Kembali ke Surat Al-Haqqah

الحاۤقّة (Al-Haqqah)

Surat ke-69, Ayat ke-17

وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَاۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌ ۗ

Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

📚 Tafsir Al-Muyassar

13-18. Manakala malaikat meniup sangkakala sekali tiupan, yaitu tiupan pertama yang disusul dengan kehancuran alam semesta, bumi dan gunung-gunung di angkat dari tempatnya lalu keduanya hancur berkeping-keping dan dihantamkan dengan sekali hantaman. Saat itulah Hari Kiamat tiba.

Langit terbelah, saat itu langit lemah dan rapuh, tidak kokoh dan tidak kuat, sedangkan para malaikat ada di sisi-sisi dan penjuru-penjurunya. Arasy Tuhanmu berada di atas mereka sambil dijunjung oleh 8 malaikat agung pada Hari Kiamat. Pada hari itu, kalian wahai manusia, dihadapkan kepada Allah untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasan, tidak ada sedikit pun rahasia kalian yang samar bagi Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/11209-surat-al-haqqah-ayat-17.html

📚 Tafsir as-Sa'di

13-18. Ketika Allah menyebutkan apa yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang mendustakan para RasulNya dan bagaimana Allah memberi balasan serta menyegerakan siksaan mereka di dunia, Allah menyelamatkan para Rasul dan pengikutnya, hal ini menjadi pendahuluan balasan akhirat serta pembalasan amal perbuatan secara sempurna pada Hari Kiamat. Allah menyebutkan berbagai hal mengerikan yang akan terjadi pada Hari KIamat.

Pertama yang terjadi pada Hari Kiamat adalah ketika Israfil meniup “sangkakala”, ketika seluruh jasad bangkit pada tiupan pertama. Kemudian semua ruh keluar dan merasuk ke jasadnya masing-masing. Semua manusia berdiri menuju Rabb semesta alam. “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” Maksudnya, gunung-gunung dicabut dan terlepas dari bumi kemudian di angkat hingga bumi menjadi datar sama sekali, tidak terlihat adanya tanah menurun dan tidak pula perbukitan.

Inilah yang dilakukan Allah terhadap bumi beserta seluruh yang ada di atasnya. Sedangkan yang dilkaukan terhadap langit; langit bergetar, berjalan, terpecah dan warnanya berubah. Kekokohan dan kekuatan besar pun melemah setelah itu.

Hal itu terjadi tidak lain dikarenakan sesuatu yang besar yang membuatnya terguncang dan dikarenakan urusan besar yang membuatnya lemah. “Dan malaikat-malaikat” mulia “berada di penjuru-penjuru langit.” Yakni, berada di tepi-tepi langit dan di pancang-pancang langit. Mereka tunduk karena Rabb mereka dan merendah karena keagunganNya. “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arasy Rabbmu di atas (kepala) mereka,” yakni para malaikat dengan kekuatan yang luar biasa ketika Allah datang untuk memutuskan perkara manusia dengan keadilan dan karuniaNya. Karena itu Allah berfirman, “Pada hari itu kamu dihadapkan pada Rabbmu, tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” Tidak raga dan hati kalian, tidak perbuatan dan sifat-sifat kalian, karena Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata.

Semua manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan alas kaki di tanah luas terbentang rata. Penyeru akan memperdengarkan kepada mereka. Pandangan Allah mengenai semua manusia.

Pada hari itu Allah akan memberi balasan atas amal perbuatan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/11209-surat-al-haqqah-ayat-17.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

17. Malaikat-malaikat dari segala penjuru langit menyangga Arsy Tuhannya di atas kepala mereka pada hari kiamat. Jumlah mereka adalah 8 malaikat.

Sumber: https://tafsirweb.com/11209-surat-al-haqqah-ayat-17.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 13-18 Allah SWT memberitahukan tentang kengerian hari kiamat, yang hal ini terjadi pada tiupan pertama yang mengagetkan. Kemudian diiringi dengan tiupan kematian, ketika semua makhluk yang ada di langit dan bumi mati semuanya kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian setelahnya tiupan kebangkitan untuk menghadap kepada Tuhan alam semesta, maka bangkit dan hidup kembali semua makhluk.

Dan itu terjadi pada tiupan ini. Dan ditegaskan di sini bahwa itu hanya satu kali tipuan saja; karena perintah Allah tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan tidak perlu diulangi dan ditegaskan Ar-Rabi' berkata bahwa itu adalah pada tiupan yang terakhir. Tetapi pendapat yang jelas adalah seperti apa yang kami sebutkan.

Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur (14)) yaitu bumi digelarkan sebagaimana digelarkan kulit di pasar 'Ukaz, lalu bumi diganti dengan bumi lainnya (Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat (15)) yaitu, hari kiamat terjadi (dan terbelahlah langit, karena langit pada hari itu menjadi lemah (16)) Firman Allah (Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit) Al-Malak adalah isim jenis, yaitu para malaikat berada di semua penjuru langit.

Ibnu Abbas berkata mereka berada di bagian langit yang tidak lemah, yakni di semua pinggirannya Firman Allah SWT: (Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka) yaitu pada hari kiamat, 'Arsy dipikul oleh delapan malaikat. Firman Allah SWT: (Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah) (18)) yaitu kalian akan dihadapkan kepada Tuhan yang mengetahui rahasia dan pembicaraan rahasia yang tidak ada sesuatupun dari perkara kalian tersembunyi dariNya. Bahkan Dia mengetahui semua yang nyata, yang tersembunyi, rahasia dan yang terkandung di dalam hati.

Oleh karena itu Allah berfirman: (tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah))

Sumber: https://tafsirweb.com/11209-surat-al-haqqah-ayat-17.html

Informasi Tambahan

Juz

29

Halaman

567

Ruku

500

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved