Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-72

وَاِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادّٰرَءْتُمْ فِيْهَا ۗ وَاللّٰهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ ۚ

Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan ingatlah ketika Kalian membunuh satu jiwa lalu kalian berselisih tentang urusan itu. Masing-masing dari kalian menolak tuduhan pembunuhan dari dirinya. Dan Allah mengungkapkan rahasia yang kalian sembunyikan tentang pembunuhan korban itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/446-surat-al-baqarah-ayat-72.html

📚 Tafsir as-Sa'di

72-73. Dan ketika mereka menyembelihnya, kami berkata kepada mereka; pukullah yang terbunuh itu dengan sebagian dari sembelihan tersebut, maksudnya dengan salah satu organ tubuhnya, organ tertentu ataupun organ mana saja darinya, karena dalam penentuannya juga tidak ada gunanya. Lalu mereka memukulnya dengan sebagiannya kemudian Allah menghidupkannya kembali, dan mengemukakan apa yang mereka sembunyikan, lalu Allah mengabarkan tentang pelaku pembunuhan, dan dalam tindakan Allah menghidupkannya –sedang mereka menyaksikan- adalah suatu dalil bahwa Allah itu menghidupkan yang mati agar kalian berpikir hingga kalian menghindari segala yang memudaratkan diri kalian.

Sumber: https://tafsirweb.com/446-surat-al-baqarah-ayat-72.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Ingatlah ketika sebagian kalian membunuh orang, kalian saling memperdebatkan dan bertengkar tentang siapa pembunuhnya. Lalu Allah menampakkan apa yang kalian tutupi tentang perkara pembunuhan itu agar tersembunyi dari hakim

Sumber: https://tafsirweb.com/446-surat-al-baqarah-ayat-72.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Dari Mujahid, dia berkata tentang firman Allah: (Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu) maknanya yaitu kalian saling berselisih ‘Atha’ Al-Khurasani dan Adh-Dhahhak berkata: "Kalian berselisih tentang hal itu" Ibnu Juraij berkata makna firmanNya: (Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu) "Sebagian dari mereka berkata: “Kamu telah membunuhnya” sementara yang lain mengatakan: “Tidak, kamu yang membunuhnya.'" Demikian juga dikatakan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. (Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan) Mujahid berkata maknanya yaitu yang kalian sembunyikan. (Maka kami katakan: (Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!) Arti dari “sebagian” ini adalah bagian tubuh sapi tersebut. Maka mukjizat akan terjadi dengan hal itu, dan makhluk hidup kebingunan dengan kejadian itu, dan hanya ditetapkan untuk perkara tersebut. Jika ketetapan itu memiliki manfaat bagi kita dalam urusan agama atau dunia maka Allah akan memberitahukannya kepada kita.

Akan tetapi Allah menjadikannya samar dan tidak ada pendapat yang pasti benar dalam menjelaskan peristiwa itu. Oleh karena itu, kita menyamarkannya sebagaimana Allah menyamarkannya" Firman Allah SWT (Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati) maknanya adalah mereka memukul orang mati tersebut, lalu orang itu hidup kembali. Allah SWT memberitahukan tentang kekuasaanNya dan tindakanNya dalam menghidupkan orang mati berdasarkan apa yang mereka saksikan dari peristiwa pembunuhan tersebut.

Allah SWT menjadikan peristiwa ini sebagai dalil bagi mereka tentang kebangkitan setelah mati, serta menjadi pemisah di antara mereka yang saling berbantah-bantahan dan keras kepala" Allah SWT telah menyebutkan dalam surah ini bahwa Dia telah menghidupkan orang mati pada lima tempat: (Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati) (Surah Al-Baqarah: 56), kisah ini, kisah orang-orang yang keluar dari negeri mereka dalam jumlah ribuan karena takut mati, kisah orang yang melewati kota yang ditinggalkan kosong oleh penduduknya, kisah nabi Ibrahim AS dan empat burung, Allah memberitahukan bahwa Dia menghidupkan kembali bumi setelah mati dan seperti mengembalikan bagian-bagian tubuh setelah bentuknya sudah hancur berkeping-keping

Sumber: https://tafsirweb.com/446-surat-al-baqarah-ayat-72.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

11

Ruku

10

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved