Kembali ke Surat Asy-Syams

الشمس (Asy-Syams)

Surat ke-91, Ayat ke-15

وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا ࣖ

dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

11-15. Kaum Tsamud mendustakan nabi mereka,mereka durhaka dengan sangat, Manakala orang paling sengsara dari mereka bangkit untuk membunuh unta, Maka Rasul Allah, shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka, “jangan berbuat buruk kepada unta ini,karena ia hanyalah mukjizat allah yang dia kirim kepada kalian yang membuktikan kebenaran nabi kalian. Jangan mengganggu air minumnya,karena dia mempunyai giliran minum satu hari dan kalian di hari lain.”.

Hal ini terasa berat bagi mereka,maka mereka mendustakannya dalam ancaman yang dia ucapkan,lalu mereka menyembelihnya. Maka tuhan mereka menimpakan hukuman akibat kejahatan mereka, Allah meratakannya atas mereka semua, tidak ada seorang pun yang selamat. Allah tidak takut terhadap akibat dari azab besar yang DIA turunkan.

Sumber: https://tafsirweb.com/12753-surat-asy-syams-ayat-15.html

📚 Tafsir as-Sa'di

11-15. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas,” yakni karena tindakan mereka yang melampaui batas dan merasa tinggi hati terhadap kebenaran serta sombong terhadap rasul mereka. “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,” yakni orang paling sengsara di antara penduduk kabilah tersebut yaitu Qudar bin Salif karena menyembelih unta ketika mereka sepakat untuk itu dan mereka menyuruhnya lalu ia menunaikan perintah mereka. “Lalu Rasul Allah, (Shaleh) berkata kepada mereka,” memberi peringatan, “(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya.” Artinya, waspadalah kalian, jangan sampai menyembelih unta Allah yang dijadikan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah untuk kalian. Jangan kalian batasi nikmat Allah berupa meminum susunya dengan menyembelihnya. Mereka pun mendustakan nabi mereka, Shaleh, “dan menyembelih unta itu, maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka.” Allah membinasakan mereka dan meratakan siksaan pada mereka semua.

Allah mengirim suara keras dari atas mereka dan goncangan dari bawah mereka hingga mereka pun berjongkok di atas lutut tanpa seorang pun yang memanggil dan menyahut. “Lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),” yakni Allah meratakan mereka dalam siksaan, “dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakanNya itu,” yakni apa-apa yang menjadi akibat setelah itu. Bagaimana Dzat Yang Maha Memaksa yang tidak satiu pun makhluk bisa terlepas dari paksaan dan tindakanNya merasa takut. Mahabijaksana Allah dalam segala hal yang diputuskan dan disyariatkanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/12753-surat-asy-syams-ayat-15.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

14-15. Lalu mereka berdusta kepada Shalih AS dan mengingkari apa yang sebaiknya mereka hindari. Kemudian mereka membunuh unta itu, karena hal itu dapat memenuhi perjanjian di antara golongan mereka dan memuaskan (nafsu) mereka.

Maka turunlah azab dari Tuhan kepada mereka akibat dosa mereka. Maka berlakulah siksa itu kepada mereka dan menghancurkan mereka semua atau melenyapkan suku tersebut dari bumi, sehingga mereka semua lenyap dari permukaan bumi. Dan Allah tidak mengkhawatirkan tentang akibat penghancuran atau pembinasaan itu karena Dialah Dzat yang Maha Melindungi lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sumber: https://tafsirweb.com/12753-surat-asy-syams-ayat-15.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 11-15 Allah SWT memberitahukan tentang kaum Tsamud, bahwa mereka mendustakan rasul mereka, karena sudah menjadi watak mereka itu berbuat sewenang-wenang dan melampaui batas. Muhammad bin Ka'b berkata tentang firmanNya: (karena mereka melampaui batas) yaitu semuanya. Pendapat yang pertama adalah yang paling utama.

Pendapat itu dikatakan Mujahid, Qatadah dan selain keduanya. Maka akibat dari hal itu, hati mereka mendustakan petunjuk dan keyakinan yang disampaikan rasul kepada mereka (ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka (12)) yaitu orang yang paling jahat di antara kabilah, adalah orang yang menyembelih unta betina, dia adalah orang yang disebutkan Allah SWT dalam firmanNya: (Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya (29) Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku! (30)) (Surah Al-Qamar) Laki-laki itu adalah orang yang perkasa dan dimuliakan di antara mereka, mempunyai kemuliaan di antara kaumnya, terhormat dan menjadi pemimpin yang ditaati.

Firman Allah SWT: (lalu Rasul Allah berkata kepada mereka) yaitu nabi Shalih (Inilah unta Allah) yaitu waspadalah terhadap unta Allah ini, janganlah kalian mengganggunya dengan menimpakan keburukan (dan minumannya) yaitu, janganlah melampaui batas terhadap giliran minumnya, karena sesungguhnya dia mempunyai hari giliran bagi minumnya, dan bagi kalian ada hari giliran lainnya yang telah diketahui. Allah SWT berfirman: (Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu) yaitu mereka mendustakan apa yang disampaikan kepada mereka, dan akibat dari itu mereka menyembelih unta betina yang dikeluarkan Allah SWT dari sebuah batu besar, sebagai mukjizat bagi mereka dan sekaligus sebagai hujjah atas mereka (maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka) yaitu Allah murka terhadap mereka, maka Dia membinasakan mereka sehingga menghancurkan mereka (lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah)) yaitu Allah menjadikan hukuman yang ditimpakan kepada mereka mengakibatkan mereka diratakan Firman Allah SWT: (dan Allah tidak takut) Dibaca “fa laa yukhaafu”. (terhadap akibat tindakan-Nya itu) Ibnu Abbas berkata bahwa Allah tidak takut terhadap siapapun tentang apa yang Dia lakukan. Demikian juga dikatakan Mujahid, Al-Hasan, Bakr bin Abdullah Al-Muzani, dan selain mereka.

Adh-Dhahhak dan As-Suddi berkata tentang firman Allah SWT: (dan dia tidak takut terhadap akibat dari perbuatannya (15)) yaitu orang yang menyembelihnya itu tidak takut kepada akibat dari perbuatannya itu. Tetapi pendapat yang pertama yang lebih kuat, karena konteks kalimat menunjukkan kepada hal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/12753-surat-asy-syams-ayat-15.html

Informasi Tambahan

Juz

30

Halaman

595

Ruku

533

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved