Kembali ke Surat Al-Ma'idah

الماۤئدة (Al-Ma'idah)

Surat ke-5, Ayat ke-105

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ ۚ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya serta melaksanakan syariatNya, haruskanlah diri kalian untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauihi larangan-laranganNya, dan konsistenlah dalam keadaan tersebut, meskipun manusia tidak menerima seruan kalian. Maka apabila kalian melaksanakan hal itu, maka kesesatan orang yang sesat tidak memudaratkan diri kalian selama kalian tetap di atas jalan istiqamah dan kalian perintahkan hal yang ma’ruf dan melarang perbuatan mungkar. Kepada Allah tempat kembali kalian semua di akhirat.

Dia akan memberitahukan kepada kalian tentang amal perbuatan kalian dan memberikan balasan bagi kalian atas amal-amal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/1989-surat-al-maidah-ayat-105.html

📚 Tafsir as-Sa'di

105. Firman Allah, “ Hai orang-orang yang beriman, jagalah diriMu,” maksudnya, bersungguh-sungguhlah dalam memperbaiki, menyempurnakan, dan mengharuskanNya berjalan di atas jalan yang lurus. Karena jika kamu baik, maka kamu tidak terkenal mudharat oleh orang-orang yang tersesat dari jalan yang lurus dan tidak mendapatkan petunjuk kepada agama yang benar, dia hanya merugikan diriNya sendiri.

Ini tidak menunjukan bahwa meninggalkan amal ma'rup dan nahyi mungkar tidak merugikan seorang hamba, karena hidayahnya tidak sempurna kecuali dengan melakukan amal ma’rup dan nahyi mungkar yang wajib atasnya. Benar, jia dia tidak mampu mengingkari yang mungkar dengan tangan dan lisanNya lalu dia mengingkariNya dengan hatiNya, maka kesesatan orang lain tidak merugikanNya. FimanNya, “ Hanya kepada Allah kamu semuanya kembali,” yakni tempat berkumpulmu pada Hari Kiamat adalah di hadapan Allah. “ Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,” yang baik atau yang buruk.

Sumber: https://tafsirweb.com/1989-surat-al-maidah-ayat-105.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

105. Wahai orang-orang mukmin, perbaikilah diri kalian dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, membimbing orang yang tidak tahu, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Jika kalian melakukan hal itu, niscaya orang yang tersesat tidak akan membahayakan kalian, jika kalian sudah mendapatkan petunjuk.

Hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua pada hari kiamat, lalu Dia akan memberitahu kalian tentang amal kalian lalu membalas kalian atas amal tersebut. Ayat ini turun ketika Nabi SAW menerima pajak dari ahli kitab dan orang Majusi, lalu karena heran dengan nabi Muhammad, orang-orang munafik Arab berkata dan beranggapan bahwa Allah telah memerintahkannya untuk memerangi seluruh manusia sampai mereka masuk Islam. Dan dia tidak menerima pajak kecuali dari ahli kitab.

Kami tidak mendapatinya kecuali menerima dari orang-orang Musyrik ahli Hajar sesuatu yang ditolak dari orang-orang musyrik Arab, lalu turunlah ayat ini

Sumber: https://tafsirweb.com/1989-surat-al-maidah-ayat-105.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT berfirman seraya memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin agar mereka memperbaiki diri, mengerjakan kebaikan dengan kesungguhan dan kemampuan mereka, dan memberitahu mereka bahwa barangsiapa yang memperbaiki urusannya, maka kerusakan yang menimpa orang lain tidak dapat memberinya mudharat, baik dekat ataupun jauh darinya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait tafsir ayat ini, Allah SWT berfirman, "Jika seorang hamba menaatiKu dalam apa yang Aku perintahkan kepadanya berupa sesuatu yang halal dan apa yang Aku larang berupa sesuatu yang haram maka tidak akan membahayakan baginya kesesatan orang lain, ketika dia mengerjakan hal yang Aku perintahkan kepadanya" Firman Allah SWT: (Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian) dinashab mengandung makna anjuran (Tiadalah orang yang sesat itu akan memberikan mudarat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk Hanya kepada Allah kalian kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) yaitu maka Allah akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Jika baik, maka balasannya baik; dan jika buruk, maka balasannya buruk.

Dalam ayat itu tidak ada dalil untuk meningggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Bahkan jika bisa melakukan itu Diriwayatkan dari Qais, dia berkat,”Abu Bakar berdiri, dia memuji kepada Allah, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya kalian membaca ayat ini, (Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk) Sesungguhnya kalian menmapatkannya bukan pada tempatnya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia itu apabila melihat perkara munkar; lalu mereka tidak mencegahnya, maka dalam waktu yang dekat Allah Swt. akan menurunkan siksa-Nya kepada mereka semua” dia berkata,”Aku mendengar Abu Bakar berkata, "Wahai manusia, hindarilah oleh kalian perbuatan dusta, sesungguhnya dusta itu bertentangan dengan iman"

Sumber: https://tafsirweb.com/1989-surat-al-maidah-ayat-105.html

Informasi Tambahan

Juz

7

Halaman

125

Ruku

99

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved