الممتحنة (Al-Mumtahanah)
Surat ke-60, Ayat ke-8
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
📚 Tafsir Al-Muyassar
8. Allah tidak melarang kalian (wahai orang-orang beriman) untuk menghormati dan berlaku adil dengan berbuat baik dan melakukan kebajikan kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi kalian disebabkan oleh agama dan mereka tidak mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil dalam perkataan dan perbuatan mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/10854-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html
📚 Tafsir as-Sa'di
8. Ketika turun ayat-ayat mulia ini yang mendorong orang-orang Mukmin untuk memusuhi orang-orang kafir, terjadilah berbagai peperangan di antara orang Mukmin dan orang kafir dan orang-orang Mukmin melakukannya dengan sempurna. Mereka merasa berdosa karena telah menyambung kekerabatan dengan keluarganya yang musyrik, mereka mengira bahwa itu termasuk dalam larangan Allah.
Allah kemudian memberitahukan bahwa hal itu tidak termasuk dalam larangan seraya berfirman, “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” Maksudnya, Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik, menyambung tali kekerabatan, memberi balasan baik dan berbuat adil terhadap orang-orang musyrik dari kalangan kerabat dan yang lainnya jika mereka tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian dari kampung halaman dan negeri kalian. Kalian tidak berdosa jika menyambung tali kekerabatan dengan mereka, sebab menyambung tali kekerabatan dengan orang-orang musyrik dalam kondisi seperti ini tidak terlarang sebagaimana Firman allah tentang orang tua kafir yang memiliki anak Muslim, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” -Luqman: 15-
Sumber: https://tafsirweb.com/10854-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
8. Allah tidak akan melarang kalian untuk berbuat baik kepada orang-orang yang tidak memerangi agama kalian dan tidak mengusir kalian dari kampong halaman kalian. Kalian diperbolehkan bersilaturrahim dengan mereka atau saling mengasihi sesama tetangga.
Allah juga tidak melarang kalian memperlakukan mereka dengan adil. Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil dan membersihkan jiwa mereka. Maksudnya adalah Allah tidak melarang untuk mencintai mereka dan memperlakukan mereka dengan adil.
Sumber: https://tafsirweb.com/10854-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 7-9 Allah SWT berfirman kepada hamba-hambaNya yang beriman setelah memerintahkan mereka agar memusuhi orang-orang kafir (Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka) yaitu kasih sayang setelah kebencian, dan simpati setelah pengabaian, dan kerukunan setelah terpecah belah (Dan Allah adalah Maha Kuasa) yaitu atas semua yang Dia kehendaki seperti menyatukan di antara berbagai hal yang bertentangan dan berbeda. Maka Dia menjadikan hati mereka menjadi rukun setelah permusuhan dan kekerasan, sehingga mereka menjadi bersatu dan hidup rukun, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya tentang anugerah Allah kepada orang-orang Anshar: (dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya) (Surah Ali Imran: 103) Demikian juga dikatakan Nabi SAW melalui sabdanya:”Bukankah aku menjumpai kalian dalam keadaan sesat, lalu Allah memberi kalian petunjuk dengan melaluiku, dan dahulu kalian dalam keadaan berpecah belah, lalu Allah merukunkan kalian melalui akau?” Allah SWT berfirman: (Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-orang mukmin (62) dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman).
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (63)) (Surah Al-Anfal) Firman Allah SWT: (Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu mengampuni kekufuran orang-orang yang kafir ketika mereka bertaubat dari kekafirannya, lalu kembali ke jalan Tuhan mereka dan berserah diri kepadaNya, dan Dialah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada semua orang yang bertaubat kepadaNya dari dosa apa pun.
Firman Allah SWT: (Allah tiada melarang kamu terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu) yaitu mereka tidak membantu (orang-orang) untuk memerangi dan mengusir kalian. yaitu, Allah tidak melarang kalian menjalin hubungan baik dengan orang-orang kafir yang tidak memerangimu karena agama, seperti kaum wanita dan orang-orang lemah dari mereka (untuk berbuat baik) yaitu berbuat baik kepada mereka (dan berlaku adil terhadap mereka) yaitu kalian berbuat adil (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil) Firman Allah SWT (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil) Tafsir ini telah disebutkan dalam surah Al-Hujurat. Disebutkan hadits shahih,”Orang-orang yang berlaku adil (kelak) berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya berada di sebelah kanan 'Arasy; (yaitu) orang orang yang berlaku adil dalam keputusan hukum mereka, berlaku adil terhadap keluarga dan apa yang dikuasakan kepada mereka” Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu) yaitu sesungguhnya Allah hanya melarang kalian berhubungan dengan orang-orang yang memusuhi, memerangi dan mengusir kalian dan orang-orang yang membantu mereka mengusir kalian. Allah SWT melarang berteman dengan mereka dan memerintahkan kalian untuk memusuhi mereka.
Kemudian Allah SWT menegaskan ancaman bagi orang yang mau berteman dengan mereka, lalu berfirman (Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim) sebagaimana firmanNya SWT (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (51)) (Surah Al-Maidah)
Sumber: https://tafsirweb.com/10854-surat-al-mumtahanah-ayat-8.html
Informasi Tambahan
Juz
28
Halaman
550
Ruku
483