Kembali ke Surat Al-Hasyr

الحشر (Al-Hasyr)

Surat ke-59, Ayat ke-18

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

18. Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya, serta melaksanakan syariatNya, takutlah kalian kepada Allah, waspadalah hukumanNYa dengan melaksanakan apa yang Allah perintahkan kepada kalian dan meninggalkan apa yang Allah larang bagi kalian. Hendaknya setiap jiwa merenungkan apa yang telah dilakukannya berupa amal perbuatan untuk menghadapi Hari Kiamat.

Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan, tidak ada sedikit pun dari amal kalian yang samar bagi Allah, dan Dia akan membalas kalian karenanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/10816-surat-al-hasyr-ayat-18.html

📚 Tafsir as-Sa'di

18. Allah memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk menunaikan konsekuensi iman yaitu dengan bertakwa kepada Allah, baik dikala sepi maupun ramai dan di segala hal. Allah memerintahkan mereka untuk menjaga apa saja yang diperintahkan, baik yang berbentuk perintah, syariat, maupun batasan-batasanNya, serta memikirkan akibat baik dan buruk apa yang akan mereka dapatkan, serta apa yang mereka dapatkan dari amal perbuatan mereka yang bisa membawakan manfaat atau malapetaka bagi mereka di akhirat.

Jika mereka meletakkan akhirat di hadapan mata dan sebagai kiblat hati mereka, maka mereka berkonsentrasi untuk menunaikan amalan-amalan akhirat serta berusaha dengan kuat memperbanyak amalan-amalan yang bisa menghantarkan mereka ke surga dengan membersihkannya dari berbagai hal yang bisa memutus dan menghalangi, yang mencegah mereka untuk mengerjakan atau melakukannya, jika mereka juga mengetahui bahwa “sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” amalan mereka tidaklah samar bagi Allah, tidak akan lenyap disisi Allah dan tidak akan dilalaikan, maka hal itu mengharuskan mereka untuk bersungguh-sungguh dalam beramal. Ayat ini adalah pangkal dalam hal muhasabah diri. Setiap orang harus selalu mengintrospeksi diri.

Jika melihat adanya kekeliruan segera menyelesaikannya dengan cara melepaskan diri darinya, bertaubat secara sungguh-sungguh dan berpaling dari berbagai hal yang menghantarkan pada kekeliruan tersebut. Jika menilai dirinya bersikap sekenanya dalam menunaikan perintah-perintah Allah, ia akan mengerahkan segala kemampuannya dengan meminta pertolongan pada RabbNya untuk mengembangkan, dan menyempurnakannya, serta membandingkan antara karunia dan kebaikan Allah yang diberikan padanya dengan kemalasannya. Karena hal itu mengharuskannya merasa malu.

Sumber: https://tafsirweb.com/10816-surat-al-hasyr-ayat-18.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

18. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Pada hari kiamat semua jiwa akan melihat segala amal baik yang telah dia kerjakan.

Bertakwalah kepada Allah: sebagai penekanan, sungguh Allah Maha mengetahui segala perbuatab kalian. Tidak ada satu pun yang bisa tersembunyi dari pengawasan Allah. Allah Maha memberi balasan atas amal kalian

Sumber: https://tafsirweb.com/10816-surat-al-hasyr-ayat-18.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 18-20 Perintah untuk bertakwa kepada Allah SWT itu mencakup mengerjakan apa yang Dia perintahkan dan meninggalkan apa yang Dia larang. Firman Allah SWT: (dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)) yaitu hitunglah diri kalian sebelum kalian dihitung, dan perhatikanlah apa yang kalian tabung untuk diri kalian berupa amal shalih untuk hari kalian dikembalikan, yaitu kalian dihadapkan kepada Tuhan kalian (dan bertakwalah kepada Allah) penegasan yang kedua (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan) yaitu, ketahuilah bahwa Allah mengetahui semua amal dan keadaan kalian, tidak ada sesuatupun dari kalian yang tersembunyi dariNya dan tidak ada sesuatu pun dari urusan mereka baik yang besar maupun yang kecil yang luput dariNya. Firman Allah SWT: (Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri) yaitu janganlah lupa dari mengingat Allah, yang akan membuat kalian lupa kepada amal shalih bagi diri kalian pada hari kebangkitan, karena sesungguhnya pembalasan itu sesuai dengan jenis perbuatannya.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah orang-orang yang fasik) yaitu orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah, yang akan binasa pada hari kiamat dan merugi di hari mereka dikembalikan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi (9)) (Surah Al-Munafiqun) Firman Allah SWT: (Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga) yaitu antara mereka dan mereka tidaklah sama menurut hukum Allah SWT pada hari kiamat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka?

Amat buruklah apa yang mereka sangka itu (21)) (Surah Al-Jatsiyah) dan (Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka.

Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (59)) (Surah Ghafir) serta (Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?

Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (28)) (Surah Shad) dan dalam ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa Allah memuliakan orang-orang yang berbuat kebaikan dan menghina orang-orang yang durhaka.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung) yaitu orang-orang yang selamat dari azab Allah SWT

Sumber: https://tafsirweb.com/10816-surat-al-hasyr-ayat-18.html

Informasi Tambahan

Juz

28

Halaman

548

Ruku

481

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved