المزّمّل (Al-Muzzammil)
Surat ke-73, Ayat ke-18
ۨالسَّمَاۤءُ مُنْفَطِرٌۢ بِهٖۗ كَانَ وَعْدُهٗ مَفْعُوْلًا
Langit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana.
📚 Tafsir Al-Muyassar
18. Pada hari itu langit terbelah karena parahnya kengerian saat itu. Janji Allah tentang kedatangan hari itu pasti terwujud, tidak bisa tidak.
Sumber: https://tafsirweb.com/11514-surat-al-muzzammil-ayat-18.html
📚 Tafsir as-Sa'di
17-18. Maksudnya, bagaimana kalian bisa selamat pada Hari KIamat, hari yang urusannya amat menakutkan dan besar bahayanya yang membuat anak-anak menjadi beruban dan melelehkan benda-benda padat yang besar, langit terpecah dan bintang-bintangnya bertebaran. “Adalah janjiNya itu pasti terlaksana,” pasti terjadi dan tidak ada yang bisa menghalanginya.
Sumber: https://tafsirweb.com/11514-surat-al-muzzammil-ayat-18.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
17-18. Lalu bagaimana kalian akan bisa menjaga diri, jika kamu tetap dalam keadaan kafir terhadap azab pada hari yang akan membuat anak-anak menjadi beruban karena dahsyatnya hiruk pikuk hari itu? Langit-pun terbelah oleh bencana hari itu.
Adapun munfathirun sebagai khobar dari as-sama’ atau langit tertulis sebagai isim mudzakkar, hal ini disebabkan langit diibaratkat sebagai atap. Janji Allah pasti terjadi, dan tidak mungkin tidak terjadi
Sumber: https://tafsirweb.com/11514-surat-al-muzzammil-ayat-18.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 10-18 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk bersabar atas apa yang dikatakan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang bodoh dari kaumnya, dan hendaknya dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela. Kemudian Allah SWT berfirman kepada NabiNya seraya mengancam orang-orang kafir dari kalangan kaumnya, dan Dia adalah Tuhan Yang Maha Agung, tidak ada sesuatupun yang dapat bertahan terhadap murkaNya: (Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan) yaitu biarkanlah Aku saja yang akan bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, padahal mereka adalah orang-orang yang hidup mewah dan mempunyai harta yang banyak. Seharusnya mereka lebih taat daripada orang lain, dan mereka dapat menunaikan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar) yaitu sebenatr.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) Oleh karena itu Allah berfirman: (Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat) yaitu ikatan-ikatan.
Pendapat itu dikatakan Ikrimah, Qatadah, As-Suddi dan lainnya (dan neraka yang bernyala-nyala) yaitu menyala-nyala dengan dahsyat (dan makanan yang menyumbat di tenggorokan) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang tertahan di tenggorokan, sehingga tidak bisa masuk, dan tidak pula keluar. (dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan) yaitu berguncang (dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan) yaitu menjadi onggokan pasir sebelumnya berupa batu-batu besar. Kemudian gunung-gunung itu diledakkan dengan ledakan yang dahsyat, sehingga tidak ada sesuatu pun darinya yang tersisa melainkan lenyap, sehingga bumi menjadi datar, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah) (Surah Thaha: 107) yaitu lembah (dan yang tinggi di sana.") (Surah Thaha: 107) yaitu bukit, maknannya yaitu,tidak ada sesuatu pun yang rendah maupun tinggi.
Kemudian Allah SWT berfirman kepada orang-orang kafir Quraisy, tetapi makna yang dimaksud terhadap seluruh manusia (Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu) yaitu terhadap amal perbuatan kalian. (sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang rasul kepada Fir’aun (15) Maka Fir’aun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat (16)) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan Ats-Tsauri berkata tentang firmanNya: (dengan siksaan yang berat) yaitu, yang keras, yaitu, maka hati-hatilah kalian, dari mendustakan rasul ini sehingga kalian akan ditimpa azab yang menimpa Fir'aun, yang telah disiksa Allah dengan siksaan dari Tuhan Yang Maha perkasa lagi Maha kuasa. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25)) (Surah An-Nazi'at:25) Dan kalian lebih utama untuk mendapat kebinasaan dan kehancuran jika mendustakan rasul kalian, karena rasul kalian adalah rasul paling mulia dan paling agung daripada nabi Musa.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid. Firman Allah SWT: (Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban (17)) Bisa dirafsirkan bahwa kata “yauman” merupakan ma'mul dari kata “tattaqun”, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari bacaan Ibnu Mas'ud "maka bagaimanakah kalian takut, wahai manusia, dalam menghadapi hari yang dapat menjadikan anak-anak beruban, jika kalian tetap kafir kepada Allah dan mendustakanNya?" Bisa juga ditafsirkan sebagai ma'mul dari kata “kafartum” berdasarkan makna yang pertama, "maka bagaimanakah kalian mendapat keamanan dari hari yang kegemparan sangat dahsyat itu jika kalian tetap kafir?". Berdaasarkan makna yang kedua, yaitu "maka bagaimanakah kalian dapat memelihara diri kalian jika kalian mengingkari dan menentang adanya hari kiamat?".
Keduanya mengandung makna yang baik tetapi yang lebih utama adalah pendapat yang pertama. Hanya Allah yang lebih Mengetahui. Makna firman Allah: (kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban) yaitu karena dahsyatnya kengerian, guncangan, dan huru-hara.
Demikian itu terjadi saat Allah berfirman kepada nabi Adam, "Kirimkanlah orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka!" nabi Adam bertanya, "Berapakah jumlahnya?" Allah SWT berfirman, "Dari setiap seribu orang ada sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan yang satu orang ke dalam surga" Firman Allah SWT: (Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa itu karena kedahsyatan dan kengeriannya.
Di antara mereka ada yang merujukkan dhamir kepada Allah SWT. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid, tetapi tidak kuat. karena itu belum disebut nama Allah di sini. Firman Allah SWT: (Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana) yaitu, janji tentang terjadinya hari kiamat itu pasti, yaitu pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan lagi
Sumber: https://tafsirweb.com/11514-surat-al-muzzammil-ayat-18.html
Informasi Tambahan
Juz
29
Halaman
574
Ruku
508