Kembali ke Surat Al-Ma'idah

الماۤئدة (Al-Ma'idah)

Surat ke-5, Ayat ke-46

وَقَفَّيْنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ ۖواٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌۙ وَّمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَۗ

Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kami iringkan nabi-nabi Bani israil dengan Isa putra Maryam, yang beriman terhadap hukum-hukum di dalam taurat, mengamalkan hukum-hukum yang ada di dalamnya yang tidak dihapus oleh kitabnya (injil). Dan kami turunkan kepadanya kitab injil sebagai petunjuk menuju kebenaran, lagi menjelaskan hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia terkait hukum-hukum Allah, juga menjadi saksi atas kebenaran taurat beserta hukum-hukum yang dikandungnya. dan sesungguhnya kami telah menjadikannya sebagai penjelasan bagi orang-orang yang takut kepada Allah, dan penghalang bagi mereka dari berbuat perkara-perkara haram.

Sumber: https://tafsirweb.com/1930-surat-al-maidah-ayat-46.html

📚 Tafsir as-Sa'di

46. Yaknin setelah Kami mengutus para Nabi dan Rasul yang memutuskan hukum berdasarkan Taurat, Kami mengutus sesudah mereka hamba dan Rasul Kami, Isa putra Maryam Ruhullah dan kalimatNya yang disampaikannya kepada Maryam. Allah mengutusnya dengan membenarkan Taurat yang diturunkan sebelumnya, dia adalah saksi kebenaran dan kejujuran bagi Musa dana pa yang ada di bawahnya, pendukung dakwahnya, berhukum kepada syariatnya, menyetujuinya dalam banyak perkara-perkara syari.

Dan dalam beberapa hukum bisa jadi Isa lebih ringan sebagaimana Allah berfirman tentangnya bahwa dia berkata kepada Bani Israil.

"dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu" (Ali Imran:50). “Dan Kami telah memberikan kitab injil kepadanya,” kitab yang agung penyempurna bagi Taurat. “Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya,” petunjuk kepada jalan yang lurus dan menjelaskan kebenaran dari kebatilan. “Dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu kitab Taurat,” dengan mendukunya, menjadi saksi kebenarannya, dan menyetujuinya. “Dan menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa,” karena merekalah orang-orang yang mengambil manfaat dari petunjuk, mengambil pelajaran dari nasihat, dan tidak melakukan apa-apa yang tidak layak.

Sumber: https://tafsirweb.com/1930-surat-al-maidah-ayat-46.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

46. Kemudian Kami mengutus Isa sebagai rasul yang mengikuti jejak-jejak nabi Bani Israil dan membenarkan Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dan Kami turunkan kepadanya kitab Injil yang mengandung hidayah dari kesesatan, cahaya dari ketidaktahuan, dan pembenar bagi kitab yang datang sebelumnya yaitu kitab Taurat dan hukum-hukumnya, serta petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dan azabNya.

Dan orang yang bertakwa itu dicirikan dengan dzikir karena merekalah yang dimaksud dalam ilmu Allah. sekalipun seluruhnya itu dipanggil dan diberi pelajaran. Al Huda adalah tuntunan untuk mengesakan Allah dan mematuhi hukum-hukumNya dan An-Nur adalah sesuatu yang digunakan sebagai penerangan

Sumber: https://tafsirweb.com/1930-surat-al-maidah-ayat-46.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 46-47 Allah SWT berfirman, (Dan Kami iringkan) Kami mengikuti jejak mereka dengan, yaitu para nabi Bani Israil (dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat) yaiu beriman kepadanya dan menentukan hukum dengan apa yang terkandung di dalamnya (Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya) petunjuk menuju kebenaran, dan cahaya yang menerangi untuk menghilangkan sesuatu yang samar dan untuk memecahkan masalah (dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat) melanjutkannya tanpa menentang apa yang terkandung di dalamnya kecuali sedikit dari apa yang dijelaskan kepada Bani Israil terkait sesuatu yang mereka perselisihkan, sebagaimana Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Isa AS bahwa dia berkata kepada Bani Israil (dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu) (Surah Ali Imran: 50) Oleh karena itu, terdapat pendapat ulama’ yang masyhur bahwa kitab Injil itu menasakh sebagian dari hukum-hukum kitab Taurat.

Firman Allah SWT, (Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa) yaitu Kami menjadikan Injil sebagai petunjuk (serta pengajaran) yaitu larangan dari melakukan perbuatan yang haram dan perbuatan dosa (untuk orang-orang yang bertakwa) yaitu bagi orang yang bertakwa kepada Allah dan takut dengan ancaman dan hukumanNya. Firman Allah SWT: (Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya) dibaca (Wal yahkuma) dibaca dengan nashab melalui “lam” yang merupakan “lam kai” yaitu “Kami memberinya Injil, supaya dia memutuskan perkara pengikut agamanya dengan itu pada zamannya”. Dibaca juga dengan (Wal yahkum) dibaca dengan jazm melalui “lam” yang merupakan “lam amr” yaitu mereka harus beriman dengan segala yang ada di dalamnya, mengerjakan semua yang diperintahkan di dalamnya dan tentang apa yang terkandung di dalamnya termasuk kabar gembira tentang pengutusan nabi Muhammad SAW, serta perintah untuk mengikutinya dan membenarkannya jika bertemu dengannya, sebagaimana Allah berfirman (Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu") (Surah Al-Ma'idah: 68).

Oleh karena itu, Allah berfirman di sini, (Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik) yaitu orang-orang yang menyimpang dari ketaatan kepada Tuhan mereka, condong kepada kebathilan, dan meninggalkan kebenaran.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa ayat ini diturunkan untuk orang-orang Nasrani. Hal itu tampak pada konteks ayat tersebut.

Sumber: https://tafsirweb.com/1930-surat-al-maidah-ayat-46.html

Informasi Tambahan

Juz

6

Halaman

116

Ruku

92

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved