Kembali ke Surat Al-An'am

الانعام (Al-An'am)

Surat ke-6, Ayat ke-12

قُلْ لِّمَنْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلْ لِّلّٰهِ ۗ كَتَبَ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِۗ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Dia sungguh akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Katakanlah (wahai rasul), kepada kaum musyrikin, ”kepunyaan siapakah kerajaan langit dan bumi, serta apa yang ada di dalamnya?” katakanlah, ”itu kepunyaan Allah” seperti yang sudah kalian akui hal itu dan kalian ketahui bersama. Maka sembahlah Dia semata. Allah telah menetapkan pada diriNya sifat kasih sayang, sehingga Dia tidak menyegerakan siksaan pada para hambaNYa.

Sungguh Dia akan menghimpun kalian pada hari kiamat yang tidak ada keraguan tentangnya untuk perhitungan dan pembalasan. Orang-orang yang menyekutukan Allah, mereka membinasakan diri mereka sendiri. Mereka tidak mengesakan Allah, dan tidak mempercayai janji dan ancamanNya, serta tidak mengakui kenabian Muhammad .

Sumber: https://tafsirweb.com/2136-surat-al-anam-ayat-12.html

📚 Tafsir as-Sa'di

12. Allah berfirman kepada NabiNya, “Katakanlah” kepada orang-orang yang musyrik kepada Allah, demi menetapkan dan mewajibkan tauhid atas mereka, “Kepunyaan siapakah sesuatu yang ada di langit dan di bumi?” maksudnya, siapa pencipta, pemilik, dan pengaturnya? “katakanlah” kepada mereka, “Kepunyaan Allah.” Mereka mengakui dan tidak mengingkari hal itu.

Mengapa setelah mereka mengakui bahwa Allah pencipta dan pengatur tanpa sekutu, mereka tidak mengakui keikhlasan dan tauhid untukNya? FirmanNya, “Dia telah menetapkan atas diriNya kasih sayang.” Maksudnya, alam atas dan alam bawah berada di bawah kekuasaan dan pengaturanNYa. Allah telah membentangkan rahmat dan nikmatNya, Dia telah menetapkan untuk diriNya, “Bahwa rahmat-rahmatNya mengalahkan kemarahanNya, memberi adalah lebih Dia cintai daripada tidak memberi, bahwa Allah telah membuka pintu-pintu rahmat untuk seluruh hamba jika mereka tidak menutupnya atas diri mereka dengan dosa-dosa mereka.

Dia pun telah menyeru mereka kepadanya jika mencarinya tidak terhalang oleh kesalahan dan kemaksiatan mereka.” FirmanNya, “Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada Hari Kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya.” Ini adalah sumpah dari Allah, dan Dia adalah pemberi kabar terjujur, Dia telah menegakkan bukti-bukti dan argumentasi-argumentasi yang mencapai tingkatan haq al-yaqin, akan tetapi orang-orang zhalim hanya mengingkari, mereka mengingkari kekuasaan Allah dalam membangkitkan para makhluk, mereka tenggelam ke dalam kemaksiatan, dan berani kafir kepadaNya, maka mereka merugi dunia dan akhirat. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.”

Sumber: https://tafsirweb.com/2136-surat-al-anam-ayat-12.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

12. Tanyailah mereka: “Siapakah yang merajai langit dan bumi serta memiliki hak untuk mengatur sesuatu yang ada di dalamnya” dan katakanlah: “Semua itu hanya milik Allah,” Sama saja, mereka mengakuinya atau hujjah itu telah telah disampaikan kepada mereka, Allah tetap berkuasa untuk menghukum mereka, namun Dia telah menetapkan pada DiriNya (DzatNya) suatu rahmat, sehingga Dia tidak mempercepat hukuman mereka, bahkan menerima taubat dari mereka. Kemudian aku bersumpa demi Allah bahwa sungguh Dia akan mengumpulkan manusia dari kubur pada hari kiamat yang mana kedatangannya tidak diragukan lagi.

Dan orang-orang yang kufur terhadap Allah, dan tidak beriman dengan rasulNya itu adalah orang-orang yang merugi.

Sumber: https://tafsirweb.com/2136-surat-al-anam-ayat-12.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 12-16 Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Dzat yang memiliki langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya, dan bahwa Dia telah menetapkan rahmat atas DzatNya Yang Maha Suci, sebagaimana yang telah disebutkan dalam kitab shahih Bukhari Muslim dari Al-A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dia berkata,” Nabi SAW bersabda: “Sesumgguhnya Allah, setelah selesai menciptakan makhluk, maka Dia menulis di dalam kitab yang ada di sisiNya di atas 'Arsy, "Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan murkaKu” Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya) (Surah An-Nisa’: 87) Huruf “lam” ini adalah merupakan pendahuluan dari qasam.

Allah bersumpah dengan DzatNya Yang Maha Mulia, bahwa Dia sungguh-sungguh akan mengumpulkan semua hambaNya (di waktu tertentu pada hari yang dikenal) (Surah Al-Waqi’ah: 50) itu adalah hari kiamat yang () (yang tiada keraguan padanya), yaitu tidak ada keraguan tentang hal itu di sisi hamba-hambaNya yang mukmin.

Adapun orang-orang yang ingkar dan berbuat dusta, mereka kebingungan dalam keraguan mereka. Firman Allah SWT: (Orang-orang yang merugikan dirinya) yaitu hari kiamat (Mereka itu tidak beriman) yaitu mereka tidak percaya dengan hari kiamat dan tidak takut pembalasan yang buruk pada hari itu. Kemudian Dia berfirman: (Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada pada malam dan siang hari) yaitu setiap makhluk hidup di langit dan bumi adalah hamba dan makhluk Allah, berada di bawah kekuasaan, pengaturan, dan kendaliNya, tidak ada Tuhan selain Dia. (Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) yaitu Dzat yang Maha Mendengar ucapan hamba-hambaNya, lagi Maha Mengetahui gerakan mereka, yang terpendam dalam hati mereka, dan yang mereka rahasiakan.

Kemudian Allah SWT berfirman kepada hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW yang Dia utus dengan membawa tauhid yang agung dan syariat yang lurus. Allah memerintahkannya untuk mengajak manusia ke jalan Allah yang lurus (Katakanlah "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi?”) sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Maka apakah kalian menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” (64)) (Surah Az-Zumar) Maknanya adalah “Aku tidak menjadikan pelindung kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, sesungguhnya Dia adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi, yaitu Pencipta keduanya yang tanpa contoh sebelumnya (Padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan) yaitu Dia adalah Dzat yang memberi rezeki kepada makhlukNya, tanpa membutuhkan mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (58)) (Surah Adz-Dzariyat) Sebagian ulama membaca ayat ini (Padahal Dia memberi makan dan tidak pernah makan) yaitu tidak makan. (Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya aku menjadi orang yang pertama sekali berserah diri (kepada Allah).") yaitu dari umat ini (dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik" (14) Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku" (15)) yaitu hari kiamat (Barang siapa dijauhkan azab darinya) azab (pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya) yaitu Allah telah merahmatinya (Dan itulah keberuntungan yang nyata) sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung) (Surah Ali Imran: 185) “Al-fauz” adalah mendapatkan keuntungan dan tidak rugi

Sumber: https://tafsirweb.com/2136-surat-al-anam-ayat-12.html

Informasi Tambahan

Juz

7

Halaman

129

Ruku

103

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved