka mereka diberi pelajaran etika dan diberitahu bahwa sesungguhnya tingkatan keimanan yang sebenarnya masih belum mereka capai. Sekiranya mereka itu orang-orang munafik, maka dikatakan kepada mereka dengan keras dan dipermalukan, seagaimana penyebutan orang-orang munafik dalam surah At-Taubah. Dan sesungguhnya hal ini dikatakan kepada mereka hanyalah untuk mendidik: (Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk, ' karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu”) yaitu kalian belum mencapai hakikat keimanan, kemudian Allah SWT berfirman: (jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia tiada mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu) yaitu, Dia tidak akan mengurangi pahala kalian sedikit pun, sebagaimana firmanNya: (dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka) (Surah Ath-Thur: 21) Firman Allah SWT: (sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu kepada orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya.

Firman Allah: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman) yaitu orang-orang yang beriman dengan sempurna (hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu) yaitu, tidak ragu dan bimbang. Bahkan teguh dalam suatu pendirian, yaitu membenarkan dengan tulus (dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah) Mereka mengorbankan diri dan harta mereka untuk taat kepada Allah dan meraih ridhaNya (mereka itulah orang-orang yang benar) yaitu dalam ucapan mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tidak sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang-orang Arab Badui yang iman mereka masih belum meresap kecuali hanya sebatas lahir saja. Firman Allah: (Katakanlah (kepada mereka), "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu)?”) yaitu, apakah kalian akan memberitahukan kepadaNya apa yang tersimpan di dalam hati kalian (padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) yaitu tidak ada sesuatu pun yang yang tersembunyi dariNya bahkan sebesar dzarrah di bumi atau langit, baik yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu (dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) Kemudian Allah SWT berfirman: (Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka) yaitu orang-orang Arab Badui yang merasa berjasa karena keislaman mereka dan keikutsertaan mereka dalam menolong Rasulullah SAW.

Maka Allah SWT berfirman menyanggah mereka: (Katakanlah, "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu”) karena sesungguhnya hal itu manfaatnya kembali kepada kalian, Allahlah yang sebenarnya memberi nikmat kepada kalian (sebenarnya Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang-orang yang benar) yaitu dalam pengakuan kalian tentang hal itu, Kemudian Allah SWT mengulangi pemberitahuanNya, bahwa Dia mengetahui semua makhluk dan melihat semua amal perbuatan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (18))

Sumber: https://tafsirweb.com/9784-surat-al-hujurat-ayat-14.html

Informasi Tambahan

Juz

26

Halaman

517

Ruku

451

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved