Kembali ke Surat Al-Mulk

الملك (Al-Mulk)

Surat ke-67, Ayat ke-30

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ࣖ

Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

📚 Tafsir Al-Muyassar

30. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik, “Kabarkanlah kepadaku bila air yang kalian minum itu pergi ke dalam perut bumi, dan kalian tidak bisa menjangkaunya dengan cara apa pun; maka siapa selain Allah yang akan mendetangkan kepada kalian air yang mengalir di muka bumi dan terlihat oleh mata?”

Sumber: https://tafsirweb.com/11058-surat-al-mulk-ayat-30.html

📚 Tafsir as-Sa'di

30. selanjutnya Allah memberitahukan bahwa hanya Dia sendiri yang memberi nikmat, khususnya air, yang dijadikan Allah sebagai cikal bakal semua kehidupan. Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku jika sumber airmu menjadi kering’,” yakni, habis kerontang, “maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu” yang kalian minum dan untuk memberi minum binatang ternak, pepohonan dan tanaman?

Pertanyaan ini bermakna menafikan. Maksudnya, tidak ada yang mampu mengalirkan air selain Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/11058-surat-al-mulk-ayat-30.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

30. Katakanlah (Muhammad): “Terangkanlah kepadaku jika air galian kalian habis dalam kekeringan bumi, maka siapa yang akan mendatangkan untuk kalian air yang mengalir sangat deras? Dialah Allah, Tuhan Alam semesta”. “Ghauran” adalah mashdar dan maknanya adalah galian.

Sumber: https://tafsirweb.com/11058-surat-al-mulk-ayat-30.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 28-30 Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad, kepada orang-orang yang menyekutukan Allah dan ingkar kepada nikmat-nikmatNya (Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab yang pedih?) yaitu, selamatkanlah diri kalian, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari azab Allah selain taubat dan kembali kepada agamaNya. Dan tidak ada manfaatnya lagi bagi kalian apa yang kalian angan-angankan bahwa azab dan pembalasan akan menimpa kami. Maka sama saja apakah Allah mengazab kami atau merahmati kami, maka tidak akan mengubah nasib kalian yang pasti akan tertimpa pembalasan dan azabNya yang pedih.

Kemudian Allah berfirman: (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal) yaitu kami beriman kepada Tuhan alam semesta, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan hanya kepadaNyalah kami bertawakal dalam semua urusan kami.

Sebagaimana Allah berfirman: (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya) (Surah Hud: 123) Oleh karena itu Allah berfirman (Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata) yaitu apakah kami atau kalian, dan bagi siapakah akibatnya baik di dunia dan di akhirat?

Kemudian Allah berfirman (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering”) yaitu masuk ke dalam lapisan terbawah bumi, sehingga tidak dapat dicapai dengan cangkul dan besi, tidak pula dengan alat-alat yang kuat.

Kata “Al-gha’ir” adalah kebalikan dari “An-nabi'” (memancar) Oleh karena itu Allah berfirman: (maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?) yaitu, yang memancar dan mengalir di permukaan bumi. yaitu tidak ada yang dapat melakukannya selain Allah SWT.

Maka salah satu dari karunia dan kemurahanNya, Allah memancarkan air bagi kalian dan menjadikannya mengalir di berbagai kawasan di bumi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh hamba-hambaNya, ada yang sedikit dan ada yang banyak

Sumber: https://tafsirweb.com/11058-surat-al-mulk-ayat-30.html

Informasi Tambahan

Juz

29

Halaman

564

Ruku

497

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved