الملك (Al-Mulk)
Surat ke-67, Ayat ke-10
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
10. Mereka berkata mengakui, “Seandainya dulu kami mendengar untuk mencari kebenaran atau memikirkan apa yang diserukan kepada kami, niscaya saat ini kami tidak menjadi penghuni api neraka.”
Sumber: https://tafsirweb.com/11038-surat-al-mulk-ayat-10.html
📚 Tafsir as-Sa'di
10. “Dan mereka berkata,” mengakui tidak berhak mendapatkan petunjuk dan arahan, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala ini.” Mereka menafikan jalan petunjuk dari diri mereka sendiri yaitu tidak mau mendengarkan apa yang diturunkan Allah dan dibawa oleh para rasul. Mereka juga tidak berpikir dengan akal yang seharusnya bisa membawa manfaat bagi mereka, mengakui berbagai kebenaran, lebih mengedepankan kebaikan serta menjauhi berbagai hal yang berakibat tercela. Orang-orang kafir tidak memiliki pendengaran dan akal.
Lain halnya dengan orang yang memiliki keyakinan, pengetahuan, kejujuran, dan keimanan. Mereka menguatkan keimanan mereka dengan dalil-dalil naqli. Mereka mendengarkan apa pun yang datang dari sisi Allah dan yang dibawa Rasulullah untuk diketahui, dimengerti, dan diamalkan.
Mereka juga menguatkan keimanan mereka dengan dalil-dalil aqli yang membedakan antara petunjuk dengan kesesatan, kebaikan dengan keburukan. Ukuran keimanan mereka berdasarkan keteladanan terhadap dalil naqli dan aqli yang Allah berikan pada mereka. Mahasuci Allah yang mengkhususkan karuniaNya pada siapa saja yang dikehendaki dan diberikan pada hamba-hambaNya yang dikehendaki, serta merendahkan orang yang tidak layak untuk kebaikan.
Sumber: https://tafsirweb.com/11038-surat-al-mulk-ayat-10.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
10. Mereka juga berkata: “Jika saja kami mendengar sesuatu yang kami pahami dari para Rasul, atau kami memahami apa yang mereka serukan kepada kami dan memikirkan ayat-ayat kauniyah (ayat yang ada di alam semesta), kami sekarang tidak akan termasuk para penduduk neraka”
Sumber: https://tafsirweb.com/11038-surat-al-mulk-ayat-10.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 6-11 Allah SWT berfirman: (Dan) Kami sediakan bagi (bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali) yaitu seburuk-buruk tempat kembali (Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jeritan. (sedangkan neraka itu menggelegak) Ats-Tsauri berkata bahwa neraka itu mendidih membakar mereka, sebagaimana sedikit biji-bijian dalam air yang banyak. Firman Allah: (hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah) yaitu hampir-hampir neraka itu sebagian darinya terpisah dengan sebagian lainnya karena kemarahan dan dendamnya yang dahsyat terhadap mereka (Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir) penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" (8) Mereka menjawab, "Benar ada," sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar” (9)) Allah SWT menyebutkan tentang keadilan yang Dia tetapkan terhadap makhlukNya, bahwa Dia tidak mengazab seseorang melainkan setelah menegakkan alasan terhadapnya dan mengutus seorang rasul kepadanya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Kami tidak mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul) (Surah Al-Isra: 15) Demikian pula mereka menyalahkan diri mereka sendiri dan menyesali perbuatannya, di saat tidak ada gunanya lagi penyesalan bagi mereka.
Mereka berkata: (Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala) yaitu sekiranya dahulu kami menggunakan akal kami dengan sebenarnya atau mendengarkan kebenaran yang diturunkan Allah, niscaya kami tidak akan terjerumus ke dalam kekafiran kepada Allah dan tidak teperdaya oleh kekafiran. Akan tetapi, kami tidak menggunakan pemahaman untuk menyadari apa yang disampaikan para rasul, dan tidak pula kami menggunakan akal yang memberi petunjuk kepada kami untuk mengikuti para rasul. Maka Allah SWT berfirman: (Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala (11))
Sumber: https://tafsirweb.com/11038-surat-al-mulk-ayat-10.html
Informasi Tambahan
Juz
29
Halaman
562
Ruku
496