Kembali ke Surat An-Najm

النجم (An-Najm)

Surat ke-53, Ayat ke-3

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى

dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

1-4. Allah bersumpah dengan bintang-bintang bila ia terbenam, (bahwa) Muhammad tidak menyimpang dari jalan hidayah dan kebenaran, tidak keluar dari jalan lurus, sebaliknya dia berada di puncak istiqamah, keseimbangan dan kelurusan, ucapannya tidak keluar dari hawa nafsu. Al-quran dan as-Sunnah tidak lain kecuali wahyu dari allah kepada NabiNya,Muhammad.

Sumber: https://tafsirweb.com/10117-surat-an-najm-ayat-3.html

📚 Tafsir as-Sa'di

3-4. “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya,” yakni ucapannya bukanlah berdasarkan hawa nafsunya. “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang disampaikan padanya berupa hidayah, takwa dalam dirinya dan pada yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa -Sunnah (hadist) adalah wahyu dari Allah untuk RasulNya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah: “Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu,” -An-Nisa:113 Dan sesungguhnya Muhammad terjaga dari kesalahan terhadap apa yang disampaikan dari Allah dan dari syariat, sebab perkataan beliau tidak bersumber dari hawa nafsu, namun bersumber dari wahyu.

Sumber: https://tafsirweb.com/10117-surat-an-najm-ayat-3.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

3. Dia tidak berbicara tentang Al-Quran dengan hawa nafsunya dan kecenderungan dirinya

Sumber: https://tafsirweb.com/10117-surat-an-najm-ayat-3.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-4 Para mufasir berbeda pendapat tentang firmanNya: (Demi bintang ketika terbenam (1)) Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, bahwa yang dimaksud dengan bintang adalah bintang tsurayya, yakni apabila terbenam bersamaan dengan fajar. Ayat ini sebagaimana firmanNya: (Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang (75) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui (76) sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80) (Surah Al-Waqi'ah) Firman Allah SWT: (kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru (2)) Inilah adalah jawab dari qasam, yaitu kesaksian terhadap Rasulallah SAW bahwa beliau adalah orang yang berada pada jalan yang lurus mengikuti kebenaran, bukan orang yang tersesat.

Yaitu orang bodoh yang menempuh jalan menyimpang tanpa pengetahuan. Dan orang yang tersesat adalah orang yang mengetahui kebenaran, tetapi dengan sengaja menyimpang kepada selainnya. Maka Allah SWT membersihkan RasulNya SAW dan syariatNya dari kemiripan yang dilakukan oleh orang-orang yang tersesat seperti orang-orang Nasrani dan orang-orang Yahudi, yang mengetahui sesuatu, tetapi menyembunyikannya dan mengerjakan hal yang bertentangan dengannya.

Bahkan shalawat dan salam Allah terlimpahkan kepada beliau, dan apa yang diutuskan Allah SWT kepada beliau berupa syariat yang agung merupakan syariat yang benar-benar lurus, pertengahan, dan tepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya (3)) yaitu apa yang diucapkan itu tidak keluar dari hawa nafsu dan tujuannya (Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (4)) yaitu sesungguhnya yang beliau ucapkan itu hanya karena apa yang diperintahkan kepada beliau untuk disampaikan kepada manusia dengan sempurna dengan apa adanya tanpa penambahan dan pengurangan.

Sumber: https://tafsirweb.com/10117-surat-an-najm-ayat-3.html

Informasi Tambahan

Juz

27

Halaman

526

Ruku

460

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved