Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-33

قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Katakanlah (wahai rasul), kepada kaum musyrikin, Sesungguhnya Allah hanyalah mengharamkan perbuatan-perbuatan yang buruk, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan Dia juga mengharamkan segala jenis perbuatan maksiat, dan diantara maksiat yang paling besar adalah tindakan aniaya terhadap manusia. Sesungguhnya tindakan tersebut bersebrangan dengan kebenaran. Dan Dia mengharamkan kalian menyembah Allah bersama sesuatu selainNya yang Dia tidak menurunkan dalil maupun buktinya sama sekali.

Sesungguhnya pelakunya sama sekali tidak memiliki hujjah apapun. Dan Dia mengharamkan atas kalian menisbatkan kepada Allah sesuatu yang tidak pernah disyariatkanNya dengan dasar kebohongan dan kedustaan, seperti ungkapan bahwa Allah memiliki anak, dan mengharamkan sebagian yang halal dari jenis pakaian dan makanan. ”

Sumber: https://tafsirweb.com/2487-surat-al-araf-ayat-33.html

📚 Tafsir as-Sa'di

33. kemudian Allah menyebutkan hal-hal yang diharamkan dalam setiap syariat. Dia berfirman ”katakanlah Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji” yakni dosa-dosa yang besar yang keji, yang dipandang keji karena keburukan dan kejelekannya, seperti zina, homoseksual, dan lain-lain. FirmanNya ”baik yang Nampak maupun tersembunyi” yakni perbuatan keji yang berkaitan dengan gerakan-gerakan badan dan yang berkaitan dengan amalan-amalan hati seperti sombong, ujub (bangga diri), riya, nifak, dan lain-lain. ”dan perbuatan dosa melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar” yakni dosa-dosa yang diganjar siksa dan mengakibatkan hukuman pada hak-hak Allah, dan pelanggaran manusia berkenaan dengan darah, harta, dan kehormatan mereka.

Dalam hal ini ia mencakup dosa-dosa kepada Allah dan dosa-dosa kepada manusia. ”mengharamkan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu” bahkan Dia menurunkan bukti dan dalil atas tauhid. Syirik adalah menyekutukan Allah dengan seorang makhluk dalam beribadah, bisa pula termasuk dalam hal ini adalah syirik kecil, seperti riya dan bersumpah dengan nama selain Allah dan lain-lain. ”dan mengharamkan mengada-ngadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui” dalam nama-namaNYa sifat-sifatNya perbuatan-perbuatanNya dan syariatNya. semua ini diharamkan oleh Allah dan Dia melarang hamba-hambaNYa untuk melakukannya, karena ia mengandung kerusakan, baik yang bersifat khusus dan umum. Karena ia mengandung kezhaliman dan kelancangan terhadap Allah dan kezhaliman kepada hamba-hamba Allah serta perubahan pada agama dan syariat Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/2487-surat-al-araf-ayat-33.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

33. Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang musyrik dan lainnya: “Sesungguhnya Tuhanku mengharamkan kekejian yang tampak maupun tersembunyi, yang jelas maupun dirahasiakan, yaitu maksiat besar yang menjijikkan dan sesuatu yang mengakibatkan dosa, yaitu maksiat kecil, menzalimi manusia, dan melewati batas, dan tindakan menyekutukan Allah yang tidak memiliki hujjah yang masukk akal dan dalil keilmuan, serta tindakan kepada Allah tanpa dilandasi kelimuan dan hujjah, seperti merekayasa dengan menghalalkan sesuatu yang haram dan mengharamkan sesuatu yang halal.”

Sumber: https://tafsirweb.com/2487-surat-al-araf-ayat-33.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Firman Allah SWT: (dan perbuatan dosa dan melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar) As-Suddi berkata,”Adapun “Al-itsmu” adalah kemaksiatan, dan “Al-baghyu” adalah berbuat zalim kepada orang lain tanpa alasan yang benar. Mujahid berkata bahwa “Al-itsmu” adalah semua kemaksiatan. Dia memberitahukan bahwa “Al-baghyu” adalah menzalimi diri sendiri.

Kesimpulan dari tafsir dari “Al-itsmu” adalah dosa-dosa yang berkaitan orang yang melakukannya, dan “Al-baghyu” adalah melampaui batas dalam bertindak kepada orang lain. Lalu Allah mengharamkan keduanya. Firman Allah SWT: ((mengharamkan) kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu) yaitu kalian menjadikan bagiNya sekutu-sekutu dalam beribadah kepadaNya (dan (mengharamkan) kalian mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui) yaitu berupa sesuatu yang dibuat-buat dan dusta, yaitu klaim bahwa Allah memiliki anak dan hal lain semacamnya itu yang mana kalian tidak memiliki pengetahuan tentang itu.

Sebagaimana firman Allah: (Maka jauhilah berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkatan dusta (30) dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia) (Surah Al-Hajj: 30-31)

Sumber: https://tafsirweb.com/2487-surat-al-araf-ayat-33.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

154

Ruku

125

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved