Kembali ke Surat Al-Mujadalah

المجادلة (Al-Mujadalah)

Surat ke-58, Ayat ke-16

اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ

Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang munafik itu menjadikan sumpah dusta mereka sebagai tameng yang melindungi mereka dari pembunuhan disebabkan kekafiran mereka, agar kaum Muslimin tidak memerangi mereka dan melawan anak-anak mereka, dengan itu mereka telah menghalang-halangi diri mereka dan orang lain dari jalan Allah, yaitu Islam. Bagi mereka azab yang menghinakan mereka di dalam neraka, karena kesombongan mereka dengan tidak mau beriman kepada Allah dan Rasulullah dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/10770-surat-al-mujadalah-ayat-16.html

📚 Tafsir as-Sa'di

16. “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai,” yakni pelindung dan penghalang yang mereka jadikan penghalang dari cercaan Allah, Rasulullah dan kaum Mukminin. Dan karena hal itu, mereka justru mencegah diri mereka sendiri dan orang lain dari jalan Allah, yaitu jalan yang ditempuh oleh orang yang menggiring mereka menuju surga yang penuh kenikamatan, “karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan,” karena mereka bersikap sombong untuk beriman kepada Allah dan tunduk pada tanda-tanda kebesaranNya, maka Allah menghinakan mereka dengan azab abadi yang tidak diredakan barang sebentar sekalipun dan tidaklah mereka diberi tangguh.

Sumber: https://tafsirweb.com/10770-surat-al-mujadalah-ayat-16.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

16. Orang munafik itu menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai alibi untuk menutupi kemunafikan mereka, mereka mengaku bahwa mereka adalah muslim. Mereka mencegah orang-orang untuk beriman kepada Islam dengan provokasi.

Maka bagi mereka siksa yang menghinakan. Ini adalah janji yang kedua dan ancaman terhadap azab

Sumber: https://tafsirweb.com/10770-surat-al-mujadalah-ayat-16.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 14-19 Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang-orang munafik karena mereka membantu orang-orang kafir dalam hatinya, padahal dalam waktu yang sama mereka tidak bersama orang-orang kafir, dan tidak bersama orang-orang mukmin. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya (144)) (Surah An-Nisa) di sini Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman?) yaitu orang-orang Yahudi yang munafik yang condong dan memihak kepada mereka dalam batin mereka.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka) yaitu, orang-orang munafik itu pada hakikatnya bukan dari kalangan kalian, wahai orang-orang mukmin; bukan juga dari kalangan orang-orang yang mereka pilih, yakni orang-orang Yahudi. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedangkan mereka mengetahui) Orang-orang munafik itu bersumpah dengan dusta, sedangkan mereka mengetahui bahwa mereka berdusta dalam sumpah yang mereka lakukan, yaitu disebut “Al-yamin Al-ghamus”. Hal ini merupakan kebiasaan mereka yang terkutuk, kita berlindung kepada Allah dari hal itu.

Karena sesungguhnya apabila bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami beriman" Dan apabila datang kepada Rasulallah SAW, mereka bersumpah kepada beliau dengan nama Allah SWT bahwa mereka beriman. Padahal mereka mengetahui dalam diri mereka bahwa mereka berdusta dalam sumpah yang mereka lakukan itu, karena mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka katakan, sekalipun pada hal yang sama itu sesuai. Oleh karena itu maka Allah menyaksikan kedustaan sumpah mereka dan persaksian mereka terhadap hal itu.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan (15)) yaitu Allah telah menyiapkan azab yang pedih atas perbuatan mereka itu yaitu berpihak dan menolong orang-orang kafir, dan memusuhi orang-orang mukmin. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mereka menampakkan keimanan, mereka menyembunyikan kekufuran. Mereka menutupinya dengan sumpah-sumpah dusta, sehingga kebanyakan orang yang tidak mengetahui keadaan mereka mengira bahwa mereka benar.

Akhirnya teperdaya oleh mereka, dan dengan itu maka mereka berhasil menghalangi sebagian manusia dari jalan Allah (karena itu. mereka mendapat azab yang menghinakan) yaitu sebagai balasan karena mereka telah mengina Allah dengan menyebut namaNya yang agung dalam sumpah-sumpah dusta mereka. Kemudian Allah SWT berfirman: (Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah) yaitu, hal itu tidak akan dapat melindungi mereka dari azab Allah apabila azab itu datang menimpa mereka (Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya) Kemudian Allah SWT berfirman: ((Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah) yaitu Allah menghimpunkan mereka semua pada hari kiamat tanpa ada seorangpun yang tertinggal (lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh suatu (manfaat)) Mereka bersumpah kepada Allah SWT bahwa mereka benar berada pada jalan petunjuk dan lurus, sebagaimana mereka bersumpah kepada manusia ketika di dunia, karena sesungguhnya barangsiapa yang hidup berpegang pada sesuatu, maka dia mati berpegang pada sesuatu itu; begitu juga saat dia dibangkitkan. Mereka mengira bahwa hal itu dapat memberi manfaat bagi mereka di sisi Allah, sebagaimana dapat memberi manfaat bagi mereka di mata manusia.

Mereka hanya berpegang kepada hal-hal yang tampak. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh suatu (manfaat)) yaitu sumpah mereka yang demikian itu kepada Tuhan mereka.

Kemudian Allah SWT berfirman seraya membantah atas perkiraan mereka (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta) Kalimat berita ini menguatkan bahwa mereka berdusta. Kemudian Allah SWT berfirman: (Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah) yaitu hati mereka dikuasai oleh setan sehingga setan membuat mereka lupa dari mengingat Allah SWT, dan memang demikianlah yang dilakukan oleh setan terhadap orang yang dikuasai. Kemudian Allah SWT berfirman: (mereka itulah golongan setan) yaitu orang-orang yang dikuasai setan sehingga setan membuat mereka lupa mengingat Allah SWT.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi)

Sumber: https://tafsirweb.com/10770-surat-al-mujadalah-ayat-16.html

Informasi Tambahan

Juz

28

Halaman

544

Ruku

478

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved