الانعام (Al-An'am)
Surat ke-6, Ayat ke-2
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dia lah Allah yang menciptakan kakek moyang kalian, Adam , dari tanah, sedang kalian adalah keturunan darinya. Kemudian Dia menulis ketetapan masa tinggal kalian di dunia ini dan menulis ajal lain yang sudah ditentukan yang tidak ada yang tahu kecuali oleh Allah , yaitu hari kiamat. Kemudian setelah itu semua, kalian masih meragukan terhadap kekeuasaan Allah , untuk membangkitkan (semua makhluk) setelah kematian.
Sumber: https://tafsirweb.com/2126-surat-al-anam-ayat-2.html
📚 Tafsir as-Sa'di
2. “Dia-lah Yang menciptakan kamu dari tanah,” yang demikian itu dengan menciptakan bahan dasar dirimu (yang berasal dari tanah) dan bapakmu, Adam (yang juga dari tanah). “Sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),” maksudnya, DIa menjatah hidupmu di dunia ini, dengannya kamu bersenang-senang, kamu diuji dengan syariat para rasul yang diutus kepadamu demi menguji siapa yang berbuat terbaik di antara kamu dan memberimu umur yang mana orang yang berusaha mengingatnya tidak akan ingat. “Dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisiNya (yang Dia sendirilah yang mengetahuinya),” yaitu alam Akhirat di mana manusia pindah ke sana dari ala mini lalu Dia membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka, baik dan buruk. “Kemudian,” walaupun dengan penjelasan yang sempurna yang memangkas hujjah, “kamu masih ragu-ragu (tentang kebangkitan itu).” Maksudnya, kamu meragukan janji pahala Allah dan ancaman siksaNYa setelah terjadinya pembalasan pada Hari Kiamat. Allah menyebutkan kegelapan dengan bentuk jamak, karena bahannya banyak dan jalannya bermacam-macam, sementara cahaya disebutkan dengan kata tunggal, karena jalan yang mengantarkan kepada Allah adalah satu, tanpa ragam yaitu jalan yang mengandung ilmu tentang kebenaran dan pengalamannya, sebagaimana FirmanNya, an bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya." (Al-An’Am:153).
Sumber: https://tafsirweb.com/2126-surat-al-anam-ayat-2.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
2. Allah adalah Tuhan yang menciptakan asal kalian, yaitu Adam dari tanah, lalu mentakdirkan ajal bagi setiap makhluk, yaitu kematian. Dan ada ajal tertentu yaitu hari kiamat yang ada di sisiNya (hanya diketahui olehNya), Kemudian kalian meragukan tentang kebangkitan dan kuasa Allah atas hal itu, wahai orang-orang musyrik.
Sumber: https://tafsirweb.com/2126-surat-al-anam-ayat-2.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 1-3 Allah SWT berfirman seraya memuji DzatNya sendiri yang Maha Mulia, karena telah menciptakan langit dan bumi sebagai pernyataan bagi hamba-hambaNya. Dia menjadikan kegelapan dan cahaya untuk memberi manfaat bagi hamba-hambaNya di malam dan siang hari mereka. kata “Zhulumat” menggunakan bentuk jamak, dan kata “Nur” menggunakan bentuk mufrad, karena cahaya lebih mulia sebagaimana firmanNya: (dari arah kanan dan kiri) (Surah An-Nahl: 48) dan di akhir surah ini: (dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus. - maka ikutilah dia; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalanNya) (Surah Al-An'am: 153) Kemudian Allah SWT berfirman: (namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka) yaitu dengan semua ini, sebagian dari hamba-hambaNya ada yang ingkar.
Mereka menjadikan sekutu dan tandaingan bagiNya, serta menjadikan bagiNya istri dan anak. Maha Tinggi Allah dari itu dengan keluhuran yang Maha Besar Firman Allah SWT: (Dialah yang menciptakan kalian dari tanah) bapak mereka semua, yaitu nabi Adam yang merupakan asal usul mereka, dan darinyalah mereka keluar, lalu mereka menyebar ke arah timur dan barat. Firman Allah (Sesudah itu ditentukan-Nya ajal, dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan yang ada pada sisi-Nya) Sa’id ibnu Jubair telah mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa makna (sesudah itu ditentukannya ajal) adalah kematian, dan (dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya) adalah akhirat.
Makna firmanNya: (ada di sisi-Nya) yaitu tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia) (Surah Al-A'raf: 187) dan (Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? (42) Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? (43) Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya) (44)) (Surah An-Nazi’at) Terkait firman Allah SWT: (Kemudian kalian masih ragu-ragu) As-Suddi dan lainnya berkata,”Maknanya adalah,”Kalian meragukan tentang perkara hari kiamat”.
Firman Allah SWT: (Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian lahirkan, dan mengetahui (pula) apa yang kalian usahakan (3)) Para ahli tafsir berbeda pendapat terkait ayat ini menjadi beberapa pendapat setelah mereka sepakat mengingkari pendapat kelompok Jahmiyah yang pertama yang mengatakan (Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan KeluhuranNya yang Maha Besar) bahwa Allah berada di semua tempat, dimana mereka menafsirkan ayat ini seperti itu. Pendapat yang paling bernar bahwa Dialah yang diseru di langit dan di bumi, yaitu Tuhan yang disembah, diesakan, dan diakui oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi sebagai Tuhan. Mereka menyembah dan berdoa kepadaNya dengan suka rela dan terpaksa, kecuali yang kafir dari kalangan jin dan manusia.
Ayat ini sebagaimana yang ada di firmanNya: (Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi) (Surah Az-Zukhruf: 84) yaitu Dialah Tuhan semua yang ada di langit dan Tuhan semua yang ada di bumi.
Berdasarkan hal ini, maka firman Allah: (Dia mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian tampakkan) sebagai khabar atau haal. (dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan (3)) yaitu semua perbuatan kalian, yang baik dan yang buruk.
Sumber: https://tafsirweb.com/2126-surat-al-anam-ayat-2.html
Informasi Tambahan
Juz
7
Halaman
128
Ruku
102