النبأ (An-Naba')
Surat ke-78, Ayat ke-38
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.
📚 Tafsir Al-Muyassar
36-39. Mereka mendapatkan semua itu sebagai balasan dan karunia dari Allah,serta sebagai pemberian yang besar dan mencukupi mereka, Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Tuhan yang maha pengasih di dunia dan akhirat,mereka tidak punya kewenangan untuk bertanya kepada NYA kecuali dalam apa yang DIA izinkan. Hari itu jibril dan para malaikat berdiri berbaris, mereka tidak memberi syafaat kecuali bagi siapa yang Allah yang maha pengasih izinkan untuknya dan dia hanya mengatakan yang benar dan lurus.
Itu adalah haq yang tidak ada keraguan bahwa ia pasti terjadi. Maka barangsiapa ingin selamat dari ketakutan ketakutannya,hendaknya dia mengambil jalan untuk menuju kepada tuhannya dengan melakukan amal shalih.
Sumber: https://tafsirweb.com/11928-surat-an-naba-ayat-38.html
📚 Tafsir as-Sa'di
Maksudnya, yang melimpahkan pemberian ini pada mereka adalah Rabb mereka, “Rabb yang memelihara langit dan bumi,” yang menciptakan dan mengaturnya,”yang maha pemurah,” yang rahmatNya meliputi segala sesuatu. Allah memelihara dan merahmati mereka serta bersikap lemah lembut pada mereka hingga mereka mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Selanjutnya Allah menyebutkan keagunganNya dan kerajaanNya yang besar pada hari kiamat dan bahwa seluruh manusia terdiam pada hari itu dan tidak berbicara dan ”mereka tidak dapat berbicara dengan Dia, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya oleh Rabb yang maha pemurah ; dan ia menguacapkan kata yang benar,” tidak ada seorangpun yang berbicara kecuali dengan dua syarat berikut; diizinkan Allah untuk berbicara dan perkataannya benar, sebab ”itulah hari yang pasti terjadi,” yang tidak terdapat kebatilan padanya dan kebohongan tidak lagi berguna.
Pada hari itu, “ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf shaf,“ yaitu Jibril yang merupakan malaikat paling mulia serta seluruh malaikat berdiri bershaf shaf seraya tunduk pada Allah, mereka tidak berbicara kecuali atas izin Allah. Selanjutnya Allah berfirman seraya memberi kabar gembira dan ancaman, “maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya,” yakni amal baik yang akan kembali padanya pada Hari Kiamat.
Sumber: https://tafsirweb.com/11928-surat-an-naba-ayat-38.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
38. Hari itu, hari dimana Jibril dan para malaikat lainnya berdiri dalam barisan-barisan. Mereka tidak berbicara sedikitpun atau menambah ataupun mengurangi pahala/pertolongan kecuali hanya bagi mereka yang diberi izin oleh Allah.
Mereka hanya berkata tentang kebenaran dan kejujuran. Dan adapun yang mendapat syafaat atau pertolongan haruslah mengesakan Allah
Sumber: https://tafsirweb.com/11928-surat-an-naba-ayat-38.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 37-40 Allah SWT memberitahukan tentang kebesaran dan keagunganNya, bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan langit dan bumi serta semua apa yang ada pada keduanya dan semua yang ada di antara keduanya. dan bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengasih yang rahmatNya mencakup segala sesuatu. Firman Allah SWT: (Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia) yaitu tidak ada seorangpun yang mampu memulai berbicara kepadaNya kecuali dengan izinNya. Sebagaimana firmanNya: (Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya) (Surah Al-Baqarah: 255) dan (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya) (Hud: 105) Firman Allah SWT: (Pada hari ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata) Para mufasir berbeda pendapat tentang yang dimaksud dengan ruh di sini, apakah itu? ada beberapa pendapat.
Ibnu Jarir bersikap diam sehingga tidak memutuskan dengan salah satu dari pendapat-pendapat ini. Tetapi menurut saya, pendapat yang lebih mendekati kepada kebenaran (hanya Allah yang lebih Mengetahui) adalah bahwa itu adalah anak cucu Adam. Firman Allah SWT: (kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah) sebagaimana firmanNya: (Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya) (Surah Hud: 105) dan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Dan tidak ada yang berbicara di hari itu kecuali para rasul” Firman Allah SWT: (dan ia mengucapkan kata yang benar) yaitu kebenaran, dan termasuk yang benar adalah kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah." Sebagaimana yang dikatakan Abu Shalih dan Ikrimah.
Firman Allah SWT: (Itulah hari yang pasti terjadi) yaitu, pasti terjadinya dan tidak terelakkan (Maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya) yaitu tempat kembali dan jalan yang menunjukkan kepadaNya dan jalur yang dijalani untuk sampai kepadaNya. Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian (hai orang kafir) siksa yang dekat) yaitu, pada hari kiamat, karena kepastian kejadiannya itu dekat, dan setiap hal yang sudah dekat itu pasti datang. (pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya) yaitu ditampakkan di hadapannya semua amal perbuatannya, yang baik dan yang buruknya, yang terdahulu dan kemudian. sebagaimana firmanNya: (dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)) (Surah Al-Kahfi: 49) dan (Pada hari itu diberikan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya (13)) (Surah Al-Qiyamah) (dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”) yaitu, orang kafir di hari itu menginginkan seandainya dia di dunia menjadi tanah dan tidak menjadi makhluk serta tidak dikeluarkan ke alam wujud.
Demikian itu terjadi ketika dia menyaksikan azab Allah dan melihat semua amalnya yang rusak yang telah dicatat para malaikat yang mulia dan baik.
Sumber: https://tafsirweb.com/11928-surat-an-naba-ayat-38.html
Informasi Tambahan
Juz
30
Halaman
583
Ruku
519