Kembali ke Surat At-Tahrim

التحريم (At-Tahrim)

Surat ke-66, Ayat ke-12

وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ ࣖ ۔

dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat.

📚 Tafsir Al-Muyassar

12. Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang beriman, yaitu Maryam binti Imran yang menjaga kehormatannya dan melindunginya dari perbuatan keji, maka Allah memerintahkan JIbril agar meniup di balik celah pakaiannya, maka tiupan itu sampai ke rahimnya, maka dia mengandung Isa, dia membenarkan kalimat TUhannya, mengamalkan syariat-syariatNYa yang Dia syariatkan bagi hamba-hambaNya dan kitab-kitabNya yang Dia turunkan kepada para RasulNya, dia termasuk orang-orang yang taat kepada Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/11016-surat-at-tahrim-ayat-12.html

📚 Tafsir as-Sa'di

12. Allah berfirman, “Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya,” yaitu menjaganya dari kekejian karena kesempurnaan agama, penjagaan diri, dan kesuciannya, “maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian ruh (ciptaan) Kami,” di mana Jibril meniupkan ruh ke kerah bajunya dan tiupan itu sampai ke Maryam kemudian dari situ lahirlah Nabi Isa, sosok Rasul mulia dan pemimpin besar. “Dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya.” Maryam memiliki sifat berilmu dan berpengetahuan, karena membenarkan kalimat Allah mencakup Firmna-firman agama dan takdir, sedangkan membenarkan kitab-kitabNya mengharuskan adanya pengetahuan yang bisa memunculkan sikap pembenaran.

Kedua hal ini tidak bisa dilakukan tanpa ilmu dan amal. Karena itu Allah berfirman, “Dan dia termasuk orang-orang yang taat,” yaitu orang yang senantiasa taat kepada Allah dengan rasa takut dan khusyu.

Kesempurnaan amal inilah sifat Maryam. Di adalah sosok yang membenarkan. Dan orang yang membenarkan itu memiliki kesempurnaan ilmu dan amal.

Sumber: https://tafsirweb.com/11016-surat-at-tahrim-ayat-12.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

12. Allah juga membuat perumpamaan lain bagi orang-orang mukmin yang mengumpulkan kemuliaan dunia dan akhirat meskipun berada dalam lingkungan yang penuh maksiat, yaitu Maryam binti Imran yang menjaga kehormatannya dan memeliharanya dari perbuatah-perbuatan keji. Kemudian kami tiupkan ruh di antara farjinya atau lubang kehormatannya.

Kami menciptakan itu tanpa melalui perantara seorang ayah. Lalu dia mengandung Isa AS. Dia (Maryam) membenarkan syariat-syariat Allah dan kitab-kitabNya yang diturunkan kepada rasul-rasulNya, melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Dia termasuk dalam golongan orang-orang yang taat kepada Allah SWT.

Sumber: https://tafsirweb.com/11016-surat-at-tahrim-ayat-12.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 11-12 Ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah untuk orang-orang mukmin bahwa tidak ada yang membahayakan mereka pergaulan mereka dengan orang-orang kafir, jika mereka mempunyai keperluan dengan orang-orang kafir, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka) (Surah Ali Imran: 28) Qatadah berkata bahwa Fir'aun adalah orang yang paling melampaui batas dan paling kafir dari kalangan penduduk bumi.

Tetapi demi Allah, kekafiran suaminya itu tidak membahayakan istrinya karena dia selalu taat kepada Tuhannya, agar mereka mengetahui bahwa Allah SWT adalah Hakim Yang Maha Adil, yang tidak menghukum seseorang melainkan karena dosanya. Firman Allah SWT: (dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya) yaitu memelihara dan menjaga kehormatannya. Kata “Al-ihshan” adalah memelihara kesucian dan kehormatannya (maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami) yaitu melalui malaikat Jibril, karena sesungguhnya Allah mengutus malaikat Jibril kepadanya dalam rupa seorang manusia yang sempurna, dan Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk meniupkan ke dalam kerah bajunya sekali tiup dengan mulutnya.

Maka tiupan itu turun ke bawah dan memasuki farjinya, lalu terjadilah kehamilan karena itu, yaitu nabi Isa. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya) yaitu beriman kepada takdir dan syariatNya (dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat)

Sumber: https://tafsirweb.com/11016-surat-at-tahrim-ayat-12.html

Informasi Tambahan

Juz

28

Halaman

561

Ruku

495

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved