Kembali ke Surat Al-Lail

الّيل (Al-Lail)

Surat ke-92, Ayat ke-1

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

📚 Tafsir Al-Muyassar

1-4. Allah bersumpah dengan malam manakala kegelapannya menutup bumi dan apa yang ada di atasnya, Allah bersumpah Juga dengan siang yang mengikis gelapnya malam dengan cahayanya, Allah bersumpah Juga dengan penciptaan pasangan laki laki dan perempuan, Sesungguhnya amal kalian berbeda-beda, ada yang beramal untuk dunia dan ada yang beramal untuk akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/12769-surat-al-lail-ayat-1.html

📚 Tafsir as-Sa'di

1-2. Ini adalah sumpah Allah dengan waktu yang di dalamnya perbuatan-perbuatan manusia berlangsung meski dengan kondisi-kondisi yang berbeda. “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),” yakni, menutupi semua makhluk dengan kegelapannya sehingga masing-masing merasa tenang di tempat berteduhnya atau tempat tinggalnya, dan manusia pun merasa nyaman dari keletihan dan kelelahan. “Dan demi siang apabila terang benderang” untuk para makhluk. Mereka memanfaatkan terangnya siang dan bertebaran untuk kepentingan-kepentingan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/12769-surat-al-lail-ayat-1.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

1-2. Aku bersumpah demi malam ketika menutupi segala sesuatu dengan kegelapannya, dan demi siang ketika menampakkan dan menyingkap kegelapan malam

Sumber: https://tafsirweb.com/12769-surat-al-lail-ayat-1.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-11 Allah SWT bersumpah dengan firmanNya SWT: (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1)) yaitu apabila malam hari menyelimuti semua makhluk dengan kegelapannya (dan siang apabila terang benderang (2)) yaitu dengan cahayanya (dan penciptaan laki-laki dan perempuan (3)) sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan (8)) (Surah An-Naba') dan (Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan) (Surah Adz-Dzariyat: 49) Mengingat sumpah yang tentang berbagai hal yang berlawanan, maka subjek sumpahnya juga demikian.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (4)) yaitu, amal perbuatan para hamba yang mereka usahakan itu juga berlawanan dan beraneka ragam, maka ada yang berbuat baik dan ada yang berbuat buruk. Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa (5)) yaitu mengeluarkan apa yang diperintahkan untuk dikeluarkan dan dia bertakwa kepada Allah dalam semua urusannya (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu balasan amal perbuatan itu. Pendapat itu dikatakan Qatadah.

Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (6)) yaitu dengan adanya penggantian. Abu Abdurrahman As-Sulami dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (dan membenarkan (kalimah) yang terbaik (6)) yaitu "Tidak ada Tuhan yang selain Allah". Firman Allah SWT (Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (7)) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kebaikan.

Zaid bin Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah surga. Sebagian ulama salaf berkata bahwa itu termasuk pahala kebaikan adalah mengerjakan kebaikan setelahnya, dan termasuk balasan keburukan adalah mengerjakan keburukan setelahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan adapun orang-orang yang bakhil) yaitu dengan apa yang ada di sisinya (dan merasa dirinya cukup) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah kikir dengan hartanya dan merasa tidak membutuhkan Tuhannya SWT.

Pendapat ini diriwayatkan Ibnu Abu Hatim (dan mendustakan pahala yang terbaik (9)) yaitu balasan di akhirat (maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (10)) yaitu untuk menuju ke jalan keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (110)) (Surah Al-An'am) dan ayat-ayat lain yang semakna cukup banyak yang menunjukkan bahwa Allah SWT membalas orang yang bermaksud untuk mengerjakan kebaikan dengan memberinya pertolongan untuk hal itu, dan barang siapa bermaksud melakukan keburukan, Allah akan menghinakannya; dan semuanya itu berdasarkan takdir yang telah ditetapkan. dan hadits-hadits yang menunjukkan makna ini banyak Firman Allah SWT: (Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (11)) Mujahid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jika dia mati.

Abu Shalih dan Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya (apabila ia telah binasa) yaitu di neraka

Sumber: https://tafsirweb.com/12769-surat-al-lail-ayat-1.html

Informasi Tambahan

Juz

30

Halaman

595

Ruku

534

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved