الحديد (Al-Hadid)
Surat ke-57, Ayat ke-19
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.
📚 Tafsir Al-Muyassar
19. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya dan tidak membedakan seorang pun di antara mereka, mereka adalah orang-orang yang shiddiqin (jujur dalam iman) yang pembenaran mereka kepada apa yang dibawa oleh para rasul sempurna, mencakup keyakinan perkataan dan perbuatan, dan juga para syuhada di sisi Tuhan mereka mendapatkan pahala mereka yang besar di sisi Allah, cahaya mereka besar di Hari Kiamat. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat dan hujjah-hujjah Kami, mereka adalah penduduk Neraka Jahim, tidak ada pahala dan cahaya bagi mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/10715-surat-al-hadid-ayat-19.html
📚 Tafsir as-Sa'di
19. “Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.” Iman menurut Ahlussunnah sebagaimana yang ditunjukkan oleh al-Quran dan as-Sunnah, adalah ucapan hati dan lisan serta amalan hati, lisan dan raga. Semua itu mencakup seluruh syariat agama baik yang lahir maupun yang batin. Orang-orang yang melakukan semua hal ini “mereka itu orang-orang yang Shiddiqin,” yaitu orang-orang yang tingkatnya di atas orang-orang Mukmin secara umum dan berada di bawah tingkatan para nabi.
Firman Allah “Dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Rabb mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka,” Sebsagsimsns disebutkan dalam hadits shohih “bahwasanya di surge itu ada 100 tingkatan, dan jarak antara setiap tingkatan adalah seperti jarak antara langit dan bumi, dan Allah menyiapkannya untuk para mujahid di jalan Allah” hal ini menunjukan begitu tinggi kedudukan mereka dan begitu dekatnya mereka dengan Allah. “Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka.” Ayat-ayat ini merangkum tingakatan-tingkatan manusia yaitu; orang-orang yang gemar bersedekah, orang-orang yang membenarkan, para syuhada dan para penghuni Neraka Jahim. Orang-orang yang gemar bersedekah, amal terbesar mereka adalah berbuat baik terhadap sesame serta mencurahkan segala sesuatu yang berguna bagi mereka, khususnya dalam membelanjakan harta di jalan Allah.
Sedangkan orang-orang yang benar (Shiddiqun) adalah mereka yang menyempurnakan tingkatan-tingkatan iman, amal shalih, ilmu yang berguna dan keyakinan tulus. Para syuhada adalah mereka yang berjuang di jalan Allah untuk menjunjung tinggi kalimat Allah, mereka mencurahkan harta dan jiwa raga untuk berperang. Dan para penghuni Neraka Jahim itu adalah orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah.
Masih ada lagi satu golongan yang disebutkan Allah dalam surat Fathir, yaitu para muqtashidun, yaitu mereka yang menunaikan kewajiban-kewajiban dan menjauhi semua yang diharamkan, hanya saja mereka melakukan beberapa kekurangan dalam menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesame manusia. Tempat kembali tingkatan ini adalah surga meski ada di antara mereka yang mendapatkan hukuman terlebih dahulu sebagai balasan atas sebagian amal perbuatannya (yang buruk).
Sumber: https://tafsirweb.com/10715-surat-al-hadid-ayat-19.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
19. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya dengan keimanan yanga sempurna, mereka adalah orang-orang yang melebih-lebihkan diri untuk beriman. Mereka juga memperbanyak kebenaran sehingga itu menjadi watak alami bagi mereka.
Dan orang-orang yang mati syahid, yaitu orang yang terbunuh di jalan Allah, maka bagi mereka itu pahala yang telah dijanjikan dalam kitab Alah. Cahaya mereka, menyinari jalan mereka menuju surga. Sedangkan orang-orang yang berkumpul untuk mengingkari Allah dan rasulNya serta mendustakan ayat-ayatNya, mereka adalah penduduk neraka Jahanam yang mana mereka akan disiksa di dalamnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10715-surat-al-hadid-ayat-19.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 18-19 Allah SWT menyebutkan pahala yang akan Dia berikan kepada orang-orang laki-laki dan perempuan yang menyedekahkan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan, orang-orang fakir dan miskin (dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) yaitu mereka menyerahkannya dengan niat yang ikhlas karena mengharapkan ridha Allah, dan tidak menginginkan balasan dari orang-orang yang mereka beri dan tidak pula ungkapan terima kasih. Oleh karena itu Allah berfirman: (niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya)) yaitu Allah menerima setiap kebaikan dari mereka dengan sepuluh kali lipat kebaikannya, dan diberi tambahan sampai tujuh ratus kali lipatnya, bahkan lebih dari itu (dan bagi mereka pahala yang banyak) yaitu pahala yang berlimpah, baik, tempat kembali yang baik, dantempat tinggal yang mulia.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati) Ini merupakan kelengkapan dari kalimat yang menjelaskan orang-orang yang beriman kepada Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang membenarkan. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud tentang firmanNya: (mereka itu orang-orang tulus hati dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka) dia berkata bahwa mereka terdiri atas tiga golongan, yaitu orang-orang yang suka bersedekah, orang-orang yang membenarkan, dan para syuhada. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh) (Surah An-Nisa’: 69) Maka perbedaan antara orang-orang yang membenarkan dan orang-orang yang mati syahid itu menunjukkan bahwa keduanya merupakan dua golongan, dan tidak diragukan lagi bahwa “Ash-shiddiq” lebih tinggi kedudukannya daripada “Asy-syahid”, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik bin Anas dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Sesungguhnya penghuni surga benar-benar memandangi para penghuni gedung yang ada di atas mereka sebagaimana kalian memandangi bintang yang gemerlapan di ufuk timur atau ufuk barat, karena adanya perbedaan keutamaan di antara mereka” Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, itu kedudukan para nabi yang tidak dapat dicapai selain mereka" Rasululah SAW menjawab: “Benar, dan demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggamanNya, dan juga orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul” Firman Allah SWT: (dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka) yaitu dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim:”Sesungguhnya ruh para syuhada berada di dalam perut burung hijau yang terbang bebas dalam surga sesuai kehendaknya, kemudian hinggap pada lentera-lentera itu. Maka Tuhanmu menjenguk mereka, lalu berfirman, “Apa yang kalian mau?” Mereka menjawab, "Kami menginginkan agar Engkau mengembalikan kami ke dunia, maka kami akan berperang lagi di jalanMu sampai Engkau mematikan kami sebagaimana kami telah mati pertama kali” Allah berfirman,"Sesungguhnya Aku telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat kembali lagi ke dunia” Firman Allah SWT: (Bagi mereka pahala dan cahaya mereka) yaitu bagi mereka di sisi Allah ada pahala melimpah dan cahaya agung yang menerangi bagian depan mereka, dan mereka dalam hal ini berbeda-beda tingkatannya sesuai dengan amal perbuatan yang mereka lakukan di dunia Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka) Setelah menyebutkan orang-orang yang berbahagia dan tempat kembali mereka, lalu menghubungkannya dengan menyebutkan nasib dan keadaan orang-orang yang celaka
Sumber: https://tafsirweb.com/10715-surat-al-hadid-ayat-19.html
Informasi Tambahan
Juz
27
Halaman
540
Ruku
473