المنٰفقون (Al-Munafiqun)
Surat ke-63, Ayat ke-4
۞ وَاِذَا رَاَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَامُهُمْۗ وَاِنْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْۗ كَاَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗيَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْۗ قَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۖاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ
Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?
📚 Tafsir Al-Muyassar
4. Apabila kamu melihat orang-orang munafik itu, penampilan dan gaya mereka membuatmu kagum, bila mereka berkata-kata, kamu mendengarkan pembicaraan mereka, karena lisan mereka fasih, tetapi karena hati mereka kosong dari iman dan akal mereka kosong dari pemahaman dan ilmu yang berguna, maka mereka seperti kayu yang tersandar di dinding yang tidak punya kehidupan, mereka menyangka setiap suara tinggi diarahkan kepada mereka dan merugikan mereka, karena mereka menyadari hakikat dari keadaan mereka, di samping ketakutan mereka yang luar biasa yang bersamayam di dalam hati mereka. Mereka adalah para musuh sejati dengan permusuhan yang sangat kuat kepadamu dan orang-orang beriman, maka waspadailah mereka.
Allah menghinakan dan mengusir mereka dari rahmatNya; bagaimana mereka dipalingkan dari kebenaran kepada kemunafikan dan kesesatan yang mereka pegang?
Sumber: https://tafsirweb.com/10926-surat-al-munafiqun-ayat-4.html
📚 Tafsir as-Sa'di
4. “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum,” karena kekar dan kuatnya, “dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka,” maksudnya karena kepandaian mereka dalam berbicara, engkau merasa enak mendengar perkataan mereka. Perkataan dan penampilan tubuh mereka membuat kalian kagum. Tapi di balik itu tidak ada akhlak baik dan petunjuk baik sama sekali, karena itu Allah berfirman, “Mereka seakan-akan kayu yang tersandar,” yang tidak ada manfaatnya dan hanya menimbulkan mudarat. “Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.” Hal itu disebabkan karena sifat pengecut, takut, lemah dan ragunya hati mereka, mereka khawatir rahasia mereka terbongkar.
Mereka itu adalah “musuh” yang sebenarnya, karena musuh yang nampak dan bisa dibedakan itu lebih ringan daripada musuh yang tidak dapat dirasakan keberadaannya. Musuh semacam ini adalah penipu dan pembuat makar. Ia mengira sebagai penolong padahal ia adalah musuh yang nyata. “Maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka.
Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran).” Maksudnya bagaimanakah mereka bisa dipalingkan dari agama Islam setelah bukti-bukti nyata kokoh, setelah tanda-tandanya tegas terhadap kekafiran yang hanya membuahkan kerugian dan kesengsaraan bagi mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/10926-surat-al-munafiqun-ayat-4.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
4. Jika kamu melihat mereka, kamu akan terkejut dengan badan mereka yang besar dan ketampanan/kecantikan mereka. Jika mereka berbicara dan kamu mendengarkan ucapan mereka, kamu akan terkejut dengan keindahan tata bahasa yang mereka gunakan untuk menunjukkan kefasihan dan kejelasan ucapan mereka, seakan-akan mereka berada (sejajar) di posisi Rasulallah SAW, seperti kayu-kayu yang disandarkan pada dinding, karena mereka tidak memiliki pemahaman dan ilmu yang bermanfaat.
Mereka beranggapan bahwa setiap suara yang ditunjukkan kepada mereka itu membuat mereka ciut dan takut. Mereka adalah musuh-musuhmu wahai Nabi dan bagi kaum mukmin (Kata Al-‘Aduwwu digunakan dalam bentuk mufrad dan jamak). Allah melaknat mereka dan mengusir mereka dari rahmatNya.
Bagaimana bisa mereka menjauh dari kebenaran dan keimanan setelah bukti-bukti nyata telah ditegakkan (ditunjukkan)?!
Sumber: https://tafsirweb.com/10926-surat-al-munafiqun-ayat-4.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-4 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang munafik bahwa mereka hanya mengakui Islam dengan mulut saja, jika mereka datang kepada Nabi SAW. Adapun dalam bathin mereka tidaklah demikian bahkan kebalikannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah") yaitu apabila mereka datang kepadamu dan menghadapimu dengan itu, serta menampakkan hal itu kepadamu, kenyataannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan.
Oleh karena itu ayat ini menunjukkan kalimat yang memberitahukan bahwa sesungguhnya Rasulallah SAW adalah utusan Allah (Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya) Kemudian Allah SWT berfirman (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta) yaitu dalam apa yang mereka beritahukan, sekalipun mereka menampakkan hal yang sungguhan, karena sesungguhnya mereka tidak meyakini kebenaran dari apa yang mereka ucapkan dan tidak membenarkannya dalam hati mereka. Oleh karena itu mereka didustakan berdasarkan keyakinan mereka. Firman Allah SWT: (Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mereka melindungi diri mereka dengan sumpah palsu dan berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa yang .mereka katakan, dan teperdayalah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat perkara mereka, sehingga menyangka mereka adalah orang-orang muslim.
Adakalanya mereka dijadikan panutan dalam perbuatannya, dan ucapannya dibenarkan, padahal sesungguhnya keadaan mereka dalam batinnya sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Islam dan para pemeluknya. Dengan demikian, maka mereka itu menimpakan kemudharatan besar kepada kebanyakan orang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan) (aimaanahum) bentuk jamak dari yamin. Firman Allah SWT: (Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti (3)) yaitu sesungguhnya ditetapkan atas mereka kemunafikan hanya karena mereka menanggalkan keimanan dan kembali kepada kekufuran dan mengganti petunjuk dengan kesesatan. lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. yaitu, petunjuk tidak akan dapat sampai ke dalam hati mereka, dan tidak ada kebaikan yang dapat menggugahnya, maka hati mereka tidak dapat mengerti dan tidak dapat mendapat petunjuk. Firman Allah SWT: (Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka) yaitu, mereka memiliki penampilan yang baik-baik, pandai dan fasih berbicara,.
Apabila perkataan mereka didengar, maka pendengarnya akan terpesona oleh perkataan mereka yang fasih. Padahal kenyataannya hati mereka sangat lemah, rapuh, penakut, dan pengecut. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka) yaitu manakala terjadi suatu peristiwa atau suatu kejadian atau hal yang menakutkan, maka mereka berkeyakinan hal itu akan menimpa diri mereka karena mereka pengecut. sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati; dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan.
Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (19)) (Surah Al-Ahzab) Mereka adalah orang-orang yang berpenampilan saja, tetapi dalamnya tidak memiliki makna apapun.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?) yaitu bagaimanakah mereka sampai dipalingkan dari petunjuk kepada kesesatan?
Sumber: https://tafsirweb.com/10926-surat-al-munafiqun-ayat-4.html
Informasi Tambahan
Juz
28
Halaman
554
Ruku
488