Kembali ke Surat Nuh

نوح (Nuh)

Surat ke-71, Ayat ke-26

وَقَالَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا

Dan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.

📚 Tafsir Al-Muyassar

26-28. Nuh berkata sesudah merasa pesimis terhadap kaumnya, “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang kafir pun hidup di muka bumi ini bergerak dan beraktivitas. Karena bila Engkau membiarkan mereka, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu yang beriman kepadaMu dari jalan kebenaran, tidak hadir dari tulang sulbi dan rahim mereka kecuali orang yang menyimpang dari kebenaran, serta sangat kuat penentangan dan kekafirannya kepadaMu.

Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kedua orangtuaku, orang yang masuk ke rumahku dalam keadaan beriman, dan orang-orang beriman laki-laki dan perempuan, serta janganlah Engkau tambahkan kepada orang-orang kafir itu kecuali kebinasaan dan kerugian dunia dan akhirat.”

Sumber: https://tafsirweb.com/11410-surat-nuh-ayat-26.html

📚 Tafsir as-Sa'di

26-27. “Nabi Nuh berkata, ‘Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi,” dengan bebas berjalan di muka bumi. Nabi Nuh menyebutkan sebabnya, “Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir,” yakni keberadaan mereka hanya membuat mereka rusak bagi mereka sendiri dan bagi yang lain. Kenyataan bahwa Nabi Nuh berdo’a demikian, meski Nabi Nuh sendiri berbaur dengan kaumnya dan berinteraksi dengan akhlak mereka, adalah karena resiko hal itu dapat diketahui.

Karena itu Allah mengabulkan permintaan Nabi Nuh dan menenggelamkan mereka semua dan menyelamatkan Nabi Nuh serta orang-orang yang beriman bersamanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/11410-surat-nuh-ayat-26.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

26. Nuh berkata setelah putus asa tentang keimanan kaumnya dan wahyu yang diturunkan kepadanya: “Wahai Tuhan, Jangan Engkau sisakan satu pun orang kafir itu di bumi”. Ad-Dayar adalah orang yang tinggal di rumah atau seseorang

Sumber: https://tafsirweb.com/11410-surat-nuh-ayat-26.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 25-28 Allah SWT berfirman: “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka” dibaca (khathii’atihim). (mereka ditenggelamkan) yaitu karena banyaknya dosa-dosa mereka dan pembangkangan serta tekad mereka yang tetap pada kekafiran dan pertentangan terhadap rasul mereka (Mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke dalam neraka) Mereka dipindahkan dari arus lautan menuju panasnya api neraka (maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah) yaitu tidak ada seorang penolong, penyelamat, dan peiindung yang menyelamatkan mereka dari azab Allah SWT. sebagaimana firman Allah SWT (Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang) (Surah Hud: 43) (Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi (26)) yaitu, janganlah Engkau membiarkan di muka bumi ini seorangpun dari mereka dan jangan pula suatu tempat tinggal.

Ini termasuk bentuk yang mengokohhkan bentuk nafi, As-Suddi berkata bahwa “ad-dayyar” adalah orang yang tinggal di rumah. Maka Allah memperkenankan doanya dan membinasakan semua manusia yang ada di muka bumi dari kalangan orang-orang kafir sampai anak anak Nuh karena memisahkan diri dari ayahnya, dia berkata: (Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah. Nuh berkata, "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang" Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan) (Surah Hud: 43) Firman Allah SWT: (Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu) yaitu sesungguhnya jika Engkau membiarkan seseorang dari mereka tetap hidup, maka dia akan menyesatkan hamba-hambaMu, yaitu orang-orang yang Engkau ciptakan setelah mereka (dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir) yaitu durhaka dalam perbuatannya dan kafir hatinya.

Demikian itu berdasarkan pengalamannya dengan mereka dan dia tinggal bersama mereka dalam waktu yang sangat lama, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun. Kemudian nabi Nuh berkata: (Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman) Adh-Dhahhak berkata yaitu masjidku.

Tidak ada yang melarang jika ayat ditafsirkan sesuai dengan makna yang tampak, yaitu bahwa dia mendoakan bagi setiap orang yang masuk ke dalam rumahnya adalah orang yang beriman. Firman Allah SWT: (dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan) doa untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Hal itu mencakup orang yang masih hidup dari kalangan mereka dan orang yang sudah mati.

Oleh karena itu maka diseunnahkan membaca doa seperti ini karena mengikut jejak nabi Nuh dan mengamalkan apa yang disebutkan di dalam jejak-jejak dan doa-doa yang terkenal dan disyariatkan. Firman Allah SWT: (Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan) As-Suddi berkata yaitu selain kebinasaan. Mujahid berkata yaitu selain kerugian, yakni di dunia dan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/11410-surat-nuh-ayat-26.html

Informasi Tambahan

Juz

29

Halaman

571

Ruku

505

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved