Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-26

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai anak cucu adam, sungguh kami telah menjadikan pakaian bagi kalian yang menutupi aurat kalian. Yaitu pakaian pokok, dan pakaian untuk perhiasan dan kecantikan. Pakaian ini yang berfungsi sebagai kesempurnaan penampilan dan kesenangan.

Sedang pakaian ketakwaan kepada Allah yaitu dengan cara mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan, itulah sebaik-baiak pakaian bagi seorang mukmin. Dan semua itu yang telah dikaruniakan Allah kepada kalian itu termasuk bukti-bukti rububiyah Allah , keesaan, limpahan karunia, dan rahmatNya kepada hamab-hambaNya. Harapannya, agar kalian selalu mengingat-ngingat nikmat-nikmat tersebut dan kemudian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat tersebut.

Dan dalah hal ini, terkandung pemberian karunia dari Allah bagi para hambaNYa dengan kenikmatan-kenikmatan ini.

Sumber: https://tafsirweb.com/2480-surat-al-araf-ayat-26.html

📚 Tafsir as-Sa'di

26. Kemudian Allah memberi nikmat kepada mereka dengan apa yang Dia sediakan untuk mereka berupa pakaian pokok dan pakaian lain yang tujuannya adalah keindahan. Begitu pula kebutuhan lainnya, seperti makanan, minuman, kendaraan, pernikahan, dan perkara-perkara lain yang disediakan Allah bagi manusia; baik yang bersifat pokok maupun yang bersifat pelengkap.

Kemudian Dia mejelaskan kepada mereka bahwa semua itu bukanlah tujuan itu sendiri, akan tetapi Allah menyediakannya sebagai pendukung dan penopang untuk beribadah dan melakukan ketaatan kepadaNya. oleh karena itu Dia berfirman ”dan pakaian takwa itulah yang paling baik” daripada pakaian badan, karena pakaian takwa akan selalu bersama hamba, tidak usang dan tidak rusak. Ia adalah keindahan hati dan rohani. Adapun pakaian yang Nampak, maka ia hanyalah mentupi aurat yang Nampak pada suatu waktu atau ia menjadi keindahan bagi pemakainya.

Dibalik itu tidak ada lagi kegunaan. Seandainya pakaian takwa tidak ada, maka aurat batinnya akan terlihat dan dia akan mendapat kehinaan dan aib. FirmanNYa ”yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka selalu ingat” yakni pakaian yang disebutkan itu termasuk yang mengingatkanmu tentang apa-apa yang berguna dan apa yang tidak berguna bagimu, dan kamu memakai pakaian lahir sebagai sarana untuk menopang batin.

Sumber: https://tafsirweb.com/2480-surat-al-araf-ayat-26.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

26. Wahai bani Adam, Sungguh Kami telah menciptakan untuk kalian baju yang menutupi aurat kalian dan bulu burung untuk mempercantiknya. Ini adalah pakaian yang dihias.

Dan pakaian ketakwaan secara maknawiyah, yaitu pakaian keimanan dan amal shalih itu sebaik-baik pakaian dan lebih utama daripada pakaian materi. Pakaian dan jenisnya itu (pakaian materi dan maknawi) termasuk ayat-ayat Allah yang menunjukkan kepada kuasa, anugerah dan rahmatNya, supaya mereka merenunginya, lalu mereka mensyukuri nikmat Allah dan beriman kepadaNya

Sumber: https://tafsirweb.com/2480-surat-al-araf-ayat-26.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT menyebutkan anugerahNya kepada para hambaNya, dengan menjadikan bagi mereka pakaian dan perhiasan. Pakaian untuk menutupi aurat, sedangkan perhiasan untuk memperindah penampilan. Pakaian adalah sesuatu yang wajib, dan perhiasan adalah pelengkap dan tambahan.

Ibnu Jarir berkata bahwa “Ar-riyasy” menurut bahasa Arab adalah perabotan dan sesuatu yang mencolok dari pakaian. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa “ar-riyasy” adalah harta. Demikian juga dikatakan oleh Mujahid, ‘Urwah bin Az-Zubair, As-Suddi, Adh-Dhahhak, dan lainnya.

Para mufasir berbeda pendapat mengenai maknanya. Ikrimah berkata, Dikatakan bahwa itu adalah pakaian yang dikenakan oleh orang-orang yang bertakwa pada hari kiamat. Zaid bin Ali, As-Suddi, Qatadah, dan Ibnu Juraij berkata bahwa “libasut taqwa” adalah keimanan

Sumber: https://tafsirweb.com/2480-surat-al-araf-ayat-26.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

153

Ruku

124

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved