الحشر (Al-Hasyr)
Surat ke-59, Ayat ke-22
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
📚 Tafsir Al-Muyassar
22. Allah adalah Tuhan Yang berhak disembah, Yang tidak ada Tuhan yang haq kecuali Dia, Yang mengetahui apa yang rahasia dan apa yang terang-terangan, mengetahui apa yang ghaib dan apa yang hadir, Dia Maha Pengasih yang rahmatNya meliputi segala sesuatu, juga Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman kepadaNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10820-surat-al-hasyr-ayat-22.html
📚 Tafsir as-Sa'di
22. Ayat-ayat mulia ini mencakup banyak nama-nama Allah yang baik dan sifat-sifatNya yang luhur. Agung perihalNya dan indah penjelasanNya.
Allah memberitahukan bahwa sesungguhnya Dia adalah “Allah,” yang dipertuhankan dan disembah yang “tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia,” karena sempurnanya keagungan Allah dan kebaikanNya serta pengaturanNya yang menyeluruh. Semua tuhan selain Allah adalah batil dan sama sekali tidak berhak disembah. Karena semua tuhan selain Allah amat memerlukan yang lain, lemah dan kurang, yang tidak memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri maupun untuk yang lain.
Selanjutnya Allah menyifati DiriNya dengan keumuman ilmu yang mencakup semua hal yang tidak nampak dari makhluk dan yang nampak (yang dapat dilihat oleh para makhluk). Allah juga menjelaskan rahmatNya yang menyeluruh yang mencakup segala hal dan sampai pada setiap yang hidup.
Sumber: https://tafsirweb.com/10820-surat-al-hasyr-ayat-22.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
22. Dialah Allah, yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Tidak ada Tuhan selain Allah.
Yang Maha Tahu atas segala yang ghaib, isi hati dan segala yang terlihat. Allah Maha Tahu atas segala yang berwujud materi maupun tidak. Kemahatahuan Allah meliputi segala yang ghaib maupun yang tampak.
Yang Maha Luas sifat pengasih-Nya kepada para hamba-Nya, Maha Pengasih selamanya
Sumber: https://tafsirweb.com/10820-surat-al-hasyr-ayat-22.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 21-24 Allah SWT berfirman seraya menyebutkan keagungan Al-Qur'an dan menjelaskan tingginya kedudukannya, dan bahwa hendaknya jika hati menjadi lunak, khusyuk dan taat saat mendengarnya, karena apa yang ada di dalamnya terdapat janji yang benar dan ancaman yang pasti (Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah) yaitu apabila gunung yang keras dapat memahami Al-Qur'an ini dan merenungkan apa yang terkandung di dalamnya, sungguh ia tunduk dan terpecah belah karena takut kepada Allah SWT. Lalu bagaimana dengan kalian, wahai manusia, jika hati kalian tidak lunak dan tunduk serta bergetar karena takut kepada Allah SWT. Padahal kalian telah memahami perkaranya dari Allah dan merenungi kitabNya?
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir) Disebutkan dalam hadits mutawatir bahwa ketika dibuatkan untuk Rasulullah sebuah mimbar, dan sebelumnya jika Nabi SAW berkhutbah selalu berdiri di sebelah salah satu dari batang pohon kurma yang menjadi tiang masjid. Maka setelah itu batang kurma itu menangis dan merintih sebagaimana anak-anak merintih karena rindu kepada dzikir dan wahyu yang biasa ia dengar di sisinya, maka Nabi SAW mendiamkannya. Dalam sebagian riwayat hadits ini, disebutkan bahwa Hasan Al-Bashri berkata, "Kalian seharusnya lebih merindukan Rasulullah SAW ketimbang batang kurma itu" Demikianlah bunyi ayat yang mulia ini, bahwa apabila gunung-gunung yang merupakan benda mati, seandainya ia mendengar dan memahami kalam Allah, maka ia aka tunduk dan terpecah belah karena takut kepada Allah.
Maka bagaimana dengan kalian, padahal kalian telah mendengar dan memahaminya? Allah SWT telah berfirman: (Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat diguncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara) (Surah Ar-Ra'd: 31).
Telah disebutkan pembahasan itu bahwa maknannya adalah tentu itulah Al-Qur'an. Allah SWT juga berfirman: (Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah) (Surah Al-Baqarah: 74) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (22)) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Tuhan yang tidak ada Tuhan selain Dia, maka tidak ada Rabb dan Tuhan bagi semua alam selain Dia.
Semua yang disembah selain Dia adalah bathil. Dan bahwa Dia Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, yaitu Dia mengetahui semua makhluk yang dapat disaksikan dan semua makhluk yang ghaib. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya di bumi dan tidak pula di langit, baik yang agung dan yang hina, yang kecil dan yang besar, hingga semut-semut kecil di dalam kegelapan.
Firman Allah SWT: (Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) Telah dijelaskan dalam permulaan tafsir pembahasan tentangnya yang tidak perlu diulangi lagi. Jadi makna yang dimaksud adalah Allah adalah Tuhan Yang mempunyai rahmat yang luas dan mencakup semua makhluk, Dia adalah Dzat Maha Pengasih di dunia dan akhirat, dan Maha Penyayang pada keduanya. Allah SWT berfirman: (dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu) (Surah Al-A'raf: 156) dan (Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang) (Surah Al-An'am 54) serta (Katakanlah, "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan” (58)) (Surah Yunus) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Maha Merajai) yaitu Raja bagi segala sesuatu yang mengaturnya tanpa ada yang mencegahNya dan menghalangiNya.
Firman Allah SWT: (Yang Maha Suci) Mujahid dan Qatadah berkata bahwa maknannya adalah Dzat yang Memberkati. Firman Allah SWT: (Yang Mengaruniakan keamanan) Qatadah berkata, bahwa maknannya adalah merasa aman dengan adanya firmanNya bahwa Dia Maha Hak Ibnu Zaid berkata bahwa hamba-hambaNya yang beriman membenarkan keimanan mereka kepadaNya. Firman Allah SWT: (Yang Maha Memelihara) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknanya adalaj Dia Maha Menyaksikan semua makhlukNya tentang amal perbuatan mereka. yaitu, bahwa Dia Maha Mengawasi mereka. sebagaimana firmanNya: (Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu) (Surah Al Buruj: 9) dan (padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan) (Surah Yunus: 46) serta (Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya? (Surah Ar-Ra'd: 33).
Firman Allah SWT: (Yang Maha Perkasa) yaitu yang Maha Perkasa atas segala sesuatu dan mengalahkannya. Maka tidak ada sesuatupun yang dapat mencapaiNya karena keperkasaan, keagungan, kekuasaan, dan kebesaranNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan) yaitu Dzat yang tidak pantas bersifat kuasa selain Dia dan tidak pantas bersifat agung selain Dia karena keagunganNya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Kebesaran adalah kainKu dan Keagungan adalah selendangKu; maka barang siapa yang menyaingiKu pada salah satu dari keduanya, maka Aku azab dia” Qatadah berkata tentang makna firmanNya (Al-Jabbar) yaitu Tuhan yang menundukkan makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Ibnu Jarir berkata bahwa (Al-jabbar) adalah Tuhan yang memperbaiki urusan-urusan makhlukNya, yang mengatur mereka sesuai dengan apa yang baik bagi mereka. Qatadah berkata tentang firmanNya (Al-mutakabbir) yaitu Dzat Maha Agung dari semua keburukan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan) Firman Allah SWT: (Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa) Menciptakan yaitu menakdirkan, dan mengadakan adalah mewujudkan apa yang telah direncanakan dan ditetapkan ke alam. Tidak ada seorang pun yang merencanakan sesuatu dapat melaksanakan dan mewujudkannya selain hanya Allah SWT. Seorang penyair memuji orang lain: “Sesungguhnya engkau adalah orang yang mampu mewujudkan apa yang engkau rencanakan, padahal sebagian kaum mampu membuat rencana, tetapi tidak dapat mewujudkannya” Yaitu hanya Engkaulah yang mampu mewujudkan apa yang telah Engkau rencanakan. berbeda dengan selainMu yang tidak akan mampu mewujudkan apa yang dia kehendaki.
Hanya Engkaulah Yang Menciptakan, Merencanakan, Membuat, dan Mengadakan. Termasuk di daialmnya jika dikatakan penjagal hewan telah memotong hewan, lalu menyelesaikannya, yakni memotong-motong sembelihannya sesuai dengan apa yang dia inginkan”. Firman Allah SWT: (Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa) yaitu yang apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia berfirman kepadanya, "Jadilah" maka jadilah ia sesuai dengan gambaran yang Dia kehendaki dan rupa yang Dia pilih.
Sebagaiamana firmanNya SWT: (dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (8)) (Surah Al-Infithar) Oleh karena itu Allah berfirman: (Yang Membentuk rupa) yaitu Dzat yang melaksanakan apa yang ingin Dia wujudkan sesuai dengan gambaran yang Dia kehendaki.
Firman Allah SWT: (Yang mempunyai nama-nama Yang Paling baik) Pembahasan tentang itu telah disebutkan dalam surah Al-A'raf Firman Allah SWT: (Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi) sebagaimana firmanNya: (Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (44)) (Surah Al-Isra’) dan firman Allah SWT: (Dan Dialah Yang Maha Perkasa) yaitu DzatNya tidak dapat dikalahkan (lagi Maha Bijaksana) dalam syariat dan takdirNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10820-surat-al-hasyr-ayat-22.html
Informasi Tambahan
Juz
28
Halaman
548
Ruku
481