Kembali ke Surat Al-An'am

الانعام (Al-An'am)

Surat ke-6, Ayat ke-127

۞ لَهُمْ دَارُ السَّلٰمِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Bagi mereka (disediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya. Dan Dialah pelindung mereka karena amal kebajikan yang mereka kerjakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran disisi tuhan mereka pada hari kiamat ada tempat tinggal yang penuh keselamatan dan aman dari segala hal yang tidak disukai, yaitu surga; dan Dia adalah penolong dan pelindung mereka, sebagai balasan bagi mereka atas amal-amal mereka yang shalih.

Sumber: https://tafsirweb.com/2251-surat-al-anam-ayat-127.html

📚 Tafsir as-Sa'di

127. Oleh karena itu DIa berfirman, “Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga).” Surga dinamakan Darussalam karena keselamatannya dari segala kekurangan, cacat, kerusuhan, kesedihan, kecemasan, dan penganggu-pengganggu lainnya. Hal itu secara otomatis menunjukkan bahwa nikmatnya benar-benar sempurna dan benar-benar lengkap di mana orang yang ingin menjelaskannya tidak mampu untuk menjelaskannya.

Para pengkhayal tidak akan berkhayal melebihi hakikatnya, berupa nikmat rohani, hati, dan badan. Mereka mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mta, dan mereka kekal di dalamnya. “Dan Dia-lah Pelindung mereka,” Yang mengatur dan mendidik mereka, menyayangi mereka dalam segala perkara mereka, membantu mereka untuk menaatiNya, memudahkan untuk mereka segala sebab yang mengantarkan kepada kecintaanNya. Dia melindungi mereka karena amal baik mereka dan persembahan mereka di mana tujuan mereka adalah ridha Allah, lain halnya dengan orang yang berpaling dari pelindungNya dan mengikuti hawa nafsunya, dia dikuasai oleh setan, maka setanlah yang mengusirnya sehingga ia merusak agama dan dunianya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2251-surat-al-anam-ayat-127.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

127 Bagi mereka yang senantiasa mengingat dan mengambil pelajaran disediakan surga Darussalam tempat tinggal yang penuh kedamaian dari segala ketidaknyamanan. Pada hari kiamat Allah lah penguasa segala urusan mereka, sekaligus penolong mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.

Sumber: https://tafsirweb.com/2251-surat-al-anam-ayat-127.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 126-127 Ketika Allah SWT menyebutkan jalan orang-orang yang tersesat dan menolak jalanNya. Dia memberitahukan tentang kemuliaan yang Dia sampaikan kepada RasulNya, yaitu petunjuk dan agama yang benar. Lalu Allah SWT berfirman: (Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus) menjadi manshub sebagai haal, yaitu ini adalah agama yang Kami syariatkan untukmu, wahai Muhammad, melalui apa yang Kami wahyukan kepadamu berupa Al-Qur'an ini, yaitu jalan Allah yang lurus.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Al-Harits dari Ali tentang sifat Al-Qur'an, yaitu: “Jalan Allah yang lurus, dan tali Allah yang kuat. Al-Qur’an juga merupakan peringatan yang bijaksana. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Turmudzi. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami)) yaitu kami menjelaskan, menerangkan, dan menafsirkannya (kepada orang-orang yang mengambil pelajaran) yaitu bagi orang yang memiliki pemahaman, kesadaran dan berpikir tentang Allah dan RasulNya (Bagi mereka (disediakan) rumah keselamatan) yaitu surge (Pada sisi Tuhannya) yaitu hari kiamat.

Allah menggambarkan surga di sini dengan “Darus salam” karena keselamatan mereka dalam jalan yang mereka lewati berupa jalan yang lurus yang mengikuti jejak dan jalan para nabi. Sebagaimana mereka selamat dari malapetaka penyimpangan, mereka dapat mencapai surga. (dan Dialah Pelindung mereka) Dzat yang memelihara, menolong, dan mendukung mereka. (disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan) yaitu balasan atas amal shalih mereka, Allah membimbing dan memberi mereka surga dengan karunia dan kemurahanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2251-surat-al-anam-ayat-127.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

144

Ruku

116

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved