Kembali ke Surat Al-Jumu'ah

الجمعة (Al-Jumu'ah)

Surat ke-62, Ayat ke-2

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

📚 Tafsir Al-Muyassar

2.-3. Allah-lah Yang mengutus kepada orang-orang Arab yang tidak bisa membaca, tidak memiliki kitab dan tidak ada kerasulan pada mereka, seorang rasul dari mereka kepada seluruh manusia, yang membacakan al-Quran kepada mereka, menyucikan mereka dari akidah-akidah rusak dan akhlak-akhlak buruk, mengajari mereka al-Quran dan asSunnah. Sesungguhnya mereka sebelum diutusnya Rasulullah berada di dalam penyimpangan yang nyata dari jalan kebenaran.

Allah juga mengutus Rasul tersebut kepada kaum lain yang belum datang dan akan datang dari kalangan orang-orang Arab dan lainnya. Hanya Allah semata Yang Mahaperkasa, Yang berkuasa atas segala sesuatu lagi Mahabijaksana dalam perkataan dan perbuatanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/10902-surat-al-jumuah-ayat-2.html

📚 Tafsir as-Sa'di

2. “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul,” yang dimaksud kaum buta huruf adalah kaum yang tidak memiliki kitab suci dan tidak ada jejak kerasulan, baik dari kalangan ahli kitab. Allah memberikan ujian besar pada mereka yang melebihi karunia kalangan lainnya, karena mereka tidak memiliki ilmu dan kebaikan. Mereka sebelumnya berada dalam “kesesatan yang nyata.” Dengan menyembah patung, pohon, dan batu, dan beretika seperti binatang buas pemangsa, di mana yang kuat di antara mereka memakan yang lemah.

Mereka berada di puncak kebodohan terhadap ilmu para nabi. Kemudian Allah menguutus seorang rasul dari kalangan mereka. Mereka menetahui nasab, sifat-sifatnya yang baik serta kejujurannya, dan Allah menurunkan kitab suciNya, “yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka,” yang pasti dan mengharuskan beriman dan meyakini, “dan menyucikan mereka,” dengan menjelaskan dan mendorong mereka pada sifat-sifat utama serta mencegah mereka dari akhlak-akhlak tercela, “dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah.” Maksudnya, ilmu al-Quran dan -Sunnah yang mencakup seluruh ilmu orang-orang terdahulu dan terkemudian.

Setelah pembelajaran dan penyucian itu, mereka menjadi manusia paling baik petunjuk dan jalannya. Mereka menjadikan diri mereka sebagai petunjuk dan memberi petunjuk pada orang lain sehingga mereka menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa. Merupakan nikmat yang paling sempurna dan karunia terbesar, karena Allah mengutus di tengah-tengah mereka rasul tersebut.

Sumber: https://tafsirweb.com/10902-surat-al-jumuah-ayat-2.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

2. Maha Suci Allah yang mengutus Muhammad sebagai Rasul dari bangsa Arab yang Ummiy, yaitu orang-orang yang tidak dapat membaca dan menulis. Maknanya adalah kebanyakan dari mereka adalah Ummiy, dan dia (Muhammad) termasuk dalam golongan tersebut yaitu sebagai bangsa Arab yang ummiy.

Dia (Muhammad) membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan ke-Ummiyan-nya yang sama dengan mereka. Dia membersihkan mereka dari kesyirikan dan akidah serta akhlak yang buruk. Dia mengajarkan mereka Al-Qur’an, Sunnah dan pengertian tentang tujuan ajaran syariat dan rahasia-rahasianya.

Sesungguhnya sebelum dia diutus menjadi Rasul, mereka berada dalam kesalahan yang jelas dan nyata serta jauh dari kebenaran, yaitu berupa kesyirikan dan keburukan zaman Jahiliyyah.

Sumber: https://tafsirweb.com/10902-surat-al-jumuah-ayat-2.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-4 Allah SWT memberitahukan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya, yaitu semua makhluk yang ada pada keduanya, baik yang berakal maupun tidak berakal. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya) (Surah Al-Isra’: 44) Kemudian Allah SWT berfirman: (Raja, Maha Suci) Dia adalah Dzat yang Maha Merajai langit dan bumi dan yang Mengatur keduanya dengan hukumNya, dan Dia (Maha Suci) yaitu disucikan dari semua kekurangan dan disifati dengan semua sifat sempurna (Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) Penafsiran keduanya telah banyak dijelaskan.

Firman Allah SWT: (Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka) yaitu orang-orang yang buta huruf adalah bangsa Arab, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya) (Surah Ali Imran: 20) Penyebutan kaum ummi secara khusus bukan berarti menafikan selain mereka, tetapi anugerah ini terasa lebih menyentuh dan banyak atas mereka.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam firmanNya: (Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan (yang besar) bagimu dan bagi kaummu) (Surah Az-Zukhruf: 44) yaitu, merupakan peringatan bagi selain mereka sebagai pelajaran bagi mereka.

Demikian pula Allah SWT berfirman: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214)) (Surah Asy-Syu'ara’) Ayat ini dan lainnya yang semakna tidak bertentangan dengan apa yang disebutkan firmanNya SWT: (Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”) (Surah Al-A'raf: 158) dan (supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya)) (Surah Al-An'am: 19) Dan firman Allah SWT memberitahukan tentang Al-Qur'an, yaitu: (Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) dan banyak ayat lainnya yang menunjukkan keumuman pengutusan Rasulullah SAW yang mencakup semua makhluk baik yang berkulit merah ataupun yang berkulit hitam.

Ayat ini merupakan jawaban dari Allah terhadap kekasihNya, nabi Ibrahim ketika dia berdoa untuk penduduk Makkah, agar Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Qur’an dan Sunnah. Maka Allah mengutus­ Rasulullah SAW kepada mereka di masa kesenjangan tidak ada rasul dan padamnya petunjuk, sehingga masa itu sangat membutuhkan adanya seorang rasul. Allah SWT saat itu murka terhadap semua penduduk bumi, baik yang Arab maupun non Arab, kecuali sisa-sisa dari Ahli Kitab, yang jumlah mereka sedikit sekali, mereka dari kalangan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa yang dibawa nabi Isa, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (2)) Demikian itu karena orang-orang Arab di masa lalu berpegang kepada agama nabi Ibrahim.

Lalu mereka mengubah, mengganti, membalikkan, dan menentangnya, yaitu mereka mengganti ajaran tauhid dengan kemusyrikan, keyakinan dengan keraguan, dan mereka mengada-adakan hal-hal yang tidak diizinkan Allah. Demikian pula Ahli Kitab, mereka mengganti, mengubah, dan menyelewengkan kitab-kitab mereka dengan takwil-takwil Maka setelah itu Allah mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa syariat yang agung, sempurna, dan mencakup semua makhluk. Di dalamnya terdapat petunjuk dan penjelasan bagi apa yang mereka butuhkan terkait perkara kehidupan dunia dan kehidupan di hari kebangkitan mereka, dan seruan bagi mereka kepada hal-hal yang mendekatkan diri mereka kepada surga dan ridha Allah, serta larangan terhadap hal-hal yang mendekatkan mereka kepada neraka dan kemurkaan Allah SWT. hakim yang memutuskan semua perkara syubhat, keraguan, dan kebimbangan dalam masalah yang pokok dan cabangnya.

Allah mengumpulkan padanya kebaikan-kebaikan dari apa yang pernah dilakukan oleh umat-umat terdahulu, dan Allah SWT menganugerahkan di dalamnya apa yang belum pernah Dia berikan kepada seorangpun dari umat-umat terdahulu dan Dia tidak akan memberikannya kepada seorang pun dari kalangan orang-orang kemudian. Maka semoga shalawat dan salam­Nya terlimpahkan kepada beliau untuk selamanya sampai hari pembalasan. Firman Allah SWT: (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.

Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (3)) diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata,"Ketika kami sedang duduk di hadapan Nabi SAW, maka turun kepada beliau surat Al-Jumu'ah (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan mereka?" Rasulullah SAW tidak segera menjawab mereka sehingga mereka mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali, sedangkan saat itu di kalangan kami terdapat Salman Al-Farisi. Lalu Rasulullah SAW meletakkan tangan beliau ke Salman Al-Farisi, kemudian Rasulallah SAW bersabda:”Seandainya iman itu berada jauh di bintang Surayya, tentu akan diraih banyak lelaki, atau seorang lelaki, dari kalangan mereka“ Di dalam hadits ini menunjukkan bahwa surah ini adalah Madaniyyah dan menunjukkan keumuman pengutusan Rasulullah SAW ke seluruh manusia, karena dia menafsirkan firmanNya: (dan (juga) kepada kaum yang lainnya dari mereka) yaitu di negeri Persia, oleh karena itu Nabi SAW mengirimkan surat-suratnya kepada penduduk Persia, Romawi, dan umat-umat lainnya untuk menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT dan meng­ikuti apa yang disampaikan. Mujahid dan lainnya berkata tentang firmanNya: (dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka) dia berkata bahwa mereka adalah orang-orang non-Arab dan semua orang yang membenarkan Nabi SAW dari kalangan selain bangsa Arab.

Firman Allah SWT: (Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu Dzat yang mempunyai keperkasaan dan kebijaksanaan dalam syariat dan ketentuanNya. Firman Allah SWT: (Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar (4)) yaitu yang dimaksud adalah apa yang dianugerahkan Allah kepada nabi Muhammad SAW berupa kenabian yang agung dan apa yang diberikan Allah secara khusus kepada umatnya, yaitu pengutusan nabi Muhammad SAW kepada mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/10902-surat-al-jumuah-ayat-2.html

Informasi Tambahan

Juz

28

Halaman

553

Ruku

486

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved