المنٰفقون (Al-Munafiqun)
Surat ke-63, Ayat ke-1
اِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.
📚 Tafsir Al-Muyassar
1. Apabila orang-orang munafik itu mengahadiri majelismu (wahai rasul) mereka berkata dengan lisan mereka, “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah” dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu adalah para pendusta dalam kesaksian yang mereka perlihatkan kepadamu dan sumpah mereka dengan lisan mereka, serta apa yang mereka simpan dalam dada mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/10923-surat-al-munafiqun-ayat-1.html
📚 Tafsir as-Sa'di
1. Ketika Nabi tiba di Madinah, Islam menyebar dan menguat, sekelompok orang dari kalangan suku Aus dan Khazraj menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran agar wibawa mereka tetap ada, darah mereka terjaga dan harta mereka aman. Allah menyebutkan sifat-sifat mereka yang dapat diketahui agar semua hamba mewaspadai dan mengetahui mereka secara pasti seraya berfirman, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata,” seraya mendustakan “Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Kesaksian orang-orang munafik ini adalah sebagai kedustaan dan kemunafikan padahal mereka tidak perlu bersaksi untuk menegaskan RasulNya karena sesungguhnya Allah “mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta,” dalam perkataan dan pengakuan mereka, serta perkataan yang mereka ucapkan itu bukan yang sebenarnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10923-surat-al-munafiqun-ayat-1.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
1. Jika datang kepadamu Wahai Nabi para orang munafik, mereka akan berkata: “Kami bersumpah demi Allah bahwa engkau adalah utusanNya” Hal ini diucapkan untuk menjaga diri dan harta benda mereka. Allah mengetahui bahwa sesungguhnya dirimu adalah sebenar-benarnya rasul.
Kalimat yang bertentangan ini sebagai wujud penekanan untuk menjaga kedudukan Rasulallah SAW. Allah mengetahui dan bersumpah bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu berbohong atas apa yang mereka serukan berupa keimanan. Orang munafik adalah orang yang menunjukkan keislamannya dan menyembunyikan kekufurannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/10923-surat-al-munafiqun-ayat-1.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-4 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang munafik bahwa mereka hanya mengakui Islam dengan mulut saja, jika mereka datang kepada Nabi SAW. Adapun dalam bathin mereka tidaklah demikian bahkan kebalikannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah") yaitu apabila mereka datang kepadamu dan menghadapimu dengan itu, serta menampakkan hal itu kepadamu, kenyataannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan.
Oleh karena itu ayat ini menunjukkan kalimat yang memberitahukan bahwa sesungguhnya Rasulallah SAW adalah utusan Allah (Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya) Kemudian Allah SWT berfirman (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta) yaitu dalam apa yang mereka beritahukan, sekalipun mereka menampakkan hal yang sungguhan, karena sesungguhnya mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka ucapkan dan tidak membenarkannya dalam hati mereka. Oleh karena itu mereka didustakan berdasarkan keyakinan mereka. Firman Allah SWT: (Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mereka melindungi diri mereka dengan sumpah palsu dan berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa yang .mereka katakan, dan teperdayalah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat perkara mereka, sehingga menyangka mereka adalah orang-orang muslim.
Adakalanya mereka dijadikan panutan dalam perbuatannya, dan ucapannya dibenarkan, padahal sesungguhnya keadaan mereka dalam batinnya sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Islam dan para pemeluknya. Dengan demikian, maka mereka itu menimpakan kemudharatan besar kepada kebanyakan orang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan) (aimaanahum) bentuk jamak dari yamin. Firman Allah SWT: (Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti (3)) yaitu sesungguhnya ditetapkan atas mereka kemunafikan hanya karena mereka menanggalkan keimanan dan kembali kepada kekufuran dan mengganti petunjuk dengan kesesatan. lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. yaitu, petunjuk tidak akan dapat sampai ke dalam hati mereka, dan tidak ada kebaikan yang dapat menggugahnya, maka hati mereka tidak dapat mengerti dan tidak dapat mendapat petunjuk. Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka) yaitu, mereka memiliki penampilan yang baik-baik, pandai dan fasih berbicara,.
Apabila perkataan mereka didengar, maka pendengarnya akan terpesona oleh perkataan mereka yang fasih. Padahal kenyataannya hati mereka sangat lemah, rapuh, penakut, dan pengecut. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka) yaitu manakala terjadi suatu peristiwa atau suatu kejadian atau hal yang menakutkan, maka mereka berkeyakinan hal itu akan menimpa diri mereka karena mereka pengecut. sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati; dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan.
Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (19)) (Surah Al-Ahzab) Mereka adalah orang-orang yang berpenampilan saja, tetapi dalamnya tidak memiliki makna apapun.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?) yaitu bagaimanakah mereka sampai dipalingkan dari petunjuk kepada kesesatan?
Sumber: https://tafsirweb.com/10923-surat-al-munafiqun-ayat-1.html
Informasi Tambahan
Juz
28
Halaman
554
Ruku
488