الانعام (Al-An'am)
Surat ke-6, Ayat ke-70
وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهٖٓ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌۢ بِمَا كَسَبَتْۖ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ ۚوَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ ࣖ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan tinggalkanlah olehmu (wahai rasul), orang-orang musyrik yang menjadikan agama islam sebagai bahan permaianan dan senda gurau, dengan memperolok-olok ayat-ayat Allah . Dan merekapun telah terpedaya oleh dunia dengan segala keindahannya. Dan ingatkanlah dengan al-qur’an orang-orang musyrik itu dan orang selain mereka, agar jiwa-jiwa mereka tidak tergadai oleh dosa-dosa dan kekafirannya kepada tuhannya.
Dan tidak ada baginya penolong selain Allah yang akan menolongnya sehingga dapat menyelamatkannya dari siksaanNya, juga tidak ada pemberi syafaat baginya di sisi Allah. Meskipun dia mengajukan tebusan dengan apa saja, niscaya tidak akan diterima darinya. Mereka yang telah terpasung oleh dosa-dosa mereka itu, bagi mereka minuman yang sangat panas di dalam neraka dan siksaan yang pedih, akibat kekafiran mereka kepada Allah dan RasulNya, Muhammad , dan agama islam.
Sumber: https://tafsirweb.com/2194-surat-al-anam-ayat-70.html
📚 Tafsir as-Sa'di
70. Yang di tuntut dari para hamba adalah mengiklaskan agama hanya kepada Allah dengan menyembahNya semata tanpa sekutu bagiNya, mengeluarkan segala daya untuk meraih keridoan dan kecintaanNya. Tuntunan itu mengandung pengonsentrasian hati dengan mengarahkannya kepada Allah, dan hendaknya usaha seorang hamba itu bermanfaat, serius dan tidak main-main, ihklas karena hanya wajahNya, bukan karena riya dan sum’ah.
Inilah agama yang hakiki yang di sebut sebagai agama. Adapaun orang yang mengkalim bahwa dia di atas kebenaran, dan bahwa dia adalah ahli takwa dan agama sementara dia telah menjadikan agamanya sebagai bahan main-main dan olok-olok, maka hatinya lalai dari mencintai dan mengenal Allah, dia melakukan semua yang merugikanNya, tenggelam dalam kebahtilan, bermain-main dengan badanNya. Karena perbauatn dan usaha yang bukan karena Allah, maka ia adalah main-main.
Yang demikian ini Allah meminta agar ditinggalkan, diwaspadai, dan tidak ceroboh. “ Dan peringatkanlah mereka denganya,” masudnya, dengan Al-Qur’an sesuatu yang bermanfaat bagi manusia sebagai, perintah, penjelas pendekatan yang baik dengan menyebut sifat-sifat kebaikan yang ada padanya, dan menyebutkan sifat-sifat yang merugikan bagi manusia sebagai pelarangan, menjelaskan jenis-jenisnya, menjelaskan sifat-sifat buruk dan jelek yang ada padanya yang mendorongnya untuk meninggalkannya. Semua itu agar orang tidak di azab karena apa yang di lakukan, yakni sebelum seorang hamba terjun ke dalam dosa dan menangtang dzat yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib serta terus-menerus melakukan perbuatan-perbuatan yang di takuti. Berilah dia peringatan dan nasihat agar dia jera, berhenti melakukannya lagi.
FirmanNya, “ tidak aka ada paginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa’at selain Allah,” yakni sebelum dosa-dosa yang meliputinya yang mana tidak seorangpun mahkluk yang bisa memberinya manfaat, baik itu kerabat dan teman. Tidak ada seroangpun selain Allah yang mengurusinya, dan tidak seorangpun memberi syafa’at kepadanya. “Dan jika ia menebus dengan segala tebusan pun,” maksudnya, menebusnya dengan sepenuh tebusan, walaupun dengan emas sepenuh bumi, “ niscaya tidak akan di teriman darinya.” Maksudnya, tebusan tersebut tidak di terima dan tidak berguna. “mereka itulah,” maksudnya, orang-orang yang kriteria di atas, adalah “ orang-orang yang di jerumuskan ke dalam neraka.” Maksudnya, dibinasakan, dan tidak ada lagi harapan baik bagi mereka, “ di sebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka di sediakan minuman dari air yang sedang mendidih.” Yakni air yang panas, sehinga karena sangat panasnya ia melepuhkan wajah dan memotong usus-usus mereka, “ dan azab yang pedih di sebabkan kekafiran mereka dahulu.”
Sumber: https://tafsirweb.com/2194-surat-al-anam-ayat-70.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
70 Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai mainan dan senda gurau, atau hanya sebagai olok-olokan atau tontonan saja. Dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia dan segala perhiasannya, sehingga mereka mengingkari hari kebangkitan dan melupakan kehidupan akhirat. Peringatkanlah mereka dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri mereka tidak dijerumuskan ke dalam neraka Jahannam, karena perbuatan maksiat mereka sendiri ketika di dunia.
Maksudnya: diberi peringatan dengan Alquran agar diri mereka selamat dari azab sebelum mereka diberi azab itu. Tidak akan ada pelindung baginya dan tidak pula pemberi syafa’at dari azab-Nya selain dari Allah. Bahkan jika ia menebus dengan segala macam tebusan apapun yang dia miliki, meskipun emas seisi dunia niscaya tidak akan diterima.
Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam azab sebab perbuatan buruk mereka. Mereka akan akan diberi minum yang sangat panas di neraka Jahannam dan azab yang pedih disebabkan kekafiran dan olok-olok mereka dahulu atas ayat-ayat Allah.
Sumber: https://tafsirweb.com/2194-surat-al-anam-ayat-70.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Firman Allah SWT: (Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia) yaitu tinggalkan dan berpalinglah dari mereka, serta abaikanlah mereka, sesungguhnya mereka adalah orang-orang kembali kepada azab yang besar, Oleh karena itu Allah berfirman: (Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an itu) yaitu ingatkanlah manusia dengan Al-Qur'an ini, dan peringatkanlah mereka dengan kemurkaan dan azab Allah yang pada hari kiamat.
Firman Allah SWT: (agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatannya sendiri) yaitu agar tidak dijerumuskan Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, dan As-Suddi,”Makna “Tubsala” adalah diserahkan. Al-Walibi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, maknanya adalah dipermalukan. Qatadah berkata bahwa maknanya adalah ditahan, Murrah dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknya adalah disiksa Semua pendapat dan ungkapan itu memiliki makna yang berdekatan.
Kesimpulannya adalah diserahkan kepada kehancuran, dihalangi dari kebaikan, dan disandera dari meraih sesuatu yang dia cari, sebagaimana firmanNya: (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39)) (Al-Muddatsir) Firman Allah: (Tidak akan ada baginya pelindung, tidak (pula) pemberi syafaat) yaitu tidak ada satupun kerabat dan orang yang memberi syafaat saat itu. Sebagaimana Allah berfirman: (sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim) (Surah Al-Baqarah) dan (Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan tidak akan diterima darinya) yaitu jika setiap tebusan digunakan untuk menebusnya, hal itu tetap tidak diterima darinya.
Sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi) (Surah Ali Imran: 91) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka sendiri)
Sumber: https://tafsirweb.com/2194-surat-al-anam-ayat-70.html
Informasi Tambahan
Juz
7
Halaman
136
Ruku
109