Kembali ke Surat Al-Humazah

الهمزة (Al-Humazah)

Surat ke-104, Ayat ke-9

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

8-9. Api neraka itu ditutup terhadap mereka, Dengan belunggu dan rantai yang panjang, agar mereka tidak keluar darinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/13028-surat-al-humazah-ayat-9.html

📚 Tafsir as-Sa'di

8-9. Bersamaan dengan dahsyatnya panas tersebut, mereka tertahan di dalamnya, mereka berputus asa untuk bisa keluar darinya. Karena itu Allah berfirman, “Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,” yakni terkunci. “(Sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang,” di balik pintu, “yang panjang,” agar mereka tidak bisa keluar darinya. “Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya (QS.as-sajdah. 20) Semoga Allah melindungi kita dari yang demikian itu dan kita memohon semoga Allah memberikan ampunan dan keselamatan bagi kita.

Sumber: https://tafsirweb.com/13028-surat-al-humazah-ayat-9.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

8-9. Sesungguhnya neraka itu mengunci dan mengikat para penduduknya di tiang-tiang yang sangat panjang. Hal ini adalah untuk mengabarkan tentang kengeriannya (agar kita) dibebaskan dan tidak dimasukkan ke dalamnya

Sumber: https://tafsirweb.com/13028-surat-al-humazah-ayat-9.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-9 “Al-hammaz” dilakukan dengan ucapan dan “al-lammaz”dilakukan dengan perbuatan. yaitu mencela dan merendahkan orang lain. Penjelasan tentang hal itu telah disebutkan dalam firmanNya: (yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur hasutan (11)) (Surah Al-Qalam) Ibnu Abbas berkata bahwa (humazah lumazah) adalah orang yang suka mencela dan membuka aib.

Ar-Rabi' bin Anas berkata bahwa “al-humazah” adalah orang yang mencela di depan, sedangkan “al-lumazah” adalah mencela dari belakang. Qatadah berkata bahwa itu adalah mencela orang lain dengan lisan dan matanya, dan suka mengumpat serta menjatuhkan orang lain. Mujahid berkata bahwa “Al-humazah” itu dilakukan tangan dan mata, sedangkan “Al-lumazah” itu dengan lisan.

Demikian juga dikatakan Ibnu Zaid. Mujahid berkata bahwa ayat ini umum. Firman Allah: (yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya (2)) yaitu mengumpulkan sebagiannya atas sebagian lain dan menghitung jumlahnya, sebagaimana firmanNya: (Serta mengumpulkan (harta benda), lalu menyimpannya (18)) (Surah Al-Ma'arij) Pendapat itu dikatak Ibnu Jarir.

Firman Allah: (dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya (3)) yaitu, mengira bahwa dengan mengumpulkan harta, maka itu akan membuatnya kekal di dunia ini, (Sekali-kali tidak!) yaitu perkaranya tidak seperti yang dia kira dan duga. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah) yaitu, sungguh orang yang menghimpun dan menghitung-hitung harta akan dicampakkan ke dalam Hutamah. Itu adalah salah satu nama neraka, karena ia meremuk redamkan orang yang dimasukkan ke dalamnya.

Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan tahukah kamu apa Hutamah itu? (5) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6) yang (membakar) sampai ke hati (7)) Tsabit Al-Bannani berkata bahwa itu membakar mereka sampai ke hati, sedangkan mereka dalam keadaan hidup.

Firman Allah: (Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8)) yaitu ditutup rapat, sebagaimana yang dijelaskan dalam tafsir surah Al-Balad. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ((sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)) yaitu pintu-pintu yang merupakan tiang–tiang panjang Abu Shalih berkata tentang firmanNya: ((sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)) yaitu belenggu-belenggu yang memanjang.

Sumber: https://tafsirweb.com/13028-surat-al-humazah-ayat-9.html

Informasi Tambahan

Juz

30

Halaman

601

Ruku

546

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved