التين (At-Tin)
Surat ke-95, Ayat ke-4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
📚 Tafsir Al-Muyassar
1-6. Allah bersumpah dengan tin dan zaitun,keduanya termasuk buah buahan yang masyhur, Allah bersumpah Juga dengan gunung thursina(Sinai)yang disana Allah berbicara kepada Musa alaihi salam secara langsung, Allah bersumpah Juga dengan negeri yang aman dari segala ketakutan (yaitu Makkah) tempat turunnya wahyu. Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik, kemudian Kami mengembalikannya ke neraka bila dia tidak patuh kepada Allah dan tidak mengikuti para rasul.
Akan tetapi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapatkan pahala besar yang tidak terputus dan tidak dikurangi.
Sumber: https://tafsirweb.com/12853-surat-at-tin-ayat-4.html
📚 Tafsir as-Sa'di
4. Yang disumpahkan adalah FirmanNya, “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” yakni dalam bentuk ciptaan yang sempurna, bagian-bagian tubuh yang saling sesuai, tegak berdiri dan tidak kekurangan apa pun yang diperlukan secara lahir dan batin.
Sumber: https://tafsirweb.com/12853-surat-at-tin-ayat-4.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
4-5. Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik susunan karena wujud dan bentuknya (yang baik). Kemudian kami kembalikan beberapa manusia, yaitu orang kafir, dan kami menjadikannya masuk ke dalam neraka.
Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas berkata: “Ayat ini turun pada kelompok yang memiliki umur pendek”
Sumber: https://tafsirweb.com/12853-surat-at-tin-ayat-4.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-8 (Demi buah Tin) Para mufasir berbeda pendapat di sini menjadi banyak pendapat Mujahid berkata yaitu pohon tin kalian ini. (dan buah Zaitun) Al-Ahbar, Ibnu Zaid, dan lainnya berkata bahwa itu nama sebuah masjid di Baitul Maqdis. Mujahid dan Ikrimah berkata bahwa maknanya adalah buah zaitun yang kalian peras ini (dan demi kota (Mekah) ini yang aman (3)) yaitu Makkah. Pendapat itu dikatakan Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, Ibnu Zaid, dan Ka'b Al-Ahbar; tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini.
Firman Allah SWT: (sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4)) Ini adalah subjek sumpahnya, yaitu bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk paling baik dan rupa paling sempurna, tegak jalannya dan sempurna, serta baik semua anggota tubuhnya. (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (5)) yaitu neraka. Pendapat itu dikatakan Mujahid, Abu Al-’Aliyah, Al-Hasan, Ibnu Zaid, dan lainnya. Kemudian setelah penciptaan yang paling baik dan paling indah itu, tempat kembalinya adalah ke neraka, jika tidak taat kepada Allah dan tidak mengikuti para rasul.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) Sebagian mereka beroendapat tentang firmanNya: (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (5)) yaitu kepada usia paling hina. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan Ikrimah. Ibnu Jarir memilih pendapat ini.
Seandainya hal itulah yang dimaksud, maka tidaklah menjadi indah pujian bagi orang-orang mukmin, mengingat sebagian dari mereka itu mengalami usia pikun. Dan sesungguhnya makna yang dimaksud hanya sebagaimana yang kami sebutkan, sebagaimana firmanNya: (Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (3)) (Surah Al-'Ashr) Firman Allah: (maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) yaitu tidak ada habisnya, sebagaimana yang telah dijelaskan.
Kemudian Allah berfirman: (Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan) wahai anak cucu Adam ((hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?) yaitu, pembalasan di hari kebangkitan.
Sesungguhnya kamu mengetahui permulaan kejadianmu dan telah mengetahui bahwa Tuhan yang mampu memulai penciptaan itu juga mampu untuk mengembalikannya jadi hidup dengan lebih mudah. Maka apakah yang mendorongmu mendustakan adanya hari kebangkitan, padahal kamu telah mengetahui hal itu? Diriwayatkan dari Manshur, dia berkata, “Aku bertanya kepada Mujahid tentang firmanNya: (Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (7)) Apakah yang dimaksud adalah Nabi SAW?
Mujahid menjawab, "Aku berlindung kepada Allah, yang dimaksud adalah manusia" Demikian juga dikatakan Ikrimah dan lainnya. Firman Allah SWT (Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya? (8)) yaitu bukankah Dia Hakim yang paling adil, yang tidak melampaui batas dan tidak berbuat aniaya terhadap seseorang pun? termasuk dari sifat adilNya ialah Dia mengadakan hari kiamat, lalu orang yang dizalimu di dunia dapat membalas orang menzaliminya.
Sumber: https://tafsirweb.com/12853-surat-at-tin-ayat-4.html
Informasi Tambahan
Juz
30
Halaman
597
Ruku
537