البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-79
فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتٰبَ بِاَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هٰذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ لِيَشْتَرُوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗفَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ اَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ
Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Maka kebinasaan dan ancaman yang keras bagi para pendeta busuk dari kalangan Yahudi yang menulis Kitab dengan tangan-tangan mereka, lalu mereka mengatakan “ini berasal dari sisi Allah” padahal bertentangan dengan apa yang Allah turunkan kepada nabi Nya Musa Alaihissalam, supaya mereka dapat mengambil keuntungan duniawi sebagai imbalannya. Maka bagi mereka siksaan yang membinasakan dikarenakan tulisan mereka yang batil yang ditulis dengan tangan-tangan mereka, dan bagi mereka siksaan yang membinasakan atas harta haram yang mereka ambil sebagai imbalannya, seperti uang suap dan lainnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/463-surat-al-baqarah-ayat-79.html
📚 Tafsir as-Sa'di
79. Allah ta’ala mengancam orang-orang yang merubah kitab suci yang berkata tentang apa yang mereka rubah dan dan apa yang mereka tulis, ”ini dari Allah.” Ayat ini mengandung isyarat tentang menampakkan kebatilan dan menyembunyikan kebenaran, dan mereka melakukan hal itu dengan ilmu, ”untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.” Seluruh dunia dari awal hingga akhirnya merupakan keuntungan yang sedikit, lalu mereka menjadikan kebatilan mereka sebagai sekutu, yang mana mereka berburu dengannya harta benda dan apa pun yang ada di tangan manusia. Dan mereka menzhalimi orang-orang tersebut dalam dua aspek: yaitu aspek mencampuradukkan agama mereka dan aspek mengambil harta mereka tanpa hak bahkan dengan cara yang paling batil.
Hal itu lebih besar dosanya daripada orang yang mengambilnya tanpa izin atau mencuri dan semacamnya. Oleh karena itu, Allah mengancam mereka dengan dua perkara tersebut, Allah berfirman, “Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang di tulis oleh tangan mereka sendiri, ” yaitu disebabkan perubahan kebatilan, “dan kecelakaan besarlah bagi mdereka, akibat apa yang mereka kerjakan, ” disebabkan harta.
Kata ‘wailun’ itu bermakna azab yang keras dan kerugian, dan termasuk didalamnya adalah azab yang pedih. Syaikhul Islam berkata ketika menyebutkan ayat-ayat ini dari fimanNya, “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘kamipun telah beriman, ’ tetapi apabila mereka berada sesame mereka saja, mereka berkata, ‘Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu dihadapan Rabbmu; tidakkah kamu mengerti?’ tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah meengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, ’Ini dari Allah, ’ (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” “Sesungguhhnya Allah ta’ala mencela orang-orang yang merubah ayat-ayat dari makna-makna yang dimaksudkan.
Hal ini meliputi orang yang membawa (mengajarkan) al-Qur’an dan as-sunnah dengan dasar-dasar yang mereka buat dari bid’ah-bid’ah yang batil, dan Allah juga mencela orang-orang yang tidak mengerti al-Kitab kecuali hanya dongeng bohong belaka, yang ini juga meliputi orang yang meninggalkan tadabbur al-Qur’an dan dia tidak mengerti apa-apa kecuali hanya sekedar membaca huruf-hurufnya saja, dan juga meliputi orang yang menulis sebuah karangan dengan tangannya sendiri yang bertentangan dengan kitabullah demi sekedar mendapatkan faidah dunia lalu dia bertkata bahwa tulisan itu datangnya dari sisi Allah, seperti dia mengatakan, ’inilah syariat dan agama itu, dan inilah makna al-Qur’an dan as-sunnah, dan inilah pemikiran para salaf dan para ulama umat, inilah dasar-dasar agama yang harus diyakini, baik secara wajib ain maupun kifayah.’ Dan juga meliputi orang yang menyembunyikan sesuatu yang telah dia ketahui Dari al-Qur’an dan as-Sunnah agar sesorang yang menyelisihinya tidak berhujjah dengannya atas kebenaran yang dia katakan. Perkara-perkara seperti ini sangat banyak terjadi pada hamba-hamba hawa nafsu secara umum -seperti ar-Rafidhah [dan al-jahmiyah dan semacamnya dari pengikut –pengikut hawa nafsu dan ilmu kalam, dan pada pengikut hawa nafsu ]-dan secara khusus seperti juga banyak orang-orang yang bernisbat kepada para ahli fikih…”
Sumber: https://tafsirweb.com/463-surat-al-baqarah-ayat-79.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
Kebinasaan, kehancuran, dan azab bagi mereka yang merubah/memalsukan isi Taurat dengan tangan-tangan pendosa mereka. Mereka sebenarnya tahu bahwa semua itu hanya bersumber dari angan-angan mereka sendiri. Namun lebih celaka, mereka mengkalim kepada kaumnya bahwa apa yang mereka sampaikan adalah dari Allah.
Mereka memberikan narasi, seakan-akan semua itu benar-benar bersumber dari Taurat. Dengan tujuan agar mereka memperoleh keuntungan dunia yang bersifat fana. Maka azab bagi mereka atas pemalsuan dan pengubahan isi Taurat yang mereka lakukan, serta azab atas harta yang mereka dapatkan dari menjual kalamullah.
Ayat ini turun sebagaimana penjelasan Al Abbas bahwa para pendeta Yahudi telah merubah/memalsukan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan menggantinya dengan sifat lain.
Sumber: https://tafsirweb.com/463-surat-al-baqarah-ayat-79.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Allah SWT berfirman, (Di antara mereka ada yang buta huruf) yaitu, dari golongan Ahli Kitab, dikatakan oleh Mujahid. "Al-Ummiyyun" adalah bentuk jamak dari "Ummiyyu" yang artinya orang yang tidak pandai menulis, diungkapkan oleh Abu Al-'Aliyah, Ar-Rabi', Qatadah, Ibrahim An-Nakha'i, dan lainnya. Ini juga disebutkan dalam firman Allah SWT: "(tidak memahami Kitab)" yaitu mereka tidak mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Terkait hal ini, di dalam sifat-sifat nabi Muhammad yaitu bahwa beliau adalah nabi ummi karena beliau tidak pandai menulis, sebagaimana Allah SWT berfirman: "(Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya) [Surah Al-'Ankabut].
Nabi SAW bersabda "Kita ini adalah ummat yang ummi, yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu ini dan ini….." maksudnya, kita tidak memisahkan ibadah kita terkait waktu-waktunya pada kitab dan tidak pula pada perhitungan. Dan firman Allah SWT: (kecuali hanya berangan-angan) kecuali sangkaan-sangkaan belaka. Ibnu Abi Thalhah meriwatkan Ibnu Abbas berkata bahwa maksudnya adalah hanya omong kosong saja.
Abu Al-'Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah berkata bahwa makna (kecuali hanya berangan-angan) yaitu mereka berangan-angan kepada Allah terhadap apa yang tidak mereka miliki. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, (kecuali hanya berangan-angan) maksudnya, mereka berangan-angan. Mereka berkata, "Kami adalah ahli Kitab, padahal mereka bukan termasuk ahli Kitab" Dari Ibnu Abbas (tidak memahami Kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga) maknanya adalah mereka tidak memahami isinya dan mereka menentukan kenabianmu berdasarkan sangkaan belaka.
Mujahid berkata, (mereka hanya menduga-duga) maknanya adalah mereka berdusta. Qatadah, Abu Al-'Aliyah, dan Ar-Rabi' berkata, "Mereka berprsangka terhadap Allah dengan sangkaan yang tidak benar. Firman Allah SWT: (Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah) mereka adalah kelompok lain dari kalangan orang Yahudi. mereka adalah orang yang menyeru kepada kesesatan dengan menggunakan kebohongan dan dusta kepada Allah, dan mereka memakan harta orang lain dengan cara yang bathil.
Firman Allah SWT (Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah) Kata "Al-wailu" artinya adalah kecelakaan dan kehancuran. Itu merupakanistilah yang terkenal dalam bahasa. Ibnu Abbas berkata, (Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri)) maksudnya yaitu para pendeta Yahudi.
Demikian juga yang dikatakan Sa'id meriwayatkan dari Qatadah, mereka adalah orang Yahudi" Az-Zuhri berkata: "Ubaidillah bin Abdullah memberitahukan kepadaku dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Wahai orang-orang muslim, bagaimana bisa kalian bertanya kepada Ahli Kitab tentang sesuatu, padahal Kitab Allah yang dturunkan kepada nabiNya adalah pemberi kabar berita Allah yang kalian baca dengan mata terpejam itu tidak akan berubah. Allah YSWT telah memberitahu kalian bahwa Ahli Kitab telah mengganti dan mengubah kitab Allah, serta menulis ulang kitab itu dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka berkata, “Ini berasal dari sisi Allah” agar mereka bisa mejualnya dengan harga yang murah. Tidakkah kalian dilarang untuk meminta penjelasan dari mereka oleh pengetahuan yang telah datang kepada kalian?
Demi Allah, kami tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang pernah bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian.'' Diriwayatkan oleh Bukhari dari Az-Zuhri. Al-Hasan bin Abi Al-Hasan Al-Basri berkata: “Harga yang murah tersebut adalah dunia dengan seluruh isinya. Dan firmanNya: (Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri)) maknanya yaitu kecelakaanlah bagi mereka karena menulis dengan tangan mereka sendiri suatu kebohongan, fitnah, dan tuduhan palsu, dan celakalah mereka karena apa yang mereka makan dari hasil perbuatan maksiat
Sumber: https://tafsirweb.com/463-surat-al-baqarah-ayat-79.html
Informasi Tambahan
Juz
1
Halaman
12
Ruku
10