Kembali ke Surat Al-Mulk

الملك (Al-Mulk)

Surat ke-67, Ayat ke-19

اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

📚 Tafsir Al-Muyassar

19-21. Apakah orang-orang kafir itu lalai dan tidak melihat kepada burung-burung yang ada di atas mereka, burung-burung itu membentangkan sayap-sayapnya saat terbang di angkasa dan terkadang merapatkannya? Hanya Allah yang Maha Pengasih yang menahannya ( di udara) sehingga ia tidak jatuh.

Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala sesuatu, tidak ada kekurangan dan perbedaan pada makhlukNya. Siapakah orang yang menurut klaim kalian (wahai orang-orang kafir) merupakan sekutu kalian yang akan menolong kalian selain Allah manakala Allah menghendaki keburukan atas kalian? Orang-orang kafir dalam klaimnya ini hanya dalam kesesatan dan mereka tertipu oleh setan.

Atau siapakah yang memberi rizki untuk kalian manakala Allah menahan rizki itu dan tidak memberikannya kepada kalian? Orang-orang kafir itu justru bersikukuh dalam kesesatan dan pelanggaran, kesombongan dan penentangan, menjauh dari kebenaran, tidak mendengarkannya dan tidak mengikutinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/11047-surat-al-mulk-ayat-19.html

📚 Tafsir as-Sa'di

19. Ini adalah teguran dan dorongan agar memperhatikan kondisi burung yang ditundukkan Allah, Allah menundukkan udara dan angin untuknya. Burung mengepakkan sayapnya untuk terbang dan menjaganya agar tidak jatuh ke tanah.

Burung tetap bertasbih ketika berada di udara dan mengulang-ulangnya sesuai kehendak dan keperluannya. “Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah.” Dia-lah yang menundukkan langit bagi burung, anatomo tubuhnya dirancang oleh Allah dalam bentuk yang bisa membuatnya terbang. Siapa pun yang memperhatikan dan merenungkan kondisi burung, akan mengetahui bahwa burung itu menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Pencipta serta perhatianNya. Hanya Dia semata yang berhak disembah. “Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.” Dia-lah yang mengatur hamba-hambaNya dengan segala sesuatu yang sesuai bagi mereka sebagaimana tuntutan hikmahNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/11047-surat-al-mulk-ayat-19.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

19. Ataukah orang-orang kafir itu tidak melihat burung yang terbang di udara yang kadang-kadang mengembangkan dan mengatupkan sayap-sayapnya ketika terbang. Tidak ada yang menahannya melakukan dua hal itu kecuali Dzat yang Maha Pengasih dengan kuasaNya.

Sesungguhnya Allah SWt, Maha Melihat segala sesuatu, Dzat yang mengetahui bagaimana menciptakan segala sesuatu yang asing dan mengatur segala sesuatu yang menakjubkan.

Sumber: https://tafsirweb.com/11047-surat-al-mulk-ayat-19.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 16-19 Ini juga termasuk di antara kelembutan dan rahmat Allah kepada makhlukNya, padahal Dia mampu mengazab mereka karena kekafiran sebagian dari mereka kepadaNya karena mereka menyembah kepada selainNya bersama Dia. Tetapi sekalipun demikian, Dia penyantun terhadap mereka dan memberi masa tangguh kepada mereka serta tidak menyegerakan azabNya terhadap mereka, sebagaimana Allah berfirman: (Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satupun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan.

Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hambaNya (45)) (Surah Fathir) Allah berfirman di sini: (Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang? (16)) yaitu lenyap, berguncang, dan bergetar (Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu) yaitu angin yang menerbangkan batu-batu yang menghantam kalian, sebagaimana Allah berfirman: (Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkirbalikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil?

Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun bagi kamu (68)) (Surah Al-Isra’) Demikian juga di aini Allah mengancam mereka melalui firmanNya: (Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?) yaitu bagaimana peringatanku dan akibat yang menimpa orang yang menentang dan mendustakannya.

Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya)) yaitu umat-umat terdahulu dan generasi-generasi yang lalu (Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku) yaitu, keingkaran dan hukumanKu bagi mereka, yaitu yang besar dan pedih. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka?) yaitu, terkadang burung itu mengembangkan sayapnya di udara dan adakalanya mengatupkannya (Tidak ada yang menahannya) di udara (selain Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu melalui apa yang Dia tundukkan di udara bagi burung sebagai rahmat dan kelembutanNya (Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu) yaitu hal-hal yang baik bagi segala sesuatu dari makhluk-makhlukNya. Ini sebagaimana firmanNya: (Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain dari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman (79)) (Surah An-Nahl)

Sumber: https://tafsirweb.com/11047-surat-al-mulk-ayat-19.html

Informasi Tambahan

Juz

29

Halaman

563

Ruku

497

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved