Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-83

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ingatkan wahai Bani Israil ketika kami mengambil janji yang dikukuhkan dari kalian, Agar kalian beribadah kepada Allah semata tidak ada sekutu baginya, hendaknya kalian berbuat baik kepada kedua orang tua, dan orang-orang dari kaum kerabat,dan sedekah kepada anak-anak yang bapak-bapak mereka meninggal dunia sebelum mereka berusia balig, dan kepada orang-orang yang membutuhkan yang tidak memiliki apa yang mencukupi kebutuhan mereka, dan hendaklah berkata kepada sekalian manusia dengan tutur kata yang terbaik disertai dengan melaksanakan sholat, membayar zakat. Tapi kemudian kalian berpaling dan melanggar perjanjian itu (kecuali sebagian kecil dari kalian yang terus diatas janji itu), sedang kalian berkelanjutan dalam keberpalingan itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/473-surat-al-baqarah-ayat-83.html

📚 Tafsir as-Sa'di

83. Syariat-syariat ini adalah diantara dasar-dasar agama yang diperintahkan oleh Allah pada setiap syariat yang diturunkan, karena meliputi maslahat-maslahat yang umum dalam setiap masa dan tempat, yang tidak disentuh oleh hokum naskh, sebagai dasar agama. Karenanya Allah memerintahkan kepada kita untuk itu dalam firman-Nya : "dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan_nya dengan sesuatupun" sampai akhir ayat. firmanNya “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil.” Ini merupakan bagian dari kekerasan hati mereka, bahwa setiap perintah yang ditunjukkan kepada mereka, niscaya mereka melanggarnya, dan mereka tidaklah menerimanya, kecuali dengan sumpah-sumpah yang kuat dan janji-janji yang kokoh.

Dan perjanjian tersebut adalah “janganlah kamu menyembah selain Allah.” Ini merupakan perintah untuk menyembah kepada Allah semata dan larangan dari mempersekutukanNya. Ini adalah dasar agama, dimana segala perbuatan tidak akan diterima bila tidak berdasar diatasnya, dan hal itu adalah hak Allah atas hamba-hambaNya. Kemudian Allah berfirman, ”dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, ” yakni berbaktilah kalian kepada kedua orang tua ini.

Bersifat umum mencakup segala kebajikan, baik perkataan maupun tindakan yang merupakan perbuatan baik kepada mereka. Ayat ini menunjukkan larangan dari berbuat buruk kepada kedua orang tua atau larangan tidak berbuat baik dan berbuat jelek, karena yang wajib adalah berbuat baik, dan perintah kepada sesuatu adalah larangan dari hal yang bertentangan dengannya. Dan kebalikan dari berbuat kebaikan ada dua, berbuat buruk yang merupakan kejahatan yang paling besar, dan meninggalkan berbuat baik sekalipun tidak berbuat buruk, juga merupakan hal yang diharamkan, akan tetapi tidak mesti di samakan dengan yang pertama .

Dan seperti ini juga hukumnya dalam hal silaturahim kepada kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Adapun perincian masalah berbuat baik tidaklah terbatas oleh bilangan, akan tetapi dengan definisi sebagaimana yang telah berlalu. Kemudian Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik secara umum dengan firmanNya, “Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,” dan diantara perkataan yang baik adalah memerintah mereka kepada yang ma’ruf dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar, serta mengajarkan ilmu kepada mereka, menyebarkan salam dan wajah berseri, dan lain sebagainya dari perkataan-perkataan yang baik.

Dan ketika tidak semua manusia mampu berbuat baik dengan hartanya, maka mereka diperintahkan dengan suatu hal yang mereka mampu melakukannya untuk berbuat baik kepada setiap makhluk, yaitu berbuat baik dengan perkataan. Dengan demikian termasuk dalam kandungan hal itu juga adalah larangan dari perkataan yang buruk kepada manusia hingga kepada kaum kafir. Oleh karena itu Allah berfirman : "dan janganlah mendebat ahlu kitab kecuali dengan cara yang baik" Dan di antara tata krama seorang manusia yang telah Allah didikkan kepada hamba-hambaNya adalah agar manusia itu mulia dalam perkataan maupun tindakannya, tidak berlaku keji dan tidak pula jorok, tidak mencela dan tidak juga bertengkar, akan tetapi berakhlak yang baik, luas keramahannya, pandai bergaul dengan setiap orang, bersabar atas segala yang diterima dari gangguan makhlukNya sebagai tindakan menaati perintah Allah dan peengharapan atas ganjaranNya.

Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk mendirikan Shalat dan menunaikan Zakat, karena seperti yang telah dijelaskan bahwa shalat itu mengandung sikap keikhlasan kepada dzat yang disembah, sedangkan zakat mengandung tindakan berbuat baik kepada hamba. Kemudian setelah perintah ini, kalian pasti mendapatkan kebaikan-kebaikan dan justru dengan adanya perintah –perintah yang baik tersebut, yang mana bila seorang yang sangat jeli dan paham melihat hal-hal itu niscaya dia akan mengetahui kebaikan Allah ta’ala terhadap hamba-hambaNya yang memerintahkan hal-hal tersebut kepada mereka dan memuliakan mereka dengannya, yang telah mengambil janji-janji atas kalian, ” kamu tidak memenuhi janji itu, ” dengan cara berpaling, karena orang byang berbalik pergi itu kadang masih memiliki niat untuk kembali lagi kepada hal yang dia tinggalkan, namun mereka ini sama sekali tidak memiliki keinginan dan tidak pula punya niat untuk kembali. Maka mari kita berlindung kepada Allah dari keterhinaan.

Dan firmanNya, “Kecuali sebagian kecil dari kamu, ” ini adalah pengecualian, agar tidak timbul asumsi bahwasanya mereka berpaling semuanya, maka Allah mengabarkan bahwa ada sedikit diantara mereka yang dilindungi oleh Allah dan dikukuhkan dalam hal tersebut.

Sumber: https://tafsirweb.com/473-surat-al-baqarah-ayat-83.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Wahai Rasul, ingatlah isi perjanjian yang diucapkan oleh Bani Israil: bahwa mereka tidak akan menyembah selain Allah, berbakti kepada orang tua baik denganinteraksi yang baik, tawadhu’, dan melaksanakan perintah mereka. Kemudian berbuat baik kepada tetangga, menyambung silaturrahmi serta memenuhi hak-hak mereka. Kemudian berbuat baik kepada anak-anak yatim-piatu yang telah kehilangan orang tua mereka sejak kecil, juga kepada para fakir miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Interaksi dengan sesama dengan interaksi yang baik dan terpuji. Melaksanakan sholat tepat pada waktunya serta menunaikan zakat. Namun, pada kenyataanya kalian mengingkari perjanjian ini, hanya sedikit yang menepatinya, sepearti Abdullah ibn Salam dan para sahabatnya.

Adapun kalian ingkar terhadap perjanjian ini dengan penuh pengingkaran

Sumber: https://tafsirweb.com/473-surat-al-baqarah-ayat-83.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT telah mengingatkan kepada Bani Israil tentang perintah-perintah yang telah diberikan kepada dan mengambil perjanjian atas mereka untuk melaksanakan perintah itu, namun mereka berpaling dari hal itu sepenuhnya. Mereka dengan sengaja mengabaikannya, padahal mereka mengetahui dan mengingatnya. Allah SWT memerintahkan mereka untuk menyembah hanya kepadaNya, dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun.

Perintah ini berlaku untuk seluruh makhlukNya. Untuk seluruh makhlukNya itu sebagaimana firman Allah SWT (Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku") [Surah Al-Anbiya] dan firmanNya (Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu") [Surah An-Nahl: 36].

Ini adalah hak yang paling mulia dan paling agung, yaitu hak Allah SWT untuk disembah tanpa ada sekutu bagiNya, dan selain ituadalah hak para makhluk, hak yang paling kuat dan yang harus diutamakan adalah hak orang tua. karena itu, Allah SWT membandingkan antara hakNya dengan hak orang tua, sebagaimana firmanNya, (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.) [Surah Luqman: 14], (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. ….) [Surah Al-Isra: 23] sampai (Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan) [surah Al-Isra: 26].

Dalam kitab shahih Bukhari-Muslim, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata, " Aku bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang amalan apakah yang paling disukai oleh Allah? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kemudian apa? Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada kedua orangtua.” Kemudian apa?

Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah" Terkait firman Allah SWT,(Janganlah kamu menyembah selain Allah) Az-Zamakhshari berkata, "Ini adalah khabar yang menunjukkan arti “thalab” (permintaan), dan ini lebih tegas. Dia membacanya sebagaimana orang terdahulu membaca, lalu “an” dibuang dan menjadi marfu’ Dia berkata (anak-anak yatim) yaitu anak-anak kecil yang tidak mendapatkan nafkah dari bapak mereka. Ulama’ bahasa mengatakan bahwa yatim dalam konteks anak cucu nabi Adam adalah tidak punya bapak, dalam hewan hewan adalah tidak punya induk.

Al-Mawardi mengatakkan bahwa yatim dalam konteks anak cucu nabi Adam adalah tidak punya ibu juga. Sedangkan orang-orang miskin adalah orang-orang yang tidak mendapatkan sesuatu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Pembahasan tentang kelompok-kelompok ini akan diuraikan dalam ayat 'An-Nisa' di mana Allah SWT secara jelas memerintahkan kita untuk melakukan hal tersebut dalam dalam firmanNya: (Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang orang tua) (Surah An-Nisa’: 36) Firman Allah SWT (serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia) maknanya yaitu berbicaralah kepada mereka dengan kata-kata yang baik dan lembut, Hal Ini juga mencakup perintah untuk melakukan kebaikan dan larangan melakukan kemungkaran Sesuai dengan perintah untuk berbicara kepada manusia dengan kata-kata yang baik setelah memerintah mereka untuk berbuat baik itu dengan tindakan.

Jadi harus digabungkan antara dua perbuatan baik itu yaitu dalam tindakan dan perkataan. Kemudian Allah menguatkan perintah untuk menyembah hanya kepadaNya dan berbuat baik kepada manusia dengan sesuatu yang sudah ditentukan, yaitu shalat dan zakat. Allah SWT berfirman: (Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat) (Surah Al-Baqarah: 43).

Dia memberitahu bahwa mereka semua telah berpaling dari kewajiban tersebut, yaitu meninggalkannya dan berpaling darinya setelah mengetahuinya, kecuali hanya sedikit di antara mereka. Sunggub Allah SWT telah memerintahkan umat ini dengan hal serupa dalam Surah An-Nisa dengan berfirman (Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (36)) (Surah An-Nisa’).

Lalu umat ini melaaksanakan perintah yang belum dilaksanakan oleh umat-umat sebelumnya. Segala puji bagi Allah

Sumber: https://tafsirweb.com/473-surat-al-baqarah-ayat-83.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

12

Ruku

11

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved