الانعام (Al-An'am)
Surat ke-6, Ayat ke-164
قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْغِيْ رَبًّا وَّهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍۗ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ اِلَّا عَلَيْهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۚ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Katakanlah (wahai rasul), ”apakah selain Allah aku akan mencari tuhan, padahal Dia dalah pencipta segala sesuatu, pemilik dan pengaturnya? Dan tidaklah manusia melakukan hal yang buruk kecuali dosanya akan menjadi tanggungannya. Dan sesorang tidak akan memikul dosa orang lain.
Kemudian kepada tuhan kalian tempat kembali kalian pada hari kiamat, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang kalian perselisihkan dalam perkara agama.
Sumber: https://tafsirweb.com/2288-surat-al-anam-ayat-164.html
📚 Tafsir as-Sa'di
164. “Katakanlah, ‘Apakah aku akan mencari tuhan selain Allah’. “ maksudnya, apakah aku akan mencari tuhan selain Allah dari kalangan makhluk. Layakkah itu bagiku. Baikkah itu bagiku kalau aku menjadikan selainNYa sebagai pendidik dan pengaturku sementara Dia adalah Tuhan segala sesuatu?
Semua makhluk berada di bawah rububiyahNya dan tunduk kepada perintahNya, maka wajib atasku dan atas selainku menjadikan Allah sebagai TUhan, ridha kepadaNya dan agar tidak bergantung kepada para makhluk yang miskin lagi lemah. Kemudian Allah mendorong dan memperingatkan kita dengan balasan itu. Dia berfirman, “Dan tidaklah seseorang membuat sesuatu,” yang baik dan yang buruk “melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri.” Sebagaimana Firman Allah, Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri (Fushilat: 46). “Dan seorang yang berdoosa tidak akan memikul dosa orang lain.” Akan tetapi masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri.
Jika seseorang menjadi penyebab kesesatan dan dosa orang lain, maka dia memikul dosa sebagai penyebab tanpa mengurangi dosa pelaku sedikit pun. “Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali,” pada Hari Kiamat. “Dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu persilahkan.” Baik dan buruk, dan membalasmu dengan itu dengan sempurna.
Sumber: https://tafsirweb.com/2288-surat-al-anam-ayat-164.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
164 Katakanlah sebagai jawaban kepada orang-orang yang musyrik dan mengajak menyembah berhala itu wahai Nabi: “Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, bagaimana bisa aku menyembah selain Allah dan meninggalkan untuk menyembah Allah? Padahal Dia adalah Tuhan dan Penguasa atas segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang berbuat dosa melainkan kemudharatannya berupa siksa dan akibatnya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Tidak ada orang yang disiksa sebab kesalahan orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali pada hari kiamat, dan akan Allah beritakan kepadamu apa yang kamu perselisihkan dalam hal keyakinan dan amal, kemudian kalian akan diberi balasan atas perbuatan kalian.”
Sumber: https://tafsirweb.com/2288-surat-al-anam-ayat-164.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Allah SWT berfirman (Katakanlah) Wahai Muhammad, kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah dalam ibadah yang seharusnya ikhlas dan menyerahkan diri hanya kepadaNya (Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah) yaitu pantaskah aku mencari Tuhan selain Dia (padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu) Dialah yang memelihara, menjaga, mengawasi, dan mengatur urusanku. yaitu, aku tidak berserah diri dan tidak akan kembali kecuali hanya kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan dan Pemilik segala sesuatu, kepunyaanNyalah semua makhluk dan segala urusan. Di dalam ayat ini terdapat perintah untuk bebuat ikhlas dan bertawakal, sebagaimana yang terkandung di bagian sebelumnya, yaitu ikhlas dalam beribadah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Makna ini yang saling berhubungan dengan lainnya itu banyak di dalam Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah SWT yang mengandung bimbingan bagi hamba-hambaNya agar mereka mengatakan kepadaNya: (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan) (Surah Al-Fatihah: 5), (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepadaNya) (Surah Hud: 123), (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal”) (Surah Al-Mulk: 29) dan ((Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil) serta ayat-ayat lainnya yang serupa.
Firman Allah SWT: (Dan tidaklah seorang membuat dosa, melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) Berita tentang kejadian hari kiamat tentang balasan, keputusan, dan keadilan Allah, bahwa setiap jiwa hanya dibalas sesuai dengan amal perbuatannya. Jika baik maka balasannya baik, dan jika jahat maka balasannya jahat. Tidak ada seorang pun yang akan menanggung dosa orang lain.
Hal ini merupakan keadilan Allah SWT, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosa itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya) (Surah Fathir: 18) dan (Maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya) (Surah Thaha: 112} Para ulama tafsir berkata bahwa yang dimaksud dengan tidak dizalimi yaitu tidak akan dibebankan kepadanya dosa-dosa orang lain, dan “pengurangan hak” adalah tidak dikurangi pahala kebaikannya. Allah SWT berfirman: (tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38)kecuali golongan kanan (39)) (Surah Al-Muddassir) Maknanya yaitu setiap orang bertanggung jawab atas amal jahatnya, kecuali golongan kanan, karena terkadang keberkahan amal shalih mereka dilimpahkan kepada keturunan dan kerabat mereka. sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ath-Thur: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka) (Surah Ath-Thur: 21) yaitu Kami susulkan kepada mereka anak cucu mereka di tempat yang tinggi di surge, bahkan jika anak cucu mereka tidak ikut beramal dengan mereka, melainkan ikut serta dalam keimanan (dan Kami tiada mengurangi mereka) yaitu Kami tidak mengurangi sedikitpun dari amal orang-orang terhormat dan berkedudukan tinggi itu mereka barang, sehingga Kami menyamakan mereka dengan anak cucu mereka yang kedudukannya lebih rendah daripada mereka. melainkan Allah SWT mengangkat anak cucu mereka kepada kedudukan orang tua mereka, dengan keberkahan amal perbuatanmereka, sebagai kemurahan dan karuniaNya.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) (Surah Ath-Thur: 21) yaitu kejahatannya.
Firman Allah SWT: (Kemudian kepada Tuhan kalianlah kalian kembali, dan akan diberitakan-Nya kepada kalian apa yang kalian perselisihkan) yaitu beramallah dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya kami juga beramal sesuai kemampuan kami. Lalu kalian akan melihat hasilnya, dan kami juga akan melihat hasilnya.
Lalu Dia akan memberitahukan kepada kita tentang amal perbuatan kita masing-masing, dan tentang apa yang kita perselisihkan di dunia. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Kalian tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kalian perbuat (25)” Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui” (26)) (Surah Saba’)
Sumber: https://tafsirweb.com/2288-surat-al-anam-ayat-164.html
Informasi Tambahan
Juz
8
Halaman
150
Ruku
121