Kembali ke Surat An-Najm

النجم (An-Najm)

Surat ke-53, Ayat ke-30

ذٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِّنَ الْعِلْمِۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۙ وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدٰى

Itulah kadar ilmu mereka. Sungguh, Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

📚 Tafsir Al-Muyassar

29-30. Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, yaitu al-Quran, dan dia tidak ingin kecuali kehidupan dunia. Apa yang mereka pegang itu adalah ujung ilmu mereka dan tujuan mereka.

Sesungguhnya Tuhanmu lebih tahu tentang siapa yang menyimpang dari jalan petunjuk, sebagaimana Dia jauh lebih tahu tentang siapa yang mendapatkan petunjuk dan mengambil jalan islam. Di sini terkandung peringatan keras terhadap para pendurhaka yang menolak beramal sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Rasulullah, yang mendahulukan hawa nafsu dan harta dunia dibanding akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/10144-surat-an-najm-ayat-30.html

📚 Tafsir as-Sa'di

30. “Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka,” artinya, itulah puncak dan tujuan ilmu mereka. Sedangkan orang-orang yang beriman terhadap Hari Akhir yang dibenarkan oleh orang-orang yang berakal, maka keinginan mereka tertuju pada negeri akhirat, ilmu mereka adalah ilmu yang paling baik dan mulia, itulah ilmu yang bersumber dari kitab Allah dan Sunnah RasulNya. Allah mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan hidayah sehingga akan diberi petunjuk, Allah juga mengetahui siapa yang tidak berhak mendapatkan hidayah sehingga urusannya akan diserahkan padanya dan akan direndahkan hingga tersesat dari jalan Allah.

Karena itulah Allah berfirman, “Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang psling mengetahui siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Allah meletakkan karuniaNya pada tempat yang laik.

Sumber: https://tafsirweb.com/10144-surat-an-najm-ayat-30.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

30. Usaha mengejar dunia dan perhiasannya itu adalah tujuan yang mereka capai dengan pengetahuannya. Sesungguhnya Tuhanmu wahai nabi lebih mengetahui tentang orang yang menyimpang dari agamaNya yang haqq.

Allah SWt juga lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk menuju kebenaran

Sumber: https://tafsirweb.com/10144-surat-an-najm-ayat-30.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 27-30 Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang musyrik karena menamakan para malaikat dengan nama perempuan dan menganggap para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, padahal Maha Tinggi Allah SWT dari hal itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban (19)) (Surah Az-Zukhruf) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuan pun) yaitu mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan yang membenarkan apa yang mereka katakan, bahkan ucapan itu dusta, buat-buatan, dan kekufuran yang buruk (Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan, sedangkan sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran) yaitu tidak memberi manfaat sedikitpun dan tidak pula berdiri pada kedudukan yang benar.

Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jangan sekali-kali kamu mempunyai prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk itu merupakan pembicaraan yang paling dusta” Firman Allah SWT: (Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami) yaitu, berpalinglah dari orang yang berpaling dari kebenaran, dan tinggalkanlah dia. Firman Allah: (dan tidak mengingini kecuali kehidupan dunia) yaitu sesungguhnya hal paling penting baginya dan batas pengetahuannya hanya tentang dunia. Hal itu merupakan tujuan yang tidak ada kebaikan padanya.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka) yaitu mencari dan memburu dunia yang merupakan akhir dari tujuannya. Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk) yaitu Dialah Dzat yang Maha Pencipta semua makhluk dan alam semesta ini dan Dzat yang Maha mengetahui semua kebaikan bagi para hambaNya. Dialah Dzat yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki.

Semuanya itu berkat kekuasaan, pengetahuan, dan kebijaksanaanNya. Dia adalah Dzat yang Maha Adil yang tidak pernah menzalimi selamanya dalam syariat dan takdirNya

Sumber: https://tafsirweb.com/10144-surat-an-najm-ayat-30.html

Informasi Tambahan

Juz

27

Halaman

527

Ruku

461

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved