القمر (Al-Qamar)
Surat ke-54, Ayat ke-17
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sungguh Kami telah memudahkan lafazh al-Quran untuk dibaca dan dihafal, serta memudahkan makna-maknanya untuk dipahami dan direnungkan, bagi siapa yang ingin memahami dan mengambil pelajaran. Adakah orang yang mengambil pelajaran? Dalam ayat ini dan ayat-ayat lain yang serupa terkandung dorongan memperbanyak membaca al-Quran, mempelajarinya dan mengajarkannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10255-surat-al-qamar-ayat-17.html
📚 Tafsir as-Sa'di
17. “Dan sungguh telah Kami mudahkan al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” artinya, Kami mudahkan kata-kata al-Quran untuk dihafal dan dijelaskan untuk dipahami dan diketahui, karena al-Quran adalah kata-kata terbaik, maknanya paling benar dan penjelasannya paling gamblang. Siapa saja yang mempelajarinya, maka akan diberi kemudahan oleh Allah untuk mencapai maksudnya secara amat mudah. Al-Quran adalah peringatan menyeluruh untuk semua hal yang perlu diingat oleh seluruh alam, berupa halal, haram, berbagai hukum, perintah, larangan, hukum balasan, nasihat, pelajaran, akidah yang bermanfaat dan berita-berita benar, serta paling luhur secara mutlak.
Al-Quran adalah ilmu yang bermanfaat jika dicari oleh seseorang, akan diberi pertolongan.
Sebagian ulama -Salaf mengatakan tentang ayat ini, “Tidaklah orang menuntut ilmu, melainkan pasti ditolong.” Karena itu Allah menyeru hamba-hambaNya untuk mengarah padaNya dan mengingat FirmanNya, “Maka adakah yang mau mengambil pelajaran?”
Sumber: https://tafsirweb.com/10255-surat-al-qamar-ayat-17.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
17. Kami mudahkan Al-Quran itu untuk dihafal, diingat dan digunakan sebagai nasehat.
Lalu apakah ada yang mengingat, mempelajari dan mengambil nasehat-nasehatnya?!
Sumber: https://tafsirweb.com/10255-surat-al-qamar-ayat-17.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 9-17 Allah SWT berfirman: (telah mendustakan) sebelum kaummu, wahai Muhammad (kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh)) yaitu mereka dengan terang-terangan mendustakan dan menuduhnya gila (dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman”) Mujahid berkata bahwa makna (wazdujir) adalah hilang akal sehatnya karena gila. Dikatakan bahwa maknannya adalah, mereka menghardik, mencegah, dan mengancamnya, (jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati)") (Surah Asy-Syu’ara’: 116) Pendapat ini dikatakan Ibnu Zaid.
Ini merupakan pendapat yang baik. (Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku)" (10)) yaitu sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, tidak mampu menghadapi dan melawan mereka, maka tolonglah agamaMu ini. Maka Allah SWT berfirman: (Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah (11)) As-Suddi berkata bahwanya adalah yang banyak. (Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air) yaitu, Kami memancarkan air dari seluruh penjuru bumi, sehingga tempat-tempat pembakaran pun Kami pancarkan air darinya, padahal itu adalah tempat api. Kami pancarkan mata.air-mata air darinya (maka bertemulah air-air itu) yaitu dari langit dan bumi (untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan) yaitu perkara yang ditakdirkan. (Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku) (13)) Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Al-Qurazhi, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknanya adalah paku-paku.
Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, bahwa bentuk tunggalnya adalah “disaar” Mujahid berkata bahwa “Ad-dusur” adalah lambung-lambung kapal. Firman Allah: (Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami) yaitu dengan perintah dan penglihatan Kami, serta dalam pemeliharaan dan penjagaan Kami (sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)) yaitu balasan bagi mereka karena mereka kafir kepada Allah, dan sebagai pertolongan kepada nabi Nuh Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran) Qatadah berkata bahwa Allah SWT membiarkan utuh perahu nabi Nuh sehingga dapat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Tetapi makna yang jelas bahwa itu adalah jenis perahu, sebagaimana firmanNya: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera (42)) (Surah Yasin) dan (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mau mengambilnya sebagai peringatan dan pelajaran.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Rasulullah SAW pernah membacakan kepadaku firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) lalu ada seorang lelaki berkata, "Apakah Muddakkir ataukah mudzdzakkir? Wahai Abdurrahman. Maka dia berkata,”Rasulullah pernah membacakan kepadaku firman Allah: (Muddakir) Firman Allah SWT: (Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancamanKu (16)) yaitu betapa dahsyatnya azabKu terhadap orang-orang yang ingkar kepadaKu dan mendustakan para rasulKu, dan tidak ada yang mau mengambil pelajaran dari apa yang disampaikan oleh pemberi peringatan dariKu.
Dan bagaimana Aku membela para para pemberi peringatanKu dan menimpakan pembalasan terhadap orang-orang yang mendustakan mereka? (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) Kami menjadikan Al-Qur'an itu mudah lafaznya dan Kami mudahkan maknanya bagi orang yang menginginkannya agar dia memberikan peringatan kepada manusia. Sebagaimana Allah berfirman: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (29)) (Surah Shad) Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) yaitu mudah untuk dibaca Saya berkata bahwa di antara dalil bahwa Dia memudahkan Al-Qur'an bagi manusia untuk membacanya adalah apa yang telah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda,”Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh dialek” Kami telah menyebutkan hadits ini lengkap dengan jalur dan lafazhnya, sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini.
Segala puji bagi Allah Firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran) yaitu apakah ada orang yang mengambil peringatan dari Al-Qur'an yang telah dimudahkan Allah untuk dihafal dan dipahami maknanya ini? Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi berkata bahwa apakah ada orang yang meninggalkan semua kemaksiatan? Diriwayatkan dari Mathar Al-Warraq tentang firmanNya SWT: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mengambil ilmu darinya dan menjadikannya sebagai penolong baginya
Sumber: https://tafsirweb.com/10255-surat-al-qamar-ayat-17.html
Informasi Tambahan
Juz
27
Halaman
529
Ruku
463