الحديد (Al-Hadid)
Surat ke-57, Ayat ke-21
سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
📚 Tafsir Al-Muyassar
21. Bergegaslah wahai manusia, dalam meraih sebab-sebab ampunan, yaitu taubat nashuha dan menjauhi kemaksiatan, agar kalian mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disiapkan bagi orang-orang yang mentauhidkan Allah dan mengikuti rasul-rasulNya. Itu adalah keutamaan dari Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya.
Surga tidak diraih kecuali dengan rahmat dan karunia Allah dan amal shalih. Dan Allah adalah Pemilik kebaikan dan pemberian yang besar lagi melimpah bagi hamba-hambaNya yang beriman.
Sumber: https://tafsirweb.com/10717-surat-al-hadid-ayat-21.html
📚 Tafsir as-Sa'di
21. Selanjutnya Allah memerintahkan untuk berlomba-lomba menggapai ampunan, keridhaan, dan surgaNya. Hal itu bisa dicapai dengan melakukan berbagai sebab-sebab ampunan seperti taubat yang sungguh-sungguh, istighfar yang berguna, jauh dari dosa dan perantaranya, berlomba-lomba menggapai keridhaan Allah dengan amal shalih, berusaha terus melakukan semua amalan yang diridhai Allah berupa ibadah secara baik, bersikap baik terhadap sesame makhluk dengan berbagai perbuatan yang berguna.
Karena itu Allah menyebutkan amalan-amalan yang mewajibkan pelakunya mendapatkan semua itu seraya berfirman, “Dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.” Termasuk iman kepada Allah dan RasulNya adalah seluruh pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya. “Itulah karunia Allah, diberikanNya kepada siapa yang dikehendakiNya.” Maksudnya, balasan untuk kalian yang Kami jelaskan ini berupa jalan yang mengantarkan kalian menuju surga dan jalan yang mengantarkan kalian menuju neraka, dan sesungguhnya pahala Allah yang diberikan dengan balasan yang besar merupakan pemberian dan karunia terbesar untuk hamba-hambaNya, “Dan Allah mempunyai karunia yang besar,” yang pujianNya tidak terhingga, seperti Dia memuji diriNya, lebih dari pujian seluruh makhlukNYa.
Sumber: https://tafsirweb.com/10717-surat-al-hadid-ayat-21.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
21. Bergegaslah wahai manusia menusju hal-hal yang menyebabkan ampunan Allah dengan bertaubat dan beramal shalih. Bergegaslah kalian ke surga yang luasnya seperti luas langit dan bumi.
Surga itu disiapkan dan diciptakan untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya bukan untuk selain mereka. Janji berupa surga dan ampunan itu merupakan keutamaan Allah bagi orang-orang yang menaatiNya. Allah adalah pemilik keutamaan yang luas tanpa batas.
Penyiapan surga tersebut adalah bukti surga itu benar-benar ada
Sumber: https://tafsirweb.com/10717-surat-al-hadid-ayat-21.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 20-21 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan kehinaan kehidupan dunia dan kerendahannya. (sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak) yaitu sesungguhnya kesimpulan dari perkaranya bagi para penghuninya adalah hal itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (14)) (Surah Ali Imran) Kemudian Allah SWT menggambarkan tentang perumpamaan kehidupan dunia, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu adalah kemewahan yang fana dan nikmat yang akan lenyap.
Jadi Allah SWT berfirman: (seperti hujan) yaitu hujan yang turun setelah manusia berputus asa dari kedatangannya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa) (Surah Asy-Syura: 28) Firman Allah SWT: (yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani) yaitu, tanam-tanaman yang ditumbuhkan berkat hujan itu mengagumkan para petani.
Maka sebagaimana para petani kagum dengan hal itu, begitu juga orang-orang kafir mengagumi kehidupan dunia; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling rakus dan paling condong terhadapnya (kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur) yaitu tanam-tanaman itu kering dan terlihat kuning, padahal sebelumnya tampak hijau dan segar, kemudian semuanya menjadi hancur yaitu kering. Demikian juga kehidupan dunia, pada mulanya kelihatan muda, lalu tumbuh dewasa dan menua, akhirnya pikun. Demikian pula manusia pada permulaan usianya dan usia mudanya, dia segar, padat, berisi, dan penampilannya hebat.
Kemudian secara berangsur-angsur mulai menua dan semua wataknya berubah dan merasa kehilangan sebagian dari kekuatannya. Kemudian dia lanjut usia dan lemah kekuatannya, sedikit gerakannya dan lemah mengerjakan sesuatu yang sedikit, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (54)) (Surah Ar-Rum) Mengingat perumpamaan ini menunjukkan lenyapnya dan kehancuran dunia serta kehabisan usianya sebagai suatu kepastian, dan bahwa akhirat itu ada dan pasti, maka diperingatkan untuk berhati-hati terhadapnya, dan di dalamnya terkandung anjuran untuk berbuat kebaikan.
Jadi Allah SWT berfirman: (Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu) yaitu, tidak ada di akhirat yang akan datang dalam waktu yang dekat kecuali ini atau itu, yakni terkadang azab yang keras dan terkadang ampunan dan ridha dari Allah Firman Allah SWT: (Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu) yaitu kesenangan yang fana dan memperdaya orang yang condong kepadanya, karena hanya dialah yang teperdaya olehnya dan kagum dengannya, sehingga dia mempunyai keyakinan bahwa tidak ada negeri lain selain dunia dan di balik ini tidak ada hari kebangkitan. Padahal kehidupan dunia itu hina jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat.
Diriwayatkan dari Abdullah yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya surga itu lebih dekat kepada seseorang dari kalian daripada tali sendalnya, dan neraka juga seperti itu” Disebutkan dalam hadits ini terkandung makna yang menunjukkan dekatnya kebaikan dan keburukan dengan manusia. Oleh karena itu maka Allah menganjurkan kepada manusia untuk bersegera mengerjakan kebaikan yaitu melakukan ketaatan, dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan. Yang mana itu bisa menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya, dan menghasilkan pahala dan derajat baginya.
Maka Allah SWT berfirman: (Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi) Makna yang dimaksud adalah jenis langit dan bumi. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (133)) (Surah Ali-Imran) dan di sini Allah berfirman: (yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar) yaitu apa yang telah disediakan Allah bagi mereka merupakan karunia dan kebaikan dariNya kepada mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/10717-surat-al-hadid-ayat-21.html
Informasi Tambahan
Juz
27
Halaman
540
Ruku
474