Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-8

وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung,

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan penimbangan amal-amal manusia pada hari kiamat dilakukan dengan timbangan hakiki secara adil dan lurus yang tidak ada unsur kezhaliman sama sekali di dalamnya. Barangsiapa yang berat timbangan amal perbuatannya (karena banyaknya amal kebaikannya), maka mereka adalah orang-orang yang beruntung.

Sumber: https://tafsirweb.com/2462-surat-al-araf-ayat-8.html

📚 Tafsir as-Sa'di

8. yakni timbangan pada hari kiamat adalah timbangan yang adil yang tidak ada unsur kesewenang-wenangan dan kezhaliman padanya, ”maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya” dimana daun timbangan kebaikan lebih berat daripada daun timbangan keburukan “maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” yakni orang-orang yang selamat dari apa yang dibenci, dan meraih apa yang diharapkan. Orang-orang yang mendapatkan keuntungan besar dan kebahagiaan yang terus-menerus.

Sumber: https://tafsirweb.com/2462-surat-al-araf-ayat-8.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

8. Dan timbangan amal pada hari kiamat itu pasti benar, detail, dan adil, dimana tidak ada kecurangan di dalamnya. Maka barangsiapa kebaikannya lebih berat daripada keburukannya, maka mereka itu adalah orang yang memenangkan keridhaan dan surga

Sumber: https://tafsirweb.com/2462-surat-al-araf-ayat-8.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 8-9 Firman Allah SWT: (Timbangan) yaitu untuk amal di hari kiamat (ialah kebenaran) yaitu Allah SWT tidak menganiaya seorang pun. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami mendatangkan (pahalanya. Dan cukuplah Kami menjadi orang-orang yang membuat perhitungan (47)) (Surah Al-Anbiya) dan (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun seberat zarrah; dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (40)) (Surah An-Nisa)

Sumber: https://tafsirweb.com/2462-surat-al-araf-ayat-8.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

151

Ruku

122

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved