Kembali ke Surat Al-An'am

الانعام (Al-An'am)

Surat ke-6, Ayat ke-134

اِنَّ مَا تُوْعَدُوْنَ لَاٰتٍۙ وَّمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ

Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya apa yang dijanjikan tuhan kalian kepada kalian (wahai kaum musyrikin), berupa siksaan atas kekafiran kalian, pasti akan menimpa kalian. Dan kalian tidak akan mampu melemahkan tuhan kalian dengan melarikan diri darinya. Dia maha kuasa untuk menghidupkan kalian kembali, walaupun kaian telah menjadi tanah dan tulang-belulang.

Sumber: https://tafsirweb.com/2258-surat-al-anam-ayat-134.html

📚 Tafsir as-Sa'di

134. Orang yang berpaling lagi lalai jangan meyakini bahwa untuk sampai kepada alam ini memerlukan waktu yang lama karena “sesungguhnya sesuatu yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.” Maksudnya, menolak dari Allah, tidak sanggup lari dari azabnya karena ubun-ubunmu berada dalam genggamanNya, dan kamu berada dibawah pengaturan dan penataanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2258-surat-al-anam-ayat-134.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

134 Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu berupa hari kebangkitan dan pembalasan pasti datang tidak ada keraguan, dan kalian tidak akan bisa menolak azab itu, sebab janji Allah pasti terjadi dan tidak akan ada yang dapat menghalanginya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2258-surat-al-anam-ayat-134.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 133-135 Allah SWT berfirman, (Dan Tuhanmu) wahai Muhammad (Maha kaya) yaitu dari semua makhlukNya di semua sisi, dan mereka itu membutuhkanNya di semua keadaan mereka, (lagi mempunyai rahmat) yaitu dengan itu Dia Maha Penyayang kepada mereka. sebagaimana Allaah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia) (Surah Al Baqarah 143) (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kalian) yaitu ketika kalian menentang perintahNya (dan mengganti kalian dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kalian (musnah)) yaitu kaum lain yaitu yang melakukan ketaatan kepadaNya (sebagaimana Dia telah menjadikan kalian dari keturunan orang-orang lain) yaitu Dia Maha Kuasa untuk melakukan itu dan mudah bagiNya, sebagaimana Dia telah melenyapkan generasi-generasi terdahulu, lalu mendatangkan generasi setelahnya.

Begitu juga Maha Kuasa untuk memusnahkan mereka dan mendatangkan yang lain, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kalian, wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai pengganti kalian). Dan adalah Allah Mahakuasa berbuat demikian (133)) (Surah An-Nisa) Firman Allah SWT: (Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian pasti datang, dan kalian sekali-kali tidak sanggup menolaknya (134)) yaitu beritahulah mereka, wahai Muhammad, bahwa yang dijanjikan kepada berupa perkara hari kiamat itu pasti terjadi (dan kalian sekali-kali tidak sanggup menolaknya) yaitu kalian tidak bisa melemahkan Allah, bahkan Dia Maha Kuasa untuk mengembalikan kalian, meskipun kalian telah menjadi tanah dan tulang-belulang.

Dia Maha Kuasa yang tidak ada satu pun yang bisa melemahkanNya. Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kalian akan mengetahui") Ini merupakan ancaman yang keras dan peringatan yang kuat.

Yaitu lanjutkanlah berjalan di jalan dan arah kalian, jika kalian menyangka bahwa kalian berada dalam jalan petunjuk. Aku juga akan melanjutkan berjalan di jalan dan ajaranku sendiri. Sebagaimana firmanNya: (Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman.”Berbuatlah menurut kemampuan kalian; sesungguhnya kamiptm berbuat pula (121) Dan tunggulah (akibat perbuatan kalian), sesungguhnya kami pun menunggu (pula)" (122)) (Surah Hud) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya: (sepenuh kemampuanmu) yaitu sesuai pandangan kalian. (Kelak kalian akan mengetahui siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.

Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan) yaitu apakah bagiku atau bagi kalian? Sesungguhnya Allah telah menunaikan janjiNya kepada Rasulallah SAW yaitu Allah SWT telah memapankannya di seluruh negeri, membuatnya memberi keputusan dalam memberi nasihat orang-orang yang menentangnya dari para hamba, menaklukkan Makkah untuknya, dan menampakkannya atas semua orang dari kaumnya yang mendustakan, memusuhi dan menentangnya, serta memantapkan urusannya di seluruh wilayah Jazirah Arab, begitu juga di negeri Yaman dan Bahrain, dan semuanya itu di masa nabi SAW masih hidup. Kemudian Allah menaklukkan beberapa tempat, daerah, dan kawasan sesudah beliau wafat, yaitu di masa pemerintahan para khalifah.

Semoga Allah meridhai mereka semua. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang” (21)) (Surah Al-Mujadilah) dan (Sesunggguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat) (51) (yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk (52)) (Surah Ghafir) serta (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh (105)) (Surah Al-Anbiya’) Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentan para rasulNya: (Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu (13) dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu sesudah mereka.

Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadapi) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku” (14)) (Surah Ibrahim) dan (Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.

Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku) (Surah An-Nur: 55) Allah telah melakukan hal itu atas umat nabi Muhammad ini dan segala puji bagi Allah dari awal sampai akhir, secara zhahir maupun bathin.

Sumber: https://tafsirweb.com/2258-surat-al-anam-ayat-134.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

145

Ruku

117

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved