المطفّفين (Al-Mutaffifin)
Surat ke-83, Ayat ke-31
وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ
dan apabila kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira ria.
📚 Tafsir Al-Muyassar
29-33. Sesungguhnya orang orang yang gemar berbuat dosa itu adalah orang orang yang dulu di dunia mengejek orang orang yang beriman. Bila orang-orang beriman lewat di dekat mereka,mereka saling memberi isyarat sebagai ejekan bagi mereka.
Bila orang-orang yang gemar berbuat dosa itu pulang kepada keluarga dan kerabat mereka,mereka terus mengejek orang orang yang beriman, Bila orang orang kafir itu melihat para sahabat Muhammad yang telah mengikuti hidayah, mereka berkata, “sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tersesat karena mengikuti Muhammad.” Padahal para pendosa itu tidak diutus untuk mengawasi para sahabat Muhammad sholallohu alaihi wasallam.
Sumber: https://tafsirweb.com/12283-surat-al-muthaffifin-ayat-31.html
📚 Tafsir as-Sa'di
Ayat 29-33 Pada saat menjelaskan balasan orang-orang yang berdosa dan balasan orang-orang yang berbuat baik, Allah menyebutkan adanya perbedaan besar antara keduanya. Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang berdosa ketika berada di dunia menguasai dan mencibir orang-orang yang beriman, “menertawakan” mereka dan “saling mengedip-ngedipkan matanya,” ketika berpapasan dengan mereka, seraya merendahkan dan meremehkan. Meski demikian, kau lihat mereka tenang dan sama sekali tidak terlintas rasa takut di benak mereka. “Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya,” di pagi dan di sore hari, “mereka kembali dengan gembira,” yakni bersuka cita dan inilah ketertipuan terbesar.
Mereka menyatukan antara puncak perlakuan pada orang lain sedangkan mereka merasa aman di dunia hingga seolah-olah telah datang kitab dan janji dari Allah untuk mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang berbahagia. Mereka memutuskan pada diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang yang mendapatkan petunjuk sedangkan orang-orang yang beriman adalah orang yang sesat seraya berdusta atas nama Allah dan berani berkata-kata tentang Allah tanpa ilmu. Allah berfirman, “Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk menjadi penjaga bagi orang-orang Mukmin,” yakni tidaklah mereka diutus untuk menjaga orang-orang beriman, yang ditugaskan menjaga amal perbuatan mereka hingga mereka bisa menegaskan bahwa orang-orang beriman adalah orang-orang sesat.
Hal ini mereka lakukan karena pembangkangan dan sikap bermain-main yang tidak memiliki landasan dan bukti nyata.
Sumber: https://tafsirweb.com/12283-surat-al-muthaffifin-ayat-31.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
31. Ketika orang-orang durhaka itu pulang ke rumah mereka, mereka menceritakan kepada keluarga apa yang mereka lakukan kepada orang-orang mkmin dengan penuh kesenangan
Sumber: https://tafsirweb.com/12283-surat-al-muthaffifin-ayat-31.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 29-36 Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang yang berdosa, bahwa mereka saat di dunia menertawakan orang-orang mukmin, yaitu mereka mengejek dan menghina orang-orang mukmin. Dan apabila mereka melewati orang-orang mukmin, maka mereka saling berkedip di antara sesamanya sebagai penghinaan dan merendahkan orang-orang mukmin (Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira (31)) yaitu ketika orang-orang yang berdosa itu kembali ke tempat tinggal mereka, maka mereka kembali kepada kehidupan yang menyenangkan. yaitu, apa pun yang mereka inginkan, mereka bisa mendapatkannya. Dengan semua ini, mereka tidak bersyukur kepada nikmat Allah atas mereka, bahkan mereka sibuk dengan menghina dan mencemooh kaum mukmin serta dengki terhadap mereka (Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat” (32)) karena orang-orang mukmin bukan dari agama mereka.
Allah SWT berfirman: (padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin (33)) yaitu, orang-orang yang berdosa itu tidak sebagai penjaga orang-orang mukmin untuk mengawasi semua perbuatan dan ucapan mereka, dan mereka tidak pula ditugaskan untuk melakukan itu terhadap orang-orang mukmin. Lalu mengapa mereka menyibukkan diri dengan orang-orang mukmin dan menjadikan orang-orang mukmin sebagai sasaran mata mereka? Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kalian berbicara dengan-Ku (108) Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia), "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang paling baik” (109) Lalu kalian menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kalian mengejek mereka, menjadikan kalian lupa mengingat Aku dan adalah kalian selalu menertawakan mereka (110) Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang (111)) (Surah Al-Mu’minun) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Maka pada hari ini) yaitu, hari kiamat (Orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir) yaitu pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa karena mereka menertawakannya (mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang (35)) yaitu kepada Allah SWT untuk menyanggah dugaan orang-orang berdosa yang menuduh mereka sebagai orang-orang yang tersesat.
Orang-orang mukmin itu tidak tersesat, bahkan mereka adalah para kekasih Allah yang didekatkan, dan dapat melihat kepada Tuhan mereka di negeri kehormatanNya. Firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan (36)) yaitu apakah orang-orang kafir itu telah mendapat balasan dari apa yang pernah mereka lakukan terhadap orang-orang mukmin berupa penghinaan dan cemoohan, ataukah tidak? yaitu mereka mendapat pembalasan dengan balasan penuh, setimpal, dan sempurna
Sumber: https://tafsirweb.com/12283-surat-al-muthaffifin-ayat-31.html
Informasi Tambahan
Juz
30
Halaman
588
Ruku
525