Kembali ke Surat Al-Waqi'ah

الواقعة (Al-Waqi'ah)

Surat ke-56, Ayat ke-60

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ

Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,

📚 Tafsir Al-Muyassar

60-61. Kami menetapkan kematian di antara kalian. Kami tidak lemah untuk merubah penciptaan kalian di Hari Kiamat dan menghidupkan kalian dalam keadaan dan sifat yang kalian tidak ketahui.

Sumber: https://tafsirweb.com/10564-surat-al-waqiah-ayat-60.html

📚 Tafsir as-Sa'di

58-62. Maksudnya, “Apakah kamu memperhatikan” awal penciptaan kalian berupa air mani “yang kamu pancarkan.” Apakah kalian yang menciptakan mani itu dan apa yang tumbuh darinya, ataukah Allah Yang menciptakannya? Allah Yang telah menciptakan pada diri kalian nafsu syahwat dan alatnya bagi laki-laki dan perempuan, dan menunjuki setiap dari keduanya kepada hal tersebut, Yang telah menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang sebagai sebab adanya reproduksi.

Karena itulah Allah menjelaskan kepada mereka dengan berdalil dengan penciptaan yang pertama atas penciptaan yang kedua, dengan berfirman, “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?” bahwa Allah Yang Mahakuasa atas penciptaan kalian yang pertama adalah kuasa (juga) untuk membangkitkan kalian kembali.

Sumber: https://tafsirweb.com/10564-surat-al-waqiah-ayat-60.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

60. Kami-lah Yang menentukan dan menetapkan kematian atas setiap orang dengan ketentuan, ketetapan dan waktu yang tertentu juga. Kami bukanlah golongan yang lemah

Sumber: https://tafsirweb.com/10564-surat-al-waqiah-ayat-60.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 57-62 Allah SWT berfirman seraya menetapkan adanya hari kebangkitan dan menyanggah orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang tersesat dan orang yang anti dengan Tuhan. Orang-orang yang mengatakan: (Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?) (Surah Al-Waqi'ah:47) Ucapan mereka ini bermaksud mendustakan dan menganggap mustahil.

Maka Allah SWT berfirman: (Kami telah menciptakan kamu) yaitu, Kamilah yang menciptakan kalian sejak permulaan, sebelum itu kalian tidak ada, dan bukankah Tuhan Yang mampu menciptakan pertama kali mampu untuk mengembalikan, dengan cara yang lebih baik? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?) yaitu mengapa kalian tidak mempercayai adanya hari kebangkitan? Kemudian Allah SWT berbalik menanyakan kepada mereka (Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan (58) Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya? (59)) yaitu apakah kalian yang menetapkannya di dalam rahim, lalu menciptakan anak padanya, ataukah Allah yang menciptakan semuanya itu?

Kemudian Allah SWT berfirman: (Kami telah menentukan kematian di antara kamu) yaitu Kami mengatur di antara kalian. (dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan) yaitu, tidaklah Kami dapat dikalahkan (untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu) yaitu untuk mengubah penciptaan kalian di hari kiamat (dan menciptakan kamu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui) yaitu sifat dan keadaan. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kamu lelah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran? (62)) yaitu sungguh kalian telah mengetahui bahwa Allahlah yang menciptakan kalian dari tidak ada menjadi ada; Dia menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati. Maka mengapa kalian tidak mengingat dan menyadari bahwa Tuhan yang mampu menciptakan semua itu pada permulaan, mampu untuk menciptakannya kembali, yakni mengulanginya, bahkan mengulangi itu lebih mudah.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27)

Sumber: https://tafsirweb.com/10564-surat-al-waqiah-ayat-60.html

Informasi Tambahan

Juz

27

Halaman

536

Ruku

470

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved