Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-87

وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنْۢ بَعْدِهٖ بِالرُّسُلِ ۖ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ اَفَكُلَّمَا جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌۢ بِمَا لَا تَهْوٰىٓ اَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ ۚ فَفَرِيْقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ

Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami telah berikan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami perkuat dia dengan Rohulkudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan sungguh kami telah memberikan Taurat kepada Musa, dan Kami mengikutkan sesudahnya dengan rasul-rasul lain dari Bani Israil, dan kami berikan kepada Isa putra Maryam mukjizat-mukjizat yang nyata, dan kami Kuatkan (kukuhkan) dia dengan malaikat Jibril Alaihissalam. Apakah tiap kali datang kepada kalian seorang rasul dengan membawa wahyu dari Allah yang tidak sejalan dengan hawa nafsu kalian, kalian bersikap sombong terhadapnya, dan kalian mendustakan sebagian dan membunuh sebagian yang lain.

Sumber: https://tafsirweb.com/481-surat-al-baqarah-ayat-87.html

📚 Tafsir as-Sa'di

87. Allah ta’ala memberikan anugerahNya atas Bani Israil yaitu dengan mengutus kepada mereka Nabi yang pernah berbicara langsung denganNya, yaitu Musa dan memberikan kepada beliau kitab Taurat, kemudian disusul setelahnya para nabi-nabi yang berhukum dengan kitab Taurat, hingga ditutuplah nabi bagi mereka dengan Nabi Isa bin Maryam, dan Allah memberikan kepadanya bukti-bukti kebenaran yang tidak seorangpun pernah diberi amanat (mukjizat) dengan semisalnya. “Dan kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus,” maksudnya Allah menguatkannya dengan Ruhul Qudus. Sebagian besar ahli tafsir mengatakan bahwa Ruhul Qudus itu adalah jibril, dan ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah keimanan yang mana Allah menolong hambaNya dengannya.

Kemudian dengan kenikmatan-kenikmatan yang tidak dapat diukur banyaknya ketika hadir kepada kalian (hai Bani Israil), “yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong diri” dari keimanan kepada mereka, ‘” maka beberapa orang” diantara mereka “kamu dustakandan beberapa orang yang lain kamu bunuh, ” karena kalian mendahulukan hawa nafsu daripada petunjuk dan kalian lebih memilih dunia daripada akhirat. Ayat ini mengandung kecaman dan celaan yang Nampak jelas.

Sumber: https://tafsirweb.com/481-surat-al-baqarah-ayat-87.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Kami telah mewahyukan Taurat kepada Musa, kemudian juga Kami sertakan sesudahnya nabi-nabi bagi Bani Israil. Kami berikan Isa ibn Maryam berbagai mu’jizat sebagai bukti kebenaran risalahnya, yang dijelaskan di dalam surat Ali Imran ayat 49. Diantara mu’jizat Nabi Isa adalah menghidupkan orang yang telah mati, menciptakan burung dengan izin Allah, mengobati kusta dan lepra dengan izin Allah, mengkhabarkan yang ghoib, menurunkan makanan dari langit, dan diturunkan Injil kepadanya.

Lalu kami kuatkan dia dengan ruh kudus/suci yaitu Jibril. Akankah setiap kami utus rosul yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lantas kalian merespon mereka dengan penuh kesombongan. Ada yang kalian dustakan, seperti Isa dan Muhammad, namun juga ada yang sampai kalian bunuh seperti Zakaria dan Yahya.

Sumber: https://tafsirweb.com/481-surat-al-baqarah-ayat-87.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi dicela oleh Bani Israel karena perilaku sombong, penolakan, dan pengingkaran terhadap perintah-perintah-Nya serta tindakan-tindakan melawan para nabi. Mereka hanya mengikuti hawa nafsu mereka. Allah Yang Maha Tinggi menyebutkan bahwa Dia telah memberikan kitab kepada Musa, yaitu Taurat, namun mereka memalsukan dan mengubah isinya, serta melanggar perintah dan hukum yang terdapat di dalamnya.

Allah juga telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi setelahnya yang mengatur dengan hukum-Nya. Seperti firman-Nya: '(Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dengannya para nabi yang berserah diri kepada Allah, memberi putusan bagi orang Yahudi; dan para rabbani dan ulama juga, oleh karena mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka adalah saksi atasnya...)'" (QS. Al-Ma'idah: 44). Oleh karena itu, Allah berfirman: 'Dan kami mengutus rasul-rasul setelahnya.' Al-Suddi mengatakan, dari Ibnu Malik: 'Kami mengikuti.' Dan yang lain mengatakan: 'Kami menambahkan.' Apakah semuanya mendekati benar?

Seperti firman-Nya: 'Kemudian kami mengutus rasul-rasul kami satu demi satu.' (Al-Mu'minun: 44) Hingga nabi terakhir dari Bani Israil, Isa putra Maryam, datang dengan beberapa ketidaksesuaian hukum dari Taurat. Karenanya, Allah memberikan penjelasan-penjelasan, yang disebut juga sebagai 'Mu'jazat' (mukjizat pendek). Ibnu Abbas berkata: Diantara mukjizat-mukjizatnya adalah menghidupkan orang mati, menciptakan burung dari tanah lalu meniupinya sehingga burung itu menjadi hidup dengan izin Allah, menyembuhkan penyakit-penyakit, memberitahukan hal-hal gaib, dan menguatkan dengan roh yang suci - yaitu Jibril - apa yang menunjukkan kebenarannya kepada mereka, maka dia datang dengan itu kepada mereka.

Namun, penolakan Bani Israil terhadapnya semakin kuat, mereka iri dan membangkang, karena perbedaan yang ada dalam beberapa aspek dari Taurat. Seperti firman-Nya: 'Dan Aku akan menghalalkan bagi kalian sebagian dari yang telah diharamkan atas kalian. Dan Aku telah mendatangkan bukti dari Tuhanmu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada-Ku.' (Ali Imran: 50) Maka Bani Israil berperilaku terhadap para nabi dengan perlakuan terburuk.

Sebagian dari mereka mendustakan, sementara sebagian lainnya bahkan membunuh mereka. Dan semua ini terjadi karena mereka membawa hal-hal yang bertentangan dengan keinginan dan pandangan mereka, dan menolak ketentuan-ketentuan Taurat yang mereka seharusnya mengikuti. Karena itu, sikap ini menjadi sulit bagi mereka untuk menerima kebenaran dan sebaliknya mereka mendustakannya.

Dan mungkin sebagian dari mereka bahkan membunuh. Karenanya, Allah berfirman: 'Maka setiap kali datang kepada kalian seorang rasul dengan apa yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, kalian bersikap sombong; sebagian kalian mendustakan dan sebagian kalian membunuh.' (Surah Al-Baqarah: 87)" Dalil yang menunjukkan bahwa Ruhul Qudus adalah Jibril, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Mas'ud dalam tafsir ayat ini.

Pendapat ini juga diikuti oleh Ibnu Abbas, Muhammad bin Ka'ab, Isma'il bin Abi Khalid, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas, Athiya al-Aufi, dan Qatadah, dengan mempertimbangkan firman-Nya: 'Dalam bahasa Arab yang jelas (193), di atas hatimu, agar kamu menjadi salah seorang pemberi peringatan (194).' (Surah Ash-Shu'ara).

Dari Aisyah, beliau mengatakan: Rasulullah pernah meletakkan mimbar untuk Hassan bin Tsabit di dalam masjid, dan Hassan biasa membela Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Ya Allah, bantulah Hassan dengan Ruhul Qudus, sebagaimana dia membela Nabi-Nya.' Jibril adalah utusan Allah di antara kami, Dan Ruhul Qudus tak tersembunyi. Az-Zamakhshari dalam komentarnya atas ayat Allah Ta'ala: 'Maka sebagian kalian mendustakan dan sebagian kalian membunuh,' menyatakan bahwa Allah tidak berfirman: 'Dan kalian membunuh sebagian,' karena hal itu adalah penjelasan mengenai tindakan mereka di masa depan juga.

Karena mereka telah berusaha membunuh Nabi Muhammad dengan racun dan kesedihan. Beliau telah mengatakan pada saat sakaratul mautnya: 'Makanan ini belum habis memenuhi perutku,' lalu beliau menyambungkan, 'Ini adalah saat terputusnya.' (1) 'Penderitaan mulai terasa,' (2) 'Aku akan segera pergi.' (3)"

Sumber: https://tafsirweb.com/481-surat-al-baqarah-ayat-87.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

13

Ruku

12

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved