Kembali ke Surat Al-Fajr

الفجر (Al-Fajr)

Surat ke-89, Ayat ke-22

وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ

dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,

📚 Tafsir Al-Muyassar

21-22. Sepatutnya keadaan kalian seperti ini. bila bumi diguncang, sebagian menghancurkan sebagian lainnya. Dan tuhanmu datang untuk menetapkan keputusan diantara makhluk NYA,sedangkan para malaikat berbaris.

Sumber: https://tafsirweb.com/12658-surat-al-fajr-ayat-22.html

📚 Tafsir as-Sa'di

21-24. “Jangan (berbuat demikian),” yakni, tidaklah semua harta yang kalian cintai dan semua kenikmatan yang kalian perlombakan akan kekal bersama kalian. Tapi di hadapan kalian terdapat hari besar dan huru-hara hebat yang menggoncangkan bumi dan gunung hingga dibuat menjadi hamparan yang datar, yang tidak ada yang curam ke bawah dan tidak pula menjulang tinggi. Kemudian Allah datang untuk memberi putusan di antara para hambaNYa di dalam naungan awan dan datanglah para malaikat mulia, seluruh penghuni langit “berbaris-baris,” yakni rapi baris demi baris.

Setiap langit mendatangkan para malaikatnya secara berbaris-baris, yang meliputi semua yang berada di bawah mereka. Barisan-barisan ini adalah barisan penuh ketundukan dan merendah pada Yang Maharaja lagi Mahaperkasa. “Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahanam,” digiring oleh para malaikat dengan belenggu. Bila semua hal ini terjadi, “pada hari itu ingatlah manusia,” akan kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan, “akan tetapi mengingat itu tidak berguna lagi baginya,” sudah terlambat dan waktunya sudah hilang. “Dia mengatakan,” seraya menyesali apa yang telah disia-siakan di sisi Allah, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini,” yang kekal dengan amal baik.

Sebagaimana Firman Allah : seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)” (QS. Al-Furqon : 27-28). Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa kehidupan yang layak dicari kesempurnaannya dan layak dicari kenikmatannya uang sempurna adalah kehidupan di dalam negeri abadi, karena itu adalah negeri yang kekal.

Sumber: https://tafsirweb.com/12658-surat-al-fajr-ayat-22.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

22. Datanglah perintah Tuhanmu dan takdirNya yang tidak dapat diubah, (Perintahnya datang) diiringi para malaikat terpilih (yang berjejer) dalam barisan-barisan atau berbaris sesuai posisi mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/12658-surat-al-fajr-ayat-22.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 21-30 Allah SWT memberitahukan tentang kejadian hari kiamat, berupa kengerian yang agung. Jadi Allah SWT berfirman: (Jangan (berbuat demikian)) yaitu benar (Apabila bumi diguncangkan berturut-turut) yaitu, diratakan sehingga menjadi rata tanpa ada gunung-gunung, dan semua makhluk dibangkitkan dari kubur mereka untuk menghadap kepada Tuhan mereka (dan datanglah Tuhanmu) yaitu untuk memutuskan keputusan di antara makhlukNya. Lalu datanglah Allah SWT untuk memutuskan keputusan sebagaimana yang Dia kehendaki, sedangkan para malaikat datang di hadapanNya bersaf-saf Firman Allah SWT: (dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam) Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Neraka Jahanam pada hari itu didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali yang masing-masing kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya” Firman Allah SWT (dan pada hari itu ingatlah manusia) yaitu semua amal perbuatan dan apa yang dilakukan terdahulu, baik yang telah lama dan yang baru (akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya) yaitu tiada manfaatnya baginya peringatan itu (Dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini” (24)) yaitu dia menyesali perbuatan-perbuatan durhaka yang telah dilakukan di masa lalu jika dia orang yang durhaka, Dan dia berharap seandainya dia dahulu menambah ketaatan jika dia adalah orang yang taat Firman Allah SWT: (Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya (25)) yaitu tidak ada seorangpun yang lebih keras azabnya selain azab Allah SWT terhadap orang yang durhaka kepadaNya (dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatannya (26)) yaitu tidak ada seorangpun yang lebih keras ikatan dan pukulannya daripada ikatan malaikat Zabaniyah terhadap orang-orang yang kafir kepada Tuhan mereka SWT.

Hal ini menyangkut orang-orang yang berdosa dan orang-orang zalim. Adapun apa yang dialami oleh jiwa yang suci dan tenang yang selalu tetap tunduk patuh kepada kebenaran, maka dikatakan kepadanya: (Hai jiwa yang tenang (27) kembalilah kepada Tuhanmu (28)) yaitu ke sisiNya, ke pahalaNya, dan kepada apa yang Dia sediakan bagi para hambaNya di dalam surgaNya (dengan hati yang puas lagi diridhai) yaitu hati yang puas karena mendapat ridha dari Allah SWT (Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu (29)) yaitu, ke dalam golongan mereka (dan masuklah ke dalam surga-Ku (30)) Hal ini dikatakan kepadanya ketika dia menjelang ajalnya pada hari kiamat, sebagaimana para malaikat menyampaikan kepadanya berita gembira ini ketika dia menjelang ajalnya dan di saat dia dibangkitkan dari kuburnya. Diriwayatkan dari ibnu Abbas tentang firmanNya SWT: (Hai jiwa yang tenang (27) kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (28)) ayat ini diturunkan ketika Abu Bakar sedang duduk, lalu dia berkata,"Wahai Rasulullah, alangkah baiknya hal ini" Maka Rasulullah SAW menjawab,”Ingatlah, sesungguhnya hal itu akan dikatakan kepadamu”

Sumber: https://tafsirweb.com/12658-surat-al-fajr-ayat-22.html

Informasi Tambahan

Juz

30

Halaman

593

Ruku

531

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved