الانعام (Al-An'am)
Surat ke-6, Ayat ke-52
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ ۗمَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُوْنَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka, sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan janganlah engkau (wahai nabi), menjauhka dari majelismu orang-orang islam lemah yang menyembah tuhan mereka di pagi dan di petang hari, sedang mereka itu mengharapkan dengan amal-amal shalih yang mereka perbuat wajah Allah. Engkau tidak terkena tanggung jawab sedikitpun atas perbuatan-perbuatan orang-orang faqir itu. Allah lah yang memintai pertanggungjawaban kepada mereka.
Dan merekapun tiadk memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu. Maka jika engkau mengusir mereka, niscaya engkau termasuk orang-orang yang melampaui batas rambu-rambu Allah yang meletakan sesuatu tidak pada tempatnya yang tepat.
Sumber: https://tafsirweb.com/2176-surat-al-anam-ayat-52.html
📚 Tafsir as-Sa'di
52. “ Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhanmu di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki wajahNya.” Janganlah kamu mengusir orang-orang ahli ibadah dan ihklas dari dirimu dan dari teman bergaulmu karena kamu ingin bergaul dengan selain mereka. Janganlah kamu mengusir orang-orang yang selalu berdo’a kepada tuhanmu dengan do’a ibadah melalui dzikir, shalat dan lain-lain serta doa permintaan di awal dan akhir siang dan yang mereka cari adalah Wajahullah. Mereka tidak mempunyai tujuan selain tujuan yang mulia ini, mereka tidak layak untuk diusir dan diacuhkan.
Justru mereka layak untu diberi loyalitas, dicintai, dibantu, dan didekati, karena mereka adalah manusia pilihan walaupun mereka adalah orang-orang yang miskin orang-orang yang mulia dalam arti sebenarnya, walaupun di mata manusia mereka di remehkan. “ Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka, dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu.” Maksudnya, masing-masing memiliki hisab dan amalannya yang baik dan yang buruk, “ yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” Rasululoh telah benar-benar menaati perintah ini, jika orang-orang Mumin duduk bersamanya, maka beliau menyabarkan dirinya terhadap mereka, bergaul baik dengan mereka, berdikap ramah, berprilaku baik, dan mendekatkan dirinya kepada mereka, bahkan mereka adalah mayoritas ahli majelisnya. Penyebab turunnya ayat-ayat ini adalah beberapa kalangan orang-orang Quraisy atau orang-orang Arab yang keras berkata kepada Nabi, “ Jika kamu ingin kami beriman dan mengikutimu, maka usirlah fulan dan fulan orang-orang fakir dari kalangan sahabat karena kami malu jika orang Arab melihat kami duduk dengan orang-orang miskin itu.” Karena buguti nabi ingi mengislamkan mereka , dan agar mereka mengikutinya, maka hatinya mempunyai cenderung kesana, maka Allah memperingatkan dengan ayat-ayat ini dan sejenisnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2176-surat-al-anam-ayat-52.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
52 Dan janganlah kamu mengusir orang-orang fakir miskin dari majlismu wahai rasul, sedangkan mereka juga menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka hanya mengharap keridhoan Tuhannya dalam beribadah. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka atas dasar bahwa mereka tidak sederajat dengan orang-orang yang selain mereka dalam agama dan keutamaan, lalu engkau menjadi orang zalim jika mengusir mereka. Ayat ini turun untuk Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdullah bin Mas’ud dan Urbiah, mereka berkata kepada Rasulullah: Usirlah mereka, karena kami malu jika kami menjadi pengikutmu seperti mereka itu.” Riwayat ini adalah riwayat Ibnu Hubban dan Hakim yang menerangkan Ibnu Mas’ud bersama para pembesar Qurays, dan riwayat yang sahih adalah riwayat Muslim yang menerangkan bahwa orang enam itu yang meminta untuk mengusir orang-orang fakir miskin itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/2176-surat-al-anam-ayat-52.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 50-54 Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Katakanlah, "Aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku") yaitu aku tidak memiliki dan mengaturnya (dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib) yaitu aku tidak berkata kepada kalian bahwa sesungguhnya aku mengetahui perkara ghaib, karena sesungguhnya itu merupakan ilmu Allah SWT; dan aku tidak mengetahuinya kecuali yang diperlihatkan oleh Allah kepadaku (dan tidak (pula) aku mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah malaikat) yaitu aku tidak mengklaim bahwa bahwa diriku adalah malaikat. Aku hanya seorang manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT. Dia memuliakan dan memberiku nikmat dengan itu.
Oleh karena itu Allah berfirman: (Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku) yaitu aku tidak menyimpang darinya meskipun hanya sejengkal, dan tidak pula kurang dari itu. (Katakanlah, "Apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat?”) yaitu apakah orang yang mengikuti kebenaran dan mendapat petunjuk kepada kebenaran itu sama dengan orang yang tersesat dari kebenaran sehingga dia tidak mengikutinya? (Maka apakah kalian tidak memikirkannya?) Ini semabagimana firman Allah: (Adakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta?
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (19)) (Surah Ar-Ra'd).
Firman Allah (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedangkan bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu berilah peringatan dengan Al-Qur'an ini, wahai Muhammad! (orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka) (Surah Al-Mu’minun: 57) yaitu orang-orang (yang takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk) (Surah Ar-Ra’d:21) (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) yaitu hari kiamat (sedangkan bagi mereka tidak ada) pada hari itu (seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu tidak ada kerabat dan orang yang memberi syafaat bagi mereka dari azabNya, jika Allah menghendakinya (agar mereka bertakwa) yaitu peringatkanlah tentang hari yang tidak ada hakim saat itu selain Allah SWT (agar mereka bertakwa) jadi mereka beramal (shalih) di dunia ini, yang membuat Allah menyelamatkan mereka pada hari kiamat dari azabNya, dan Dia akan melipatgandakan kepada mereka pahalaNya dengan sangat banyak.
Firman Allah (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu janganlah kamu menjauhkan orang-orang yang disifati dengan sifat itu darimu, melainkan jadikanlah mereka sebagai teman-teman duduk dan teman-teman dekatmu. Sebagaimana firmanNya: (Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (28)) (Surah Al-Kahfi).
Firman Allah: (orang-orang yang menyeru Tuhannya) yaitu mereka menyembah dan memohon kepadaNya (di pagi hari dan petang hari) Sa'id bin Al-Musayyib, Mujahid, dan Qatadah berkata yang dimaksud adalah shalat fardu. Ini sebagaimana firman ALlah: (Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku (serulah Aku), niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian”) (Surah Ghafir: 60) yaitu Aku menerima doa kalian.
Firman Allah: (sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu dengan amal itu mereka mengharapkan ridha Allah yang mulia, mereka kerjakan ikhlas dalam melakukan ibadah dan ketaatan. Firman Allah: (Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka, dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu) sebagaimana nabi Nuh berkata untuk menjawab orang-orang yang berkata, (Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (112) Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kalian menyadari (113)) (Surah Asy-Syu'ara) yaitu sesungguhnya hisab mereka intu di sisi Allah SWT, dan aku tidak bertanggung jawab sedikitpun atas hisab mereka, sebagaimana mereka tidak bertanggung jawab sedikit pun atas hisabku.
Firman Allah: (Yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) yaitu jika kamu melakukan itu, dan keadaannya seperti itu. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Para pemuka Quraisy lewat di hadapan Rasulullah SAW dan di sisi beliau terdapat Khabbab, Shuhaib, Bilal, dan Ammar. Lalu mereka berkata, "Wahai Muhammad, apakah kamu rela bersama dengan orang-orang itu?" Lalu turunlah ayat: (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) sampai dengan firmanNya: (Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?) Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dia berkata,”Sa'd berkata,”Ayat ini diturunkan terkait enam sahabat Nabi SAW, di antaranya adalah Ibnu Mas'ud” Dia berkata,"Kami menemani dan dekat Rasulullah SAW”.
Lalu orang-orang Quraisy berkata, “Kamu selalu mendekati mereka dan menjauh dari kami" Lalu turunlah ayat: (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan di petang hari) Firman Allah SWT: (Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian yang lain) yaitu Kami menguji mereka satu sama lain (supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?”) Demikian itu karena di awal pengutusan Rasulullah SAW seringkali diikuti oleh orang-orang yang dari kalangan laki-laki, wanita, budak-budak lelaki, dan budak-budak perempuan, dan tidak ada yang mengikuti beliau dari golongan orang-orang terpandang kecuali sedikit. Sebagaimana yang dikatakan kaum nabi Nuh kepadanya (Dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja) (Surah Hud: 27) Tujuan orang-orang musyrik Quraisy itu adalah menghina orang-orang mukmin dari kalangan orang-orang yang lemah.
Mereka menyiksa siapa saja dari orang-orang lemah yang berada di bawahnya. Mereka berkata,(Orang-orang seperti inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?) yaitu bahwa Allah tidak layak memberi petunjuk kepada orang-orang ini berupa, jika apa yang mereka ikuti itu baik, dan kami dibiarkan" Sebagaimana firman Allah: (Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tidak mendahului kami (beriman) kepadanya) (Surah Al-Ahqaf: 11) dan (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuannya)?" (73)) (Surah Maryam) Allah SWT berfirman untuk hal itu: (Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata (74)) (Surah Maryam) Allah SWT juga menjawab mereka ketika mereka berkata: (Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? (Allah berfirman menjawab mereka), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?) yaitu tidaklah Allah itu lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepadaNya dengan ucapan, perbuatan, hati mereka.
Allah memberi taufik dan memberi petunjuk kepada keselamatan (Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (16)) (Surah Al-Maidah) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (69)) (Surah Al-'Ankabut) dan dalam hadits shahih disebutkan,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk kalian, dan tidak (pula) kepada warna kulit kalian, tetapi Allah memandang kepada kalbu dan amal perbuatan kalian” Firman Allah: (Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun 'alaikum.”) yaitu muliakanlah mereka dengan menjawab salam mereka, dan sampaikan kabar gembira kepada dengan rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua.
Oleh karena itu Allah: (Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang) yaitu Dia mewajibkan rahmat atas DzatNya Yang Maha Mulia sebagai bentuk karunia, kebaikan, dan anugerahNya untuk mereka (Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan) Beberapa ulama salaf berkata, setiap orang bermaksiat kepada Allah adalah orang yang bodoh. (kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan) yaitu kembali dari apa yang mereka lakukan sebelumnya berupa perbuatan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan memperbaiki amal perbuatannya di waktu mendatang (maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Sumber: https://tafsirweb.com/2176-surat-al-anam-ayat-52.html
Informasi Tambahan
Juz
7
Halaman
133
Ruku
107