Kembali ke Surat Al-Hadid

الحديد (Al-Hadid)

Surat ke-57, Ayat ke-28

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Muhammad), niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,

📚 Tafsir Al-Muyassar

28. Wahai orang-orang yang beriman, laksanakanlah perintah-perintah Allah, jauhilah larangan-laranganNya, dan berimanlah kepada RasulNya, niscaya Allah memberi kalian dua kali lipat dari rahmatNya, memberi kalian cahaya yang membimbing kalian, dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun bagi hamba-hambaNya, juga Maha Penyayang kepada mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/10724-surat-al-hadid-ayat-28.html

📚 Tafsir as-Sa'di

28. Ada kemungkinan pembicaraan (pesan) ayat ini ditujukan kepada ahli kitab, yaitu orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa, dan Nabi Isa. Allah memerintah mereka mengerjakan tuntutan keimanan mereka, yaitu bertakwa kepada Allah dan meninggalkan berbagai kemaksiatan serta beriman kepada RasulNya, Muhammad.

Jika mereka mau mengerjakan hal itu, maka Allah memberi mereka “dua bagian dari rahmatNya.” Maksudnya, dua bagian pahala, satu bagian atas keimanan mereka terhadap para nabi terdahulu dan satu bagian lain atas keimanan mereka kepada Nabi Muhammad. Kemungkinan lain, ayat ini bersifat perintah umum yang mencakup ahli kitab dan lainnya dan inilah kemungkinan yang zahir. Allah memerintah semua manusia untuk beriman dan bertakwa yang mencakup seluruh bagian agama, baik secara lahir maupun batin, baik yang pokok maupun cabang-cabangnya.

Jika mereka mau mengerjakan semua perintah agung ini, Allah pasti memberikan “dua bagian dari rahmatNya,” tidak ada yang mengetahui ukuran serta sifatnya kecuali hanya Allah semata. Satu bagian atas keimanan dan bagian lain atas ketakwaan. Atau satu bagian pahala atas pelaksanaan berbagai perintah dan satu bagian pahala lain karena meninggalkan berbagai larangan, atau keemungkinan bahwa penyebutan bentuk ganda dalam ayat ini menunjukkan pemberian pahala yang berulang. “Dan menjadikan untukmu cahaya, yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan,” maksudnya, memberi kalian ilmu dan cahaya yang kalian jadikan lentera untuk berjalan dalam gelapnya kebodohan dan agar penghuni langit dan bumi memintakan ampunan untuk kalian. “Dan Allah memiliki karunia yang besar.” Sehingga banyaknya pahala yang diberikan oleh Pemilik karunia yang besar itu tidak perlu diherani; karuniaNya meliputi seluruh penghuni langit dan bumi.

Tidak ada satu makhluk pun yang terlepas dari karunia Allah barang sekejap mata sekalipun bahkan tidak lebih sedikit dari itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/10724-surat-al-hadid-ayat-28.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

28. Wahai orang-orang beriman kepada Allah dan rasulNya, bertakwalah dalam apa yang telah diperintahkan kepada kalian dan dilarang untuk kalian. Berimanlah kepada Rasulallah Muhammad SAW.

Allah akan mengantarkan kalian untuk beriman pada para rasul dengan penuh kasih dan anugrah dariNya. Dia akan menciptakan untuk kalian cahaya yang kalian gunakan untuk berjalan di atas jembatan Shirath. Dan mengampuni dosa-dosa kalian.

Allahlah Dzat yang Maha Pengampun bagi orang-orang yang meminta ampunan dan bertaubat, Dzat yang Maha Mengasihi mereka. Ayat ini diturunkan untuk menjelaskan dua imbalan bagi orang-orang mukmin, yaitu serupa dengan imbalan orang-orang mukmin dari ahli kitab dan mereka ditambahi dengan cahaya

Sumber: https://tafsirweb.com/10724-surat-al-hadid-ayat-28.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 28-29 Dalam riwayat Nasa’i dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Ibnu Abbas menakwilkan ayat ini bahwa orang-orang yang beriman dari kalangan Ahli Kitab, dan bahwa mereka akan mendapat pahala dua kali, sebagaimana yang disebutkan di dalam surah Al-Qashash, dan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu Musa Al-Asy'ari yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”tiga macam orang yang mereka diberi pahala dua kali, yaitu seseorang dari Ahli Kitab yang beriman kepada nabinya, lalu beriman pula kepadaku, maka baginya dua pahala. seorang hamba sahaya yang menunaikan hak Allah dan hak majikannya, maka baginya dua pahala. Dan seorang lelaki yang mendidik budak perempuannya dengan baik, kemudian dia memerdekakannya dan mengawininya, maka baginya dua pahala” Ayat ini sebagaimana firman Allah SWT: (Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mw. Dan Allah memiliki karunia yang besar (29)) (Surah Al-Anfal) Ibnu Jarir berkata tentang firmanNya: (Supaya Ahli Kitab mengetahui) yakni agar mengetahui.

Telah disebutkan dari Ibnu Mas'ud bahwa dia membaca ayat ini dengan bacaan “li kai ya'lama”, karena orang-orang Arab biasa menjadikan huruf “la” sebagai “penghubung” pada setiap kalimat yang di permulaan atau di akhirnya dimasuki kalimat ingkar atau sanggahan yang tidak disebutkan dengan jelas. Sebagaimana firmanNya: (Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam)) (Surah Al-A'raf: 12) dan (Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman) (Surah Al-An'am: 109) yaitu kepada Allah (Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami) (95)) (Surah Al-Anbiya)

Sumber: https://tafsirweb.com/10724-surat-al-hadid-ayat-28.html

Informasi Tambahan

Juz

27

Halaman

541

Ruku

475

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved